4.3.1 Gambaran Optimisme Menghadapi Masa Pensiun pada anggota Badan
Pembina Pensiun Pegawai BP3 Pelindo Semarang.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala optimisme menghadapi masa pensiun, yang disusun berdasarkan aspek aspek yang tampak.
Oleh karena itu, gambaran optimisme menghadapi masa pensiun, dapat ditinjau baik secara umum maupun spesifik ditinjau dari tiap aspeknya. Berikut
merupakan gambaran optimisme menghadapi masa pensiun yang ditinjau secara umum dan spesifik.
4.3.1.1 Gambaran Umum Optimisme Menghadapi Masa Pensiun pada anggota Badan Pembina Pensiun Pegawai BP3 Pelindo Semarang.
Berdasarkan pada penggolongan kategori analisis berdasarkan mean teoritik yang sudah disajikan pada tabel 4.1 diperoleh gambaran umum optimisme
menghadapi masa pensiun pada anggota BP3 Pelindo adalah sebagai berikut: Jumlah item
= 57 Skor Tertinggi
= 57 X 4 = 228 Skor Terendah
= 57 X 1 = 57 Mean Teoritik
= Skor Tertinggi + Skor Terendah : 2 = 228 + 57 : 2
= 142,5 Standart Deviasi
= Skor Tertinggi – Skor Terendah : 6
= 228 – 57 : 6
= 28,5
Gambaran secara umum optimisme menghadapi masa pensiun pada responden berdasarkan perhitungan diatas diperoleh M = 142,5 dan SD = 28,5.
Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Mean
– 1,0 SD = 142,5 – 1,0 28,5 = 114 Mean + 1,0 SD = 142,5 + 1,0 28,5 = 171
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi optimisme menghadapi masa pensiun pada anggota BP3 pelindo pada responden adalah
sebagai berikut: Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Optimisme Menghadapi Masa Pensiun pada
Responden Kriteria
Interval ∑ Subjek
Rendah X 114
Sedang 114
≤ X 171 18
28,57 Tinggi
117 ≤ X
45 71,43
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa secara umum
sebagian besar responden tergolong memiliki optimisme menghadapi masa pensiun sedang sampai tinggi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan presentase
responden yang tergolong kriteria sedang sebanyak 28,57 sedangkan 71,43 tergolong kriteria tinggi dan tidak ada yang tergolong kriteria rendah. Lebih
jelasnya dapat dilihat pada diagram presentase di bawah ini:
Gambar 4.5 Diagram Gambaran Optimisme Secara Umum 4.2.1.2 Gambaran Spesifik Optimisme Menghadapi Masa Pensiun pada anggota
Badan Pembina Pensiun Pegawai BP3 Pelindo Semarang. Optimisme menghadapi masa pensiun dapat dilihat dari beberapa aspek
yaitu aspek permanensi lama waktu, aspek pervasiveness pengaruh dan aspek personalization sumber. Gambaran setiap aspek dari optimisme menghadapi
masa pensiun dijelaskan sebagai berikut: 1 Aspek Permanensi
Gambaran Optimisme menghadapi masa pensiun berdasarkan aspek permanensi dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item dalam aspek permanensi = 19 Skor tertinggi
= 19 X 4 = 76 Skor terendah
= 19 X 1 = 19 Mean teoritik
= skor tertinggi + skor terendah : 2 = 95 : 2
= 47,5
Standar Deviasi = skor tertinggi
– skor terendah : 6 = 57 : 6
= 9,5 Gambaran optimisme menghadapi masa pensiun responden berdasarkan
aspek permanensi menurut perhitungan di atas diperoleh M = 47,5 dan SD = 9,5. Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 47,5 – 1,0 9,5 = 38
Mean + 1,0 SD = 47,5 + 1,0 9,5 = 57 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi optimiame
menghadapi masa pensiun responden ditinjau dari aspek permanensi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Optimisme menghadapi Masa Pensiun Responden Ditinjau dari Aspek Permanensi
Kriteria Interval
∑ Subjek Rendah
X 38 Sedang
38 ≤ X 57 26
41,27 Tinggi
57 ≤ X
37 58,73
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki optimisme menghadapi masa pensiun yang sedang sampai
tinggi ditinjau dari aspek permanensi. Hal ini dapat ditunjukkan dengan presentase responden yang tergolong kriteria sedang sebanyak 41,27 sedangkan
58,73 tergolong kriteria tinggi dan tidak ada yang tergolong kriteria rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram presentase di bawah ini:
Gambar 4.6 Diagram Optimisme menurut Aspek Permanensi
2 Aspek Pervasiveness Gambaran Optimisme menghadapi masa pensiun berdasarkan aspek
pervasiveness dijelaskan sebagai berikut: Jumlah item dalam aspek pervasiveness = 18
Skor tertinggi = 18 X 4 = 72
Skor terendah = 18 X 1 = 18
Mean teoritik = skor tertinggi + skor terendah : 2
= 90 : 2 = 45
Standar Deviasi = skor tertinggi
– skor terendah : 6 = 54 : 6
= 9
Gambaran optimisme menghadapi masa pensiun responden berdasarkan aspek pervasiveness menurut perhitungan di atas diperoleh M = 45 dan SD = 9.
Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut: Mean
– 1,0 SD = 45 – 1,0 9 = 36 Mean + 1,0 SD = 45 + 1,0 9 = 54
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi optimisme menghadapi masa pensiun responden ditinjau dari aspek pervasiveness adalah
sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Responden
Ditinjau dari Apek Pervasiveness Kriteria
Interval ∑ Subjek
Rendah X 36
Sedang 36 ≤ X 54
14 22,22
Tinggi 54
≤ X 49
77,78
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki optimisme menghadapi masa pensiun yang sedang sampai
tinggi ditinjau dari aspek pervasiveness. Hal ini dapat ditunjukkan dengan presentase responden yang tergolong kriteria sedang sebanyak 22,22 sedangkan
77,78 tergolong kriteria tinggi dan tidak ada yang tergolong kriteria rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram presentase di bawah ini:
Gambar 4.7 Diagram Optimisme menurut Aspek Pervasiveness 3 Aspek Personalization
Gambaran Optimisme menghadapi masa pensiun berdasarkan aspek personalization dijelaskan sebagai berikut:
Jumlah item dalam aspek personalization = 20 Skor tertinggi
= 20 X 4 = 80 Skor terendah
= 20 X 1 = 20 Mean teoritik
= skor tertinggi + skor terendah : 2 = 100 : 2
= 50 Standar Deviasi
= skor tertinggi – skor terendah : 6
= 60 : 6 = 10
Gambaran optimisme menghadapi masa pensiun responden berdasarkan aspek personalization menurut perhitungan di atas diperoleh M = 50 dan SD = 10.
Selanjutnya dapat diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Mean – 1,0 SD = 50 – 1,0 10 = 40
Mean + 1,0 SD = 50 + 1,0 10 = 60 Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh distribusi frekuensi optimisme
menghadapi masa pensiun responden ditinjau dari aspek personalization adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Responden Ditinjau dari Aspek Personalization
Kriteria Interval
∑ Subjek Rendah
X 40 Sedang
40 ≤ X 60 14
22,22 Tinggi
60 ≤ X
49 77,78
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki optimisme menghadapi masa pensiun yang sedang sampai
tinggi ditinjau dari aspek personalization. Hal ini dapat ditunjukkan dengan presentase responden yang tergolong kriteria sedang sebanyak 22,22 sedangkan
77,78 tergolong kriteria tinggi dan tidak ada yang tergolong kriteria rendah. Lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram presentase di bawah ini:
Gambar 4.3 Diagram Optimisme menurut Aspek Personalization
4 Ringkasan Analisis Optimisme Menghadapi Masa Pensiun pada Anggota BP3 Pelindo
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai analisis pada variabel Optimisme menghadapi masa pensiun pada anggota BP3 Pelindo, pada tiap aspeknya. Lebih
ringkasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Ringkasan Analisis Optimisme menghadapi masa pensiun
pada anggota BP3 Pelindo
Aspek Kriteria
Rendah Sedang
Tinggi Permanensi
41,27 58,73
Pervasiveness 22,22
77,78 Personalization
22,22 77,78
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel optimisme menghadapi masa pensiun pada anggota BP3 Pelindo pada aspek
permanensi, pervasiveness, maupun personalization tergolong tinggi. Berikut ini diagram presentase ringkasan analisis post power syndrome pada anggota BP3
Pelindo pada tiap-tiap gejalanya:
Gambar 4.3 Diagram Presentase Analisis Optimisme tiap Aspek
Penjelasan kategorisasi optimisme menghadapi masa pensiun tiap aspek di atas disusun berdasarkan kategorisasi distribusi normal, sedangkan untuk
menentukan aspek mana yang paling berpengaruh terhadap tinggi rendahnya variabel optimisme menghadapi masa pensiun dapat ditentukan dengan
membandingkan mean empirik tiap aspek. Untuk menentukan nilai mean empirik dapat dicari dengan membagi jumlah skor item pada tiap aspek dengan jumlah
subjek. Adapun perbandingan mean empirik tiap aspek dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Perbandingan Mean Empirik Tiap Aspek Optimisme Aspek
Mean Empirik Permaenance
58,49 Pervasiveness
58,53 Personalization
64,74
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa aspek yang mempunyai nilai mean empirik terbesar adalah aspek personalization dengan nilai mean
empirik sebesar 64,74, yang berarti aspek personalization mempunyai pengaruh terbesar dalam menentukan tinggi rendahnya optimisme menghadapi masa
pensiun.
4.4. Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang akan disajikan peneliti berupa uji asumsi dan uji hipotesis. Penjelasan dan perhitungan mengenai hasil uji asumsi dan hasil uji
hipotesis sebagai berikut: