efektivitas dan efisiensi belajar. Motif dan tujuan memiliki kaitan yang erat untuk mensukseskan belajar itu.
3 Situasi yang mempengaruhi
Faktor penunjang lain dalam efisiensi belajar adalah keadaan individu itu sendiri Individu yang unik, keadaan atau situasi belajar,
keadaan proses belajar, keadaan guru atau dosen yang memberi pelajaran, keadaan teman bergaul dan belajar, serta keadaan program pendidikan.
Ketiganya merupakan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam belajar. Mahasiswa dalam belajar baik di perkuliahan maupun diluar kampus
banyak mengalami kenaikan maupun penurunan. Positif atau negatifnya belajar seseorang ditentukan oleh beberapa faktor. Slameto 2010 : 54 “menggolongkan
faktor belajar individu menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal”.
2.3.1 Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri manusia. Faktor internal yang mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa adalah sebagai
berikut: 2.3.1.1
Faktor jasmaniah Ahmadi 2004:138 menyatakan
“faktor jasmaniah baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh dalam diri manusia
”. Faktor ini disebut juga faktor fisiologis. Slameto 2010:55 membagi faktor jasmaniah menjadi 2 yaitu:
2.3.1.1.1 Faktor kesehatan.
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian- bagiannya bebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatannya kurang baik. Ketika belajar akan cepat lelah, capek, pusing dan lainya. Untuk menjaga tubuh sehat harus rajin olahraga dan makan serta
istirahat cukup. 2.3.1.1.2
Cacat tubuh. Cacat tubuh dapat berupa buta, tuli, patah kaki, lumpuh dan
sebagainya. Individu yang menderita cacat tubuh akan terganggu belajarnya. Mahasiswa yang memiliki cacat atau kelainan pada diri mereka cenderung
malu sehingga menghambat hubungan sosial dan belajar selama perkuliahan. Belajar pada lembaga khusus akan mempermudah belajar penderita.
2.3.1.2 Faktor Psikologis
Faktor psikologis belajar siswa ada 5 yaitu intelegensi, sikap siswa, bakat, minat dan motivasi.
2.3.1.2.1 Intelegensi
Reber dalam Syah 2003, 147 menyatakan “intelegensi merupakan
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat
”. Intelegensi dalam diri digunakan untuk berfikir secara abstrak dan mereaksi lingkungan serta membantu
seseorang untuk menyesuaikan diri. Intellegensi erat kaitannya dengan kecerdasan.
Tingkat intelegensi memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku belajar mahasiswa. Akan tetapi tidak sedikit pula mahasiswa yang
memiliki intelegensi yang tinggi berperilaku positif pada perilaku belajarnya.
2.3.1.2.2 Bakat.
Merupakan potensi yang ada di dalam diri seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Sedangkan Sardiman 2011,46
menyatakan bahwa “bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk
melakukan suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada ”. Bakat
merupakan faktor yang penting terhadap perkembangan manusia karena bakat sudah ada semenjak lahir dan membantu manusia untuk melakukan suatu hal
sesuai dengan bakatnya tersebut. 2.3.1.2.3
Minat. Dapat diartikan sebagai motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih. Minat memungkinkan pada keinginan atau interest seseorang pada suatu hal. Apabila
jurusan yang diambil mahasiswa sesuai dengan minatnya maka perilaku belajarnya akan baik-baik saja.
2.3.1.2.4 Motivasi
Sardiman 2011, 40 menyatakan bahwa “motivasi merupakan
keinginan atau dorongan untuk belajar ”. Sedangkan menurut Syah 2003:151
“motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu
”. Motivasi dibagi menjadi 2 yaitu intrinsik dalam diri dan ekstrinsik dari luar.
Motivasi berperan dalam belajar mahasiswa. Motivasi belajar tinggi menjadikan seseorang bersemangat untuk belajar, begitu pula sebaliknya.
Motivasi yang rendah menjadikan mahasiswa malas untuk belajar.
2.3.2 Faktor Eksternal