Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling

pendidikan di sekolah. Dalam pelayanan bimbingan dan konseling, menurut Mugiarso 2009:106 ada dua jenis program yang perlu dirancang dan dikembangkan yaitu: 1 Program tahunan sebagai program sekolah. Program tahunan ini dijabarkan menurut alokasi waktu pada setiap semester, program bulanan, bahkan program mingguan. Oleh karena itu, perlu dibuat dalam satu matriks atau schedule. Dalam program itu dicantumkan substansi kegiatan, jenis layanan, menutut alokasi waktu. 2 Program kegiatan layanan bagi setiap guru pembimbing sesuai dengan pembagian tugas layanan di sekolah. Setiap guru pembimbing perlu membuat program berupa satuan layanan satlan dan satuan kegiatan pendukung satkung setiap kali akan melakukan pelayanan kepada siswa berdasarkan jadwal yang sudah dipetakan. Adapun aspektahapan program bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Adapun tahapan program bimbingan dan konseling dijelaskan sebagai berikut:

2.3.5.1 Perencanaan

Tahap persiapanperencanaan ini dilakukan untuk mengumpulkan berbagai hal yang dibutuhkan untuk penyusunan program dan pengadaan kelengkapannya. Dengan kata lain perencanaan adalah penuntun bagi pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain: studi kelayakan, penyusunan program, konsultasi program, penyediaan fasilitas, penyediaan anggaran, penggorganisasian. 1 Studi kelayakan Yaitu rangkaian kegiatan pengumpulan berbagai informasi tentang berbagai hal yang dibutuhkan untuk menyusun program bimbingan dan konseling di sekolah. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan antara lain sarana prasarana, bentuk-bentuk program, pembiayaan kegiatan dan sebagainya. Dari kegiatan tersebut dapat diputuskan kegiatan yang layak maupun yang kurang layak. 2 Penyusunan program Yaitu seperangkat kegiatan merumuskan masalah dan tujuan, bentuk- bentuk kegiatan, personal, fasilitas, anggaran serta berbagai bentuk usulan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penyusunan program perlu dilihat kebutuhan dan masalah yang mungkin dihadapi oleh siswa berkaitan dengan masalah pribadi, sosial, belajar dan karir dan konselor berkaitan dengan proses pelaksanaan bimbingan 3 Konsultasi program Adalah kegiatan pertemuan atau rapat antara pembimbing dengan petugas lain untuk membahas rancangan program. Pertemuan tersebut tidak hanya dilaksanakan di awal program, namun juga akan lebih baik bila dilaksanakan secara incidental atau bahkan rutin. Tujuannya adalah untuk mewujudkan satu kesatuan cara bertindak dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling 4 Penyediaan fasilitas Fasilitas yang perlu disediakan antara lain ruang bimbingan dan alat kelengkapan ruangan. Ruang bimbingan, terdiri dari ruang kerja konselor, ruang pertemuan, ruang administrasi atau tata usaha, ruang penyimpanan data, ruang tunggu. Sedangkan alat perlengkapan ruangan, terdiri dari: meja dan kursi, tempat penyimpanan data lemari, rak, loker dan lain-lain, papan tulis dan papan pengumuman, fasilitas teknis angket, tes, checklist, dan sebagainya 5 Penyediaan anggaran Untuk kelancaran pelaksanaan program bimbingan dan konseling, perlu anggaran biaya yang memadai. Kebutuhan biaya tersebut antara lain untuk penyedian sarana dan prasarana, penyediaan dan pengembangan fasilitas teknis, biaya operasional, biaya penelitian. 6 Penggorganisasian Yaitu suatu bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja, dan pola kerja atau mekanisme kerja kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Sukardi, 2008: 36 2.3.5.2 Pelaksanaan program bimbingan dan konseling Pelaksanaan program bimbingan dan konseling terdiri dari layanan pengumpulan data dan pelaksanaan pemberian layanan kepada siswa. 1 Layanan pengumpulan data Aspek-aspek yang perlu diketahui dalam pengumpulan data antara lain: kondisi fisik pengalaman kesehatan, penyakit yang pernah dan sedang diderita, pantangan dan sebagainya; kondisi psikis meliputi intelegensi, bakat khusu, bakat sekolah, minat, sikap, kepribadian, prestasi, keberagaman dan sebagainya; keadaan keluarga meliputi data orang tua, pekerjaan orang tua, penghasilan, tempat tinggal dan sebagainya; hubungan sosial hubungan antar individu dengan keluarga, teman sekolah dan dengan masyarakat pada umumnya, riwayat riwayat pendidikan, hasil belajar, nilai mata pelajaran; pengalaman ekstrakulikuler dan kegiatan di luar sekolah; minat dan cita-cita khusus yang ingin dicapai. Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan teknis tes dan teknik non tes. Berdasarkan informasi dari data itulah seorang konselor dapat menyusun program yang sesuai dengan kebutuhan siswa. 2 Layanan bimbingan dan konseling Layanan bimbingan dan konseling disekolah meliputi layanan orientasi, informasi, penempatanpenyaluran, penguasaan konten, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi, dan mediasi. Beberapa jenis layanan tersebut dilaksanakan masing-masing meliputi empat bidang kegiatan yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karir. Selanjutnya dalam melaksanakan berbagai jenis layanan, agar lancar dan berhasil didukung dengan enam macam kegiatan pendukung bimbingan dan konseling yaitu aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, alih tangan kasus, dan tampilan kepustakaan.

2.3.5.3 Evaluasi