d b
c g
e
Gambar 2. Penampang ketel penyulingan air-uap Lutony, 1994
Keterangan: a. Sumber panas
e. Saluran pembuangan b. Kondensor
f. Tabung penampung dan pemisah c. Saluran pemasukan air dingin
minyak atsiri dan air d. Saluran pengeluaran air dingin
g. Plat berpori a
bahan air
f
III. METODOLOGI
A. BAHAN DAN ALAT
1. Bahan Baku
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun sirih hijau segar Piper betle L. yang diperoleh dari daerah Pasir Ipis, Kecamatan
Ciampea, Kabupaten Bogor. Ciri-ciri dari daun sirih ini adalah daun berwarna hijau, pangkal daunnya berbentuk jantung dengan ujung yang meruncing.
Daun sirih ini memiliki panjang 10-15 cm.
2. Bahan Kimia.
Bahan-bahan kimia yang digunakan adalah: xilena, Na
2
SO
4
anhidrat, alkohol 90, alkohol 95, indikator penolphtalein dan NaOH 0.1.
3. Alat
Alat-alat yang digunakan adalah peralatan penyulingan dengan metode air-uap, labu didih, gunting, timbangan, neraca analitik, erlenmeyer, gelas
piala, labu ukur, refraktometer, piknometer, tabung reaksi, buret dan alat untuk analisa GCMS.
B. METODOLOGI PENELITIAN
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian pendahuluan meliputi analisis kadar air, kadar minyak atsiri, penyulingan daun sirih segar dan penyulingan daun sirih yang telah diangin-
anginkan. Analisis yang dilakukan terhadap minyak sirih pada penelitian pendahuluan meliputi analisis rendemen, indeks bias dan kelarutan dalam
alkohol 70 , 80 dan 90 . Metode pengujian kadar air dan kadar minyak atsiri daun sirih segar dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Penelitian Utama
Penelitian utama
bertujuan untuk mengetahui rendemen dan
karakteristik minyak sirih berdasarkan pengamatan faktor ukuran rajangan dan lama penyulingan. Diagram alir penelitian utama dapat dilihat pada Gambar 3.
2.a. Metode Penyulingan
Sebelum melakukan penyulingan, daun sirih dirajang dengan gunting. Hasil rajangan langsung dimasukkan ke dalam ketel suling. Pengaturan bahan
pada waktu pengisian ke dalam ketel suling harus merata sehingga tidak mengganggu proses penyulingan.
Penyulingan daun sirih segar dilakukan dengan menggunakan cara penyulingan air-uap water-steam distillation dan lama penyulingan dihitung
mulai pada saat tetesan kondesat pertama kali.
2.b. Perlakuan
Perlakuan yang diterapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Ukuran rajangan daun sirih A yang terdiri dari tiga taraf, yaitu:
2.1-3.0 cm A1, 3.1-4.0 cm A2 dan 4.1-5.0 cm A3. 2. Lama penyulingan B yang terdiri dari tiga taraf, yaitu:
3 jam B1, 4 jam B2 dan 5 jam B3.
C. RANCANGAN PERCOBAAN
Rancangan percobaan yang dipergunakan adalah Rancangan Acak Lengkap pada percobaan Faktorial, terdiri dari dua faktor dengan dua kali
ulangan. Model matematis rancangan percobaan tersebut adalah:
Y
ijk
= µ + A
i
+ B
j
+ AB
ij
+ є
ijk
Keterangan: Y
ijk
: nilai pengamatan untuk perlakuan ukuran rajangan dan lama penyulingan pada masing-masing taraf ke-i dan ke-j dan ulangan ke-k
µ : rataan
A
i
: pengaruh faktor ukuran rajangan pada taraf ke-i, i= 1, 2, 3 B
j
: pengaruh faktor lama penyulingan pada taraf ke-j, j= 1,2, 3 AB
ij
: pengaruh interaksi antara faktor ukuran rajangan dengan lama
penyulingan pada taraf ke-i, dan ke-j, ulangan ke-k. є
ijk
: galat kesalahan percobaan
D. PENGAMATAN
Pengamatan yang dilakukan setelah penyulingan meliputi rendemen minyak SNI 06-3735-1998, analisa sifat fisik dan kimia terdiri dari bobot
jenis SNI 06-2388-1998, indeks bias SNI 06-2388-1998, kelarutan dalam alkohol 90 SNI 06-2388-1998 dan bilangan asam Ketaren. 1985 serta
analisis dengan GCMS. Metode pengujian karakteristik minyak dapat dilihat pada Lampiran 2.