Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Variabel Independent

menghindari kesalahpahaman mengenai data yang akan dikumpulkan dan untuk menghindari ambiguitas arti dari suatu variabel penelitian. Definisi operasional variabel-variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.4.1 Optimisme Menghadapi Masa Pensiun Variabel Independent

Optimisme menghadapi masa pensiun merupakan suatu keyakinan pada individu yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja, dan menganggap hal tersebut dengan positif yang pasti terjadi dalam hidupnya sehingga tidak akan berpengaruh pada aktifitas lain, meyakini bahwa peristiwa buruk yang terjadi hanya bersifat sementara. Adapun aspek dari optimisme yang akan diukur dalam penelitian ini dengan menggunakan skala optimisme adalah: 1. Aspek permaenance menerangkan hal hal yang berhubungan dengan waktu yaitu sementara atau permanen. Individu yang optimis jika menjelaskan penyebab peristiwa buruk bersifat sementara, sedangkan individu yang pesimis akan permanen. Indikator dari aspek pemaenance yaitu: mempunyai harapan masa depan, mempunyai keyakinan untuk maju, tidak mudah menyerah, mempunyai semangat untuk berkembang. 2. Aspek pervasiveness menerangkan tentang pengaruh suatu peristiwa terhadap kehidupan seseorang artinya individu dalam menjelaskan penyebab suatu peristiwa secara spesifik atau global. Jika menghadapi peristiwa buruk individu yang optimis akan menjelaskan secara spesifik, sedangkan individu yang pesimis menjelaskan secara global. Mampu berpikir rasional. Indikator dari aspek pervasiveness yaitu: mampu mengelola masalah, mempunyai tujuan hidup, mampu menerima keadaan pensiun. 3. Aspek personalization menerangkan tentang penyebab suatu persitiwa. Individu dalam menjelaskan siapa yang menjadi penyebab suatu peristiwa apakah dari faktor diri sendiri internal atau orang lain eksternal. Individu yang optimis cenderung tidak mempersalahkan diri sendiri sebagai penyebab suatu peristiwa buruk. Individu yang pesimis cenderung menyalahkan diri secara mutlak. Indikator dari aspek personalization yaitu: mempunyai penghargaan diri, percaya dengan kemampuan sendiri, menyukai dengan diri sendiri, mampu mengendalikan perasaan.

3.4.2 Post Power Syndrome Variabel Dependent