dibiasakan membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan konteks nyata yang bermakna baginya Abidin 2013:17. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah
pendidikan karakter harus tetap ditanamkan dalam proses pembelajaran dalam konteks Kurikulum 2013 di semua jenjang pendidikan.
2.1.1 Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia Berdasarkan Kurikulum
2013
Kurikulum 2013 menyadari peran penting bahasa sebagai wahana untuk
mengekspresikan perasaan dan pikiran secara estetis dan logis. Pada suatu saat, bahasa tidak dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efesien karena ingin
menekankan nilai keindahannya, sedangkan pada saat yang lain, bahasa dituntut dapat mengekspresikan sesuatu dengan efesien supaya dapat dicerna dengan
mudah oleh penerimanya. Pembelajaran bahasa berbasis teks ini dimaksudkan agar peserta didik mampu menggunakan bahasa ke dalam teks sesuai dengan
tujuan dan fungsinya. Pembelajaran bahasa berbasis teks dilaksanakan dengan menerapkan prinsip bahwa 1 bahasa hendaklah dipandang sebagai teks, bukan
semata-mata kumpulan kata atau kaidah kebahasaan, 2 penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk kebahasaan untuk mengungkapkan
makna, 3 bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu
mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan 4 bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia Kemendikbud,
2013. Sejalan dengan konsep pembelajaran bahasa berbasis teks tersebut, maka
pembelajaran bahasa Indonesia mulai menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia
berbasis teks di jenjang pendidikan sekolah menengah khususnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. a.
Mampu memahami struktur teks, baik dalam genre sastra maupun nonsastra, serta unsur kebahasaan dan fungsi sosialnya.
b. Mampu membandingkan teks dalam bentuk lisan dan tulisan.
c. Mampu menganalisis teks baik melalui lisan maupun tulisan.
d. Mampu mengevaluasi teks berdasarkan kaidah-kaidah teks, baik melalui lisan
maupun tulisan. e.
Mampu menginterpretasi makna teks, baik secara lisan maupun tulisan. f.
Mampu memproduksi teks, baik secara lisan mupun tulisan. g.
Mampu menyunting teks sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan.
h. Mampu mengabstraksi teks, baik secara lisan maupun tulisan.
i. Mampu mengonversi teks ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur
dan kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan.
2.1.2 Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dalam konsep pembelajaran dapat dipandang sebagai a way of
beginning something “cara memulai sesuatu”. Berdasarkan pengertian ini,
pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai panduan dasar tentang mengajarkan sesuatu dan bagaimana sesuatu itu dapat dipelajari lebih mudah Abidin, 2014:
110. Selain itu, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya