Berdasarkan hasil analisa, indeks bias rata-rata minyak sirih yang diperoleh berkisar antara 1.4969 sampai 1.4983 dengan rata-rata keseluruhan
1.4976. Data hasil analisa indeks bias minyak sirih dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil analisa indeks bias minyak sirih
Kode Ulangan 1
Ulangan 2 Rata-rata
A1B1 1.4967 1.4970 1.4969
A1B2 1.4980 1.4970 1.4975
A1B3 1.4985 1.4980 1.4983
A2B1 1.4968 1.4978 1.4973
A2B2 1.4978 1.4979 1.4979
A2B3 1.4978 1.4978 1.4978
A3B1 1.4970 1.4980 1.4975
A3B2 1.4970 1.4985 1.4978
A3B3 1.4979 1.4985 1.4982
Berdasarkan hasil sidik ragam pada Lampiran 5, terlihat bahwa ukuran rajangan, lama penyulingan dan interaksi antara ukuran rajangan dengan lama
penyulingan tidak berpengaruh terhadap indeks bias minyak sirih. Hal ini mungkin disebabkan karena rantai karbon yang merupakan senyawa penyusun
di dalam minyak sirih memiliki panjang yang sama dari setiap kombinasi perlakuan, sehingga menghasilkan nilai indeks bias yang tidak terlalu berbeda.
4. Kelarutan dalam Alkohol 90
Kelarutan minyak atsiri dalam alkohol konsentrasi tertentu dipengaruhi oleh jenis dan komponen kimia minyak tersebut. Minyak yang mengandung
senyawa ”oxygenated terpen” lebih mudah larut dalam alkohol dibandingkan minyak yang hanya mengandung senyawa terpen. Kelarutan dalam alkohol
dapat menunjukkan kepolaran minyak tersebut. Berdasarkan hasil analisa, rata-rata kelarutan dalam alkohol 90
diperoleh berkisar antara 1:1 sampai 1:2.5. Data hasil analisa kelarutan dalam alkohol 90 dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Hasil analisa kelarutan dalam alkohol 90 minyak sirih
Kode Ulangan 1
Ulangan 2 Rata-rata
A1B1 1:3 1:2 1:2.5
A1B2 1:2 1:2 1:2 A1B3 1:1 1:2
1:1.5 A2B1 1:1 1:1 1:1
A2B2 1:2 1:2 1:2 A2B3 1:3 1:1 1:2
A3B1 1:1 1:1 1:1 A3B2 1:1 1:2
1:1.5 A3B3 1:2 1:2 1:2
Hasil sidik ragam pada Lampiran 6, menunjukkan bahwa ukuran rajangan, lama penyulingan dan interaksi antara ukuran rajangan dengan
lama penyulingan tidak berpengaruh terhadap nilai kelarutan dalam alkohol pada minyak sirih. Hal ini mungkin disebabkan karena pada minyak sirih
banyak mengandung senyawa terpen-O, sehingga apabila minyak dilarutkan dalam alkohol 90 , hanya membutuhkan alkohol dalam jumlah kecil. Nilai
perbandingan minyak dengan alkohol yang diperoleh dari setiap kombinasi dapat dianggap sama.
5. Bilangan Asam
Bilangan asam merupakan jumlah asam bebas yang terdapat dalam minyak. Senyawa ini terbentuk dari proses degradasi ester oleh air. Dalam hal
ini asam dapat berfungsi sebagai katalisator yang mempercepat proses penguraian ester menjadi asam dan alkohol. Selain itu juga dapat pula
disebabkan oleh oksidasi alkohol yang menghasilkan aldehida dan keton. Bilangan asam suatu minyak atsiri dapat bertambah bila terjadi reaksi kimia
membentuk asam dalam minyak. Berdasarkan hasil analisa, bilangan asam rata-rata minyak sirih yang
diperoleh berkisar antara 2.86 hingga 6.88 dengan rata-rata keseluruhan 4.87. Data hasil analisa bilangan asam dapat dilihat pada Tabel 10.