Pendidik Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1. Pengertian
Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana
dikehendaki dari orang-orang tersebut. Dengan bertolak dari arti kata motivasi di atas, motivasi kerja tidak lain dari sesuatu yang menimbulkan
dorongan atau semangat kerja. Dengan pendek, motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja. Hal ini berkaitan juga dengan pendapat Harlond
Koontz dalam Hasibuan 2007: 95, yang mentakan bahwa motivation refers to the drive and effort to satisfy a want or goal, yaitu motivasi mengacu pada
dorongan dan usaha untuk memuaskan kebutuhan atau suatu tujuan. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan
aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong dari seseorang untuk melakukan suatu
aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Gitosudarmo, 2001 dalam Sutrisno 2013: 100.
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahannya, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua
kemampuan dan keterampilan mereka. Wexley dan Yulk dalam Sutrisno 2013: 110, memberikan batasan mengenai motivasi sebagai the process by
which behavior is energized and directed. Pengertian motivasi seperti dikemukakan oleh Wexley dan Yukl dalam Sutrisno 2013: 110 adalah
pemberian atau penimbulan motif atau dapat pula diartikan sebagai hal atau
keadaan menjadi motif. Jadi, motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja.
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan
Hasibuan, 1999. Adapun, Robbins dalam Sutrisno 2013: 111, mengemukakan motivasi sebagai suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin
dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kebutuhan individu.
Berbagai pendapat dan pandangan para ahli diatas Sutrisno dalam buku
Manajemen Sumber Daya Manusia 2013: 111, menyatakan motivasi mempunyai komponen, yakni komponen dalam dan luar. Komponen dalam
ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang
menjadi arah tingkah lakunya. Jadi komponen dalam adalah kebutuhan- kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen dari luar adalah
tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins dalam Hasibuan 2007: 96,
menyatakan bahwa We’ll define motivation as the willingness to exert high
levels of effort toward organizational goals, condit ional by effort’s ability to
satisfy some individual need. Yaitu kita akan mendefinisikan motivasi sebagai suatu kerelaaan untuk berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan