selain siswa belajar bekerja sama, dalam pembelajaran kooperatif siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.
2.1.2 Pembelajaran Kooperatif STAD
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang melatih siswa untuk bisa bekerja sama. Salah satu model pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh para ahli adalah STAD Students Teams Achievement Divison. Inti dari STAD adalah guru menyampaikan
kompetensi dan indikator yang harus dicapai kemudian para siswa bergabung dalam kelompok untuk membagi dan menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh guru. Model ini mengkondisikan siswa belajar bersama dalam kelompok- kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Kelas disusun dalam
kelompok yang terdiri dari empat atau lima siswa dengan kemampuan yang heterogen. Hal ini bermanfaat untuk melatih siswa dalam menerima
perbedaan pendapat dan bekerja dengan teman yang berbeda latar belakangnya. Siswa belum boleh mengakhiri diskusinya sebelum mereka
yakin bahwa seluruh anggota timnya menyelesaikan seluruh tugas. Apabila salah satu siswa memiliki pertanyaan, maka teman satu kelompok diminta
menjelaskannya. Jika jawaban belum diperoleh baru menanyakan jawabannya pada guru. Pada saat siswa bekerja dalam kelompok guru berkeliling untuk
mengawasi dan membimbing jalannya diskusi apabila terjadi kesulitan pada siswa. Pembelajaran kooperatif tipe STAD membuat siswa berinteraksi dan
saling berdiskusi dalam memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah
yang efektif, menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial siswa Nugroho, dkk 2009:109.
Tujuan utama dari STAD adalah mempercepat pemahaman semua siswa. STAD terbentuk dari lima komponen utama yaitu: presentasi kelas,
kelompok, kuis, skor kemajuan perseorangan, dan penilaian kelompok Sharan,1999. Lima komponen STAD akan dijabarkan sebagai berikut:
1 Presentasi kelas
Materi dalam STAD pada awalnya diperkenalkan dalam presentasi kelas. Seringkali ini adalah diskusi pelajaran yang dipimpin
oleh guru, tetapi bisa juga memasukkan presentasi audiovisual. Presentasi kelas dalam STAD berbeda dengan pengajaran biasa karena
mereka harus benar-benar fokus pada unit STAD. Dengan cara ini, siswa menyadari bahwa selama presentasi kelas berlangsung, mereka
harus memperhatikan dengan seksama, karena dengan begitu akan membantu mereka menjalani kuis dengan baik, dan nilai kuis itu
menentukan nilai kelompok mereka .
2 Kelompok
Kelompok terbentuk dari empat atau lima siswa yang mewakili kemampuan, jenis kelamin, dan ras siswa di kelas itu. Fungsi utama
dari kelompok adalah menyiapkan para anggotanya untuk menjalani kuis dengan baik. Setelah guru menyajikan materi, kelompok
berkumpul untuk mempelajari lembar tugas dan materi-materi lainnya. Kelompok menyediakan dukungan sesama teman untuk memperoleh
kemajuan akademik yang penting sebagai pengaruh pembelajaran, tetapi kelompok juga menyediakan saling perhatian dan penghargaan
yang penting bagi hubungan antar kelompok, antar kelompok, penghargaan diri, dan penerimaan siswa-siswa yang terpinggirkan.
3 Kuis
Siswa-siswa tidak diijinkan saling membantu selama kuis berlangsung. Hal ini untuk memastikan bahwa setiap siswa secara
perseorangan bertanggung jawab atas pengetahuan yang mereka peroleh.
4 Skor Kemajuan Perseorangan
Skor kemajuan perseorangan dibuat untuk mengetahui prestasi siswa atas kerja keras yang telah dilakukan. Tiap-tiap siswa diberikan
nilai dasar yang diambil dari rata-rata prestasi siswa pada kuis yang sama. Kemudian, siswa memperoleh nilai untuk kelompok mereka
berdasarkan pada seberapa banyak nilai kuis yang mereka dapatkan. 5
Penghargaan Kelompok
Kelompok dapat memperoleh sertifikat atau penghargaan lain jika nilai rata-rata mereka melampaui kriteria tertentu. Sertifikat untuk
kelompok yang mencapai standar prestasi tinggi, pengakuan laporan berkala, pemasangan pada papan bulletin, pengakuan khusus, hadiah
kecil-kecilan, atau penghargaan lain menegaskan gagasan bahwa bekerja baik secara berkelompok adalah penting.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melaksanakan STAD adalah 1 membuat salinan Lembar Rekapitulasi Kelompok, 2 merangking
siswa, 3 menentukan jumlah anggota kelompok, 4 memasukkan siswa ke dalam kelompok, 5 menyebarkan Lembar Rekapitulasi Siswa, dan 6
menentukan nilai dasar Sharan, 1999:15.
2.2 Penguasaan Konsep