2.3.4 Kegiatan Pendukung Bimbingan dan Konseling
Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling pada umumnya tidak ditujukan secara langsung untuk memecahkan atau mengentaskan masalah peserta
didik. Kegiatan pendukung bimbingan dan konseling dilakukan untuk memungkinkan diperolehnya data dan keterangan lain serta kemudahan-
kemudahan atau komitmen yang akan membantu kelancaran dan keberhasilan kegiatan layanan terhadap peserta didik. Adapaun kegiatan pendukung dalam
pelayanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: 1 Aplikasi instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik klienkonseli, keterangan tentang
lingkungan peserta didik konseli, dan lingkun gan yang lebih “luas”. Sukardi,
2008: 79 2 Himpunan data,
Yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan pengembangan dengan pengembangan individu, yang diselenggarakan secara berkelanjutan,
sistematis, komprehensif, terpadu dan bersifat rahasia Wibowo, 2012: 18. 3 Konferensi kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik klienkonseli dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan bahan, keterangan kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan
tersebut. Pertemuan dalam rangka konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup. Prayitno, 1997: 38
4 Kunjungan rumah Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh
data, keterangan, kemudahanm, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik klienkonseli melalui kunjungan ke rumahnya. Kegiatan ini
memerlukan kerja sama yang penuh dari orang tuadan anggota keluarga lainnya. Sukardi, 2008: 91
5 Tampilan kepustakaan Yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan pustaka yang dapat
digunakan individu dalam pengembangan pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar,dan karirjabatan. Wibowo, 2012: 18.
6 Alih tangan kasus Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, untuk mendapatkan
penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas masalah yang dialami peserta didik klienkonseli dengan memindahkan penanganan kasus dari satu pihak ke pihak
lainnya. Sukardi, 2008: 91
2.3.5 Program Bimbingan dan Konseling