masih belum sesuai sepenuhnya dengan KTSP karena hanya pada tingkat cukup sesuai.
2.1.3 Penelitian Jumail yang dimuat dalam Jurnal Ilmiah Konseling di
ejournal.unp.ac.id Penelitian yang dilakukan oleh Jumail 2013: 250-255 tentang
Kompetensi Profesional Dalam Perspektif Konselor dan Peranannya Terhadap Pelayanan Bimbingan dan Konseling didasari atas fakta yang terjadi di lapangan
bahwa kompetensi professional konselor sekolah belum maksimal. Hal itu terlihat banyaknya dari konselor sekolah yang bukan dari S1 Bimbingan dan Konseling.
Faktanya mereka tidak memiliki kompetensi seperti pengetahuan konsep dan teknik dalam memberikan konseling kepada siswa. Sebagai dampak problem
tersebut, siswa tidak suka untuk berbagi dengan konselor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi professional konselor sekolah dalam kategori
sedang. Sedangkan peranan kompetensi profesional sendiri memiliki peranan yang besar dalam mewujudkan pelayanan yang optimal kepada siswa.
2.1.4 Penelitian Fulya Yuksel Sahin dalam International Journal of
Intruction di www.e-iji.net Penelitian yang dilakukan oleh Sahin 2009: 59-72 dalam www.e-iji.net
tentang The Evaluation of Counseling And Guidance Service Based On Teacher Views And Their Prediction Based On Some Variable dillaksanakan untuk
mengevaluasi konseling psikologis dan layanan bimbingan berdasarkan pandangan guru pendidikan dasar dan menengah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa dari keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling yang ditawarkan
hanya 46 yang dimanfaatkan. Adapun daftar layanan bimbingan dan konseling yang paling banyak sampai yang paling sedikit digunakan oleh guru sebagai
berikut: layanan konsultasi, konseling, pengumpulan informasi dan penilaian, orientasi, penempatan, penelitian dan evaluasi publik, hubungan keluarga dan
follow up layanan. Selain itu adanya konselor sekolah adalah salah prediktor signifikan dalam mengevaluasi layanan bimbingan dan konseling oleh guru.
Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian tersebut pelayanan bimbingan dan konseling masih perlu ditingkatkan baik dari segi sumber daya maupun pelayanan
yang diberikan kepada peserta didik. Berdasarkan keempat penelitian yang dilakukan, kedua penelitian yang
terkait dengan kompetensi professional konselor yang dilakukan oleh Istiqomah dan Jumail menyimpulkan bahwa kompetensi yang ditunjukkan konselor dalam
kategori sedang. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dan Fulya Yuksel Sahin menyimpulkan bahwa pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling dalam kategori cukup sesuai. Kaitan dari keempat penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilaksanakan ini adalah bahwa seorang guru
bimbingan dan konselingkonselor harus menguasai kompetensinya dengan baik, karena
penguasaan guru
bimbingan dan
konselingkonselor terhadap
kompetensinya khususnya kompetensi professional akan sangat mempengaruhi kinerja konselor dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di
sekolah. Menyadari
pentingnya penguasaan
guru bimbingan
dan konselingkonselor terhadap kompetensinya, maka penulis ingin mengetahui
bagaimana penguasaan kompetensi professional konselor, sehingga penulis
tertarik untuk meneliti dan mendalami mengenai kompetensi professional guru bimbingan dan konseling dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
di SMP Negeri se-Kota Cilacap.
2.2 Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling