berbasis teks di jenjang pendidikan sekolah menengah khususnya. Pembelajaran Bahasa Indonesia berbasis teks ini bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut. a.
Mampu memahami struktur teks, baik dalam genre sastra maupun nonsastra, serta unsur kebahasaan dan fungsi sosialnya.
b. Mampu membandingkan teks dalam bentuk lisan dan tulisan.
c. Mampu menganalisis teks baik melalui lisan maupun tulisan.
d. Mampu mengevaluasi teks berdasarkan kaidah-kaidah teks, baik melalui lisan
maupun tulisan. e.
Mampu menginterpretasi makna teks, baik secara lisan maupun tulisan. f.
Mampu memproduksi teks, baik secara lisan mupun tulisan. g.
Mampu menyunting teks sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan.
h. Mampu mengabstraksi teks, baik secara lisan maupun tulisan.
i. Mampu mengonversi teks ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur
dan kaidah teks, baik secara lisan maupun tulisan.
2.1.2 Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan dalam konsep pembelajaran dapat dipandang sebagai a way of
beginning something “cara memulai sesuatu”. Berdasarkan pengertian ini,
pendekatan pembelajaran berfungsi sebagai panduan dasar tentang mengajarkan sesuatu dan bagaimana sesuatu itu dapat dipelajari lebih mudah Abidin, 2014:
110. Selain itu, pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau
sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran akan menjadi pedoman bagi
proses pembelajaran, sekaligus akan melahirkan sejumlah tahapan belajar mengajar yang semestinya dilakukan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan
yang dikehendaki. Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah pendekatan scientific
dalam pembelajaran umumnya. Pendekatan ilmiah diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta
didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menyentuh transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa.” Ranah keterampilan menyentuh transformasi substansi atau materi ajar ag
ar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menyentuh transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.” Hasil akhirnya adalah diharapkan peserta didik mampu melakukan peningkatan dan keseimbangan untuk menjadi manusia yang baik soft
skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran meliputi langkah-
langkah mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan Abidin 2013:133.
1. Mengamati
Metode mengamati
observasi mengutamakan
kebermaknaan proses
pembelajaran meaningfull learning. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki