ke-11 relatif lebih tinggi dibandingkan debit pada tahun ke-1Gambar 18. Namun
demikian peningkatan debit maksimum pada tahun ke-11 cukup signifikan dari tahun ke-1.
Debit sungai tahun ke-11 lebih berfluktuasi jika dibandingkan dengan tahun ke-1 yang
cenderung stabil setelah memasuki musim kering yaitu hari ke-201 hingga akhir tahun
1994.
Pada simulasi tahun pertama debit maksimum tercapai pada besaran 44,40 m
3
dt untuk data aktual sedangkan untuk debit
prediksi mencapai 49,16 m
3
dt. Debit minimum aktual 1.93 m
3
dt dan prediksinya 1,13 m
3
dt Perbedaan ini tidak terlalu jauh yang disebabkan oleh parameterisasi yang
masih harus diuji lebih lanjut karena secara grafik untuk pola debit harian model
mendekati pola debit harian aktualnya. Debit maksimum ini tercapai pada saat memasuki
puncak musim hujan atau pada bulan Februari. Selanjutnya untuk simulasi tahun
ke-11, debit maksimum aktual tercapai pada besaran 82,46 m
3
dt sedangkan untuk debit prediksinya 99,36 m
3
dt. Debit minimum aktual 1,20 dan prediksinya 2,35. Pada
simulasi tahun ke-11 ini penyimpangan data aktual dan prediksinya juga tidak terlalu besar
karena parameternya mendekati ketelitian meskipun waktu terjadinya hampir dapat
bersamaan. Debit maksimum aktual
dan prediksi
tercapai pada tengah bulan Januari.
5.8 Analisis Sensitivitas Parameter
Tutupan Lahan.
Analisis sensitivitas dilakukan baik terhadap parameter tipe penggunaan lahan
maupun terhadap peubah curah hujan. Parameter tipe penggunaan lahan yang dipilih
adalah perubahan tipe tutupan lahan yaitu hutan, perkebunan, pemukiman, dan sawah.
Hal ini dimaksudkan untuk melihat sensitivitas model terhadap perubahan
tutupan lahan di suatu DAS akibat dari perubahan penggunaan lahan yang taerhadap
nilai – nilai luarannya.
Langkah yang dilakukan dalam analisis sensitivitas parameter penggunaan lahan
adalah menambah 5 – 10 dan mengurangi 5 – 10 dari masing – masing parameter.
Penambahan dan pengurangan lahan 5 akan mengurangi dan menambah 1,25 pada
setiap penggunaan lahan lainnya sedangkan penambahan dan pengurangan lahan 10
akan mengurangi dan menambah 2,5 pada setiap penggunaan lahan lainnya. Model
dijalankan dengan data parameter penggunaan lahan yang telah diubah.
Tabel 7. Perbandingan luaran model pada beberapa nilai paramater penggunaan lahan dengan luaran model dan nilai awal.
luaran model pada perubahan hutan +5
+10 -5
-10 var
luaran ∆
∆ ∆
∆ mm mm mm mm mm
mm mm mm mm Total
debit 1432 1349 -83
-5.8 1249 -183 -
12.8 1529 97 6.8 1608 176 12.3
luaran model pada perubahan pemukiman +5
+10 -5
-10 var
luaran ∆
∆ ∆
∆ mm mm mm mm mm
mm mm mm mm Total
debit 1432 1494 62 4.3 1572 140 9.8 1375 -57 -4 1321
-111
-7.8 luaran model pada perubahan perkebunan
+5 +10
-5 -10
var luaran
∆ ∆
∆ ∆
mm mm mm mm mm mm mm mm mm
Total debit
1432 1380 -80 -5.6 1274 -158 -11 1504 72 5 1585 153 10.7
luaran model pada perubahan sawah +5
+10 -5
-10 var
luaran ∆
∆ ∆
∆ mm mm mm mm mm
mm mm mm mm Total
debit 1432 1462 30 2.1 1472 42 2.9 1403 -29 -2 1383 -49 -3.4
luaran model pada perubahan tegalan +5
+10 -5
-10 var
luaran ∆
∆ ∆
∆ mm mm mm mm mm
mm mm mm mm Total
debit 1432 1458 26 1.8 1469 37 2.6 1408 -24
- 1.7 1392 -40 -2.8
Hasil analisis sensitivitas pada Tabel 7 terlihat bahwa variasi perubahan
penggunaantutupan lahan selalu diikuti dengan perubahan luaran model yang berupa
total debit selama setahun. Dari lima parameter yang dirubah untuk menganalisa
sensitivitas model GenRiver perubahan hutan dan perkebunan yang paling sesuai deng n
persentase perubahan parameter. Hal i i karena hutan dan perkebunan mempunyai
kemampuan untuk menahan laju air hujan ketika jatuh ke permukaan tanah melalui
kanopi pada bagian atas dan serasah pada bagian bawah. Dengan demikian air hujan
tidak seluruhnya secara langsung akan membentuk limpasan akan tetapi sebagian
tertahan oleh tajuk untuk kemudian diuapkan dan sebagian lagi terserap oleh akar – akar
pohon besar dan terinfiltrasi pada saat curah hujan menurun. Kemampuan masing –masing
lahan di sub DAS Ciliwung Hulu dalam menghasilkan debit terutama terkait dengan
kemampuan masing – masing lahan tersebut dalam menghasilkan runoff. Ini disebabkan
runoff merupakan komponen pembentuk debit yang memberikan sumbangan aliran air
a n
Pertimbangan ini dilakukan karena parameter curah hujan sangat berperan dalam proses
kesetimbangan air. Curah hujan akan langsung berpengaruh pada besarnya aliran.
Analisis sensitivitas dilakukan dengan melihat pengaruh perubahan luaran model
apabila peubah ini divariasikan. Langkah yang dilakukan adalah dengan menambah 5 –
10, dan mengurangi 5 – 10 dari peubah curah hujan sementara peubah yang lainya
tetap. Model dijalankan dengan data yang telah dirubah. Luaran yang dibandingkan
adalah total debit selama setahun. Data masukan yang akan digunakan adalah data
simulasi tahun 2004 dengan parameter tanah dan penggunaan lahan yang telah dikalibrasi.
Data curah hujan rata – rata normal digunakan untuk menjalankan model
luarannya merupakan nilai awal. paling besar dibandingkan dengan
sumbangan air dari komponen pembentuk debit lainnya yaitu interflow dan baseflow.
5.9 Analisis Sensitivitas Model terhadap Curah hujan