Prospek Peramalan TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

melakukan analisa SWOT. Analisis SWOT yaitu analisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisa SWOT merupakan identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar dan strategi yang menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya. Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, barulah perusahaan dapat menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus untuk memperkecil atau bahkan mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang ada. • Analisis kekuatan Kekuatan merupakan suatu kelebihan khusus yang memberikan keunggulan kompetitif di dalam suatu industri yang berasal dari perusahaan. Kekuatan perusahaan akan mendukung perkembangan usaha dengan cara memperlihatkan sumber dana, citra, kepemimpinan pasar, hubungan dengan konsumen ataupun pemasok, serta faktor-faktor lainnya. • Analisis kelemahan Kelemahan adalah keterbatasan dan kekurangan dalam hal sumberdaya, keahlian, dan kemampuan yang secara nyata menghambat aktiifitas keragaan perusahaan. Fasilitas, sumberdaya keuangan, kemampuan manajerial. Keahlian pemasaran dan pandangan orang terhadap merek dapat menjadi sumber kelemahan. • Analisis peluang Peluang adalah situasi yang diinginkan atau disukai dalam perusahaan yang diidentifikasi. Segmen pasar, perubahan dalam persaingan atau lingkungan, perubahan teknologi, peraturan baru atau yang ditinjau kembali menjadi sumber peluang bagi perusahaan. • Analisis ancaman Ancaman adalah situasi yang paling tidak disukai dalam lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan penghalang bagi posisi yang diharapkan oleh perusahaan. Masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar yang lambat, meningkatnya posisi penawaran pembeli dan pemasok, perubahan teknologi, peraturan baru yang ditinjau kembali dapat menjadi sumber ancaman bagi perusahaan.

2.1.4 Prospek Peramalan

Prospek industri jamu akan dibahas melalui metode peramalan. Peramalan forecasting didefinisikan sebagai alat atau teknik untuk memprediksi atau memperkirakan suatu nilai pada masa yang akan datang dengan memperhatikan data atau informasi yang relevan, baik data atau informasi masa lalu maupun data atau informasi saat ini. Adapun secara rinci teknik peramalan yang dapat digunakan untuk data rentet waktu antara lain: Model Naive, Model Rata-rata, Model Pemulusan, Dekomposisi, Regresi, dan Metodologi Box-Jenkins ARIMA. ARIMA merupakan singkatan dari Autoregresive Integrated Moving Average. Dari nama model ini, dapat diduga bahwa model terdiri atas dua aspek yaitu aspek autoregresi dan moving average. Gabungan kedua model ini yang sangat berguna dalam menganalisis data Time Series, yang diperkenalkan oleh Box- Jenkins 1975. Secara umum model ARIMA dituliskan dengan notasi ARIMA p,d,q. p adalah derajat proses autoregresi AR, d adalah pembeda dan q adalah derajad moving average. Model ARIMA adalah model yang dapat menghasilkan ramalan akurat berdasarkan uraian pola data historis yang merupakan jenis model linier yang mampu mewakili deret yang stasioner maupun non stasioner. Model ini juga tidak mengikutkan variabel bebas dalam pembentukannya. 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian yang membahas mengenai analisis dan prospek industri jamu di Indonesia belum pernah dilakukan sebelumnya sebagai topik penelitian di IPB. Namun sebenarnya terdapat beberapa orang yang telah melakukan penelitian mengenai komoditi jamu diantaranya penelitian tentang analisis strategi perusahaan jamu, analisis perbandingan elemen-elemen ekuitas merek pada produk jamu dan masih banyak lagi. Analisis strategi perusahaan jamu yang dilakukan oleh Susanto 2006 secara umum bertujuan untuk mengetahui strategi yang dilakukan oleh perusahaan PT Fito Medisina, untuk pemasaran produk jamunya. Untuk analisisnya digunakan model matrik SWOT. Penelitian Susanto ini pembahasannya bersifat khusus yaitu meneliti hanya pada satu perusahaan dengan pesaingnya yaitu perusahaan jamu yang lain. Hasil pembahasannya, dapat dapat diketahui strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan diantaranya adalah: 1. Mempertahankan iklim kerja yang kondusif 2. Melakukan promosi secara aktif 3. Mempertahankan harga jual yang kompetitif. 4. Pengembangan produk Sedangkan penelitian yang akan dibahas dalam skripsi ini mengkaji secara lebih umum, yaitu strategi dan kebijakan yang akan dilakukan oleh industri jamu dengan pesaingnya yaitu perusahaan farmasi nasional dan perusahaan jamu asing. Penelitian mengenai jamu yang lain dilakukan oleh Kristanto 2003 yang secara umum membahas tentang pengaruh merek terhadap hasil pemasaran produk jamu. Dari hasil pembahasan, merek suatu produk jamu sangan berpengaruh terhadap jumlah penjualan produk jamu tersebut, apalagi penjualan produk dari perusahaan besar seperti Nyonya Meneer. Sedangkan penelitian ini untuk pembahasan mengenai pengaruh merek suatu produk industri jamu tidak akan dibahas. Sedangkan penelitian dengan mempergunakan analisis daya saing pernah dilakukan oleh Yullianti 2003, tetapi produk yang di bahas adalah mengenai produk kopi di Indonesia. Penelitian tentang peningkatan daya saing lebih kearah peningkatan jumlah perkebunan kopi atau ke perbaikan sistem perkebunan kopi. Penelitian yang menggunakan alat analisis peramalan menggunakan metode ARIMA pernah dilakukan oleh Aldillah 2006, Dia menganalisis penawaran dan permintaan jagung sampai tahun 2015. Data yang dibutuhkan untuk meramal adalah data penawaran dan permintaan jagung mulai tahun 1965- 2005. Hasil peramalan menunjukkan bahwa permintaan dan penawaran jagung ke depannya mengalami peningkatan, tetapi peningkatan penawaran jangung lebih besar daripada permintaan. Penelitian kali ini juga menggunakan metode ARIMA untuk megetahui prospek industri jamu, yaitu dengan meramalkan nilai output industri jamu sampai tahun 2015 dengan menggunakan data historis mulai tahun 1975-2004. 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian ini didasari oleh pemikiran kondisi industri jamu nasional yang dalam perkembangan selama ini mengalami peningkatan dalam hal produksi, ekspor dan konsumsi di dalam negeri maupun di luar negeri. Perkembangan tersebut juga dipengaruhi oleh keadaaan krisis yang terjadi di Indonesia, penelitian-penelitian oleh para ahli yang menyebutkan bahwa obat farmasi dapat menimbulkan residu dalam tubuh manusia, serta kekayaan flora dan fauna Indonesia yang dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri jamu. Perkembangan industri jamu yang dapat dilihat dari banyaknya jumlah perusahaan dalam industri jamu, banyaknya ekspor industri jamu ke luar negeri dan peningkatan jumlah output dan permintaan pasar, akan membawa dampak terjadinya persaingan yang ketat dengan industri farmasi, sehingga industri jamu nasional terus melakukan peningkatan kinerja dan performanya dengan berbagai strategi seperti strategi perbaikan kualitas jamu yang telah teruji secara klinis dan strategi peningkatan penjualan dengan melalui iklan dan strategi lain yang didapat melalui analisis SWOT yaitu analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari industri jamu tersebut yang dapat meningkatkan daya saing industri jamu. Dengan perbaikan daya saing, kinerja dan performa industri jamu saat ini diharapkan prospek industri jamu dimasa depan akan lebih baik. Untuk saat ini pangsa pasar industri jamu di pasar obat-obatan di Indonesia masih kecil dibandingkan pangsa pasar industri farmasi dengan obat sintetisnya tersebut. Prospek industri jamu juga dapat dilihat dari proses forecasting peramalan data jumlah perusahaan, data ekspor dan data nilai output industri jamu. Dalam penelitian ini prospek industri jamu hanya dilihat dari peramalan nilai output saja dengan mempergunakan data time series nilai output industri jamu di Indonesia dari data tahun 1975 sampai tahun 2004 untuk mengetahui peramalan nilai output industri jamu sampai tahun 2015 melalui peramalan dengan menggunakan metode ARIMA. 2.4 Hipotesis 1. Industri jamu nasional memiliki daya saing yang rendah 2. Strategi peningkatan mutu produk, pengembangan produk dan pemasaran yang baik adalah strategi yang dapat dilakukan oleh industri jamu nasional untuk meningkatkan daya saing 3. Prospek industri jamu nasional akan semakin baik karena dari hasil peramalan nilai output industri jamu nasional sampai tahun 2015 mengalami peningkatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu time series. Jenis data tersebut meliputi data jumlah dan nama perusahaan dalam industri jamu nasional, data nilai output, nilai tambah, nilai input, dan nilai produksi industri jamu di Indonesia, data ekspor-impor dan data lain yang mengenai tentang industri jamu misalnya data tentang jumlah tenaga kerja, bahan baku. Data tersebut diperoleh dari Gabungan Pengusahan Jamu, Badan Pusat Statistik, Departemen Perindustrian, studi literatur dan sumber-sumber lainnya. 3.2 Metode Analisis 3.2.1 Analisis Daya Saing Industri Jamu Analisis daya saing akan dibahas dengan metode kualitatif yaitu dengan menganalisis tiap komponen dalam teori Berlian Porter Porter’s Diamond Theory. Komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Faktor condition FC, yaitu keadaan faktor-faktor produksi dalam suatu industri seperti tenaga kerja dan infrastruktur b. Demand Condition DC, yaitu keadaan permintaan atas barang dan jasa dalam negara. c. Related and supporting industries RSI, yaitu keadaan para penyalur dan industri lainnya yang saling mendukung dan berhubungan d. Firm strategy, structure, and rivalry FSSR, yaitu strategi yang dianut perusahaan pada umumnya, struktur industri dan keadaan kompetisi dalam suatu industri domestik. Selain itu ada komponen lain yang terkait dengan keempat komponen utama tersebut yaitu faktor pemerintah dan kesempatan. Keempat faktor utama dan dua faktor pendukung tersebut saling berinteraksi dan hasil interaksi sangat menentukan perkembangan dari industri yang dapat menjadi competitif adventage dari suatu industri.

3.2.2 Analisis strategi

Untuk menganalisis strategi untuk peningkatan daya saing industri jamu akan dianalisis dengan metode kualitatif yaitu dengan menggunakan matrik SWOT. Matriks SWOT digunakan untuk menyusun strategi organisasi atau perusahaan. Matrik ini menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi atau perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan organisasi atau perusahaan. Matriks ini menghasilkan empat kemungkinan alternatif strategi yaitu strategi S-O, Strategi W-O, Strategi S-T dan Strategi W-T.