Tabel 9. Hasil analisa kelarutan dalam alkohol 90 minyak sirih
Kode Ulangan 1
Ulangan 2 Rata-rata
A1B1 1:3 1:2 1:2.5
A1B2 1:2 1:2 1:2 A1B3 1:1 1:2
1:1.5 A2B1 1:1 1:1 1:1
A2B2 1:2 1:2 1:2 A2B3 1:3 1:1 1:2
A3B1 1:1 1:1 1:1 A3B2 1:1 1:2
1:1.5 A3B3 1:2 1:2 1:2
Hasil sidik ragam pada Lampiran 6, menunjukkan bahwa ukuran rajangan, lama penyulingan dan interaksi antara ukuran rajangan dengan
lama penyulingan tidak berpengaruh terhadap nilai kelarutan dalam alkohol pada minyak sirih. Hal ini mungkin disebabkan karena pada minyak sirih
banyak mengandung senyawa terpen-O, sehingga apabila minyak dilarutkan dalam alkohol 90 , hanya membutuhkan alkohol dalam jumlah kecil. Nilai
perbandingan minyak dengan alkohol yang diperoleh dari setiap kombinasi dapat dianggap sama.
5. Bilangan Asam
Bilangan asam merupakan jumlah asam bebas yang terdapat dalam minyak. Senyawa ini terbentuk dari proses degradasi ester oleh air. Dalam hal
ini asam dapat berfungsi sebagai katalisator yang mempercepat proses penguraian ester menjadi asam dan alkohol. Selain itu juga dapat pula
disebabkan oleh oksidasi alkohol yang menghasilkan aldehida dan keton. Bilangan asam suatu minyak atsiri dapat bertambah bila terjadi reaksi kimia
membentuk asam dalam minyak. Berdasarkan hasil analisa, bilangan asam rata-rata minyak sirih yang
diperoleh berkisar antara 2.86 hingga 6.88 dengan rata-rata keseluruhan 4.87. Data hasil analisa bilangan asam dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil analisa bilangan asam minyak sirih
Kode Ulangan 1
Ulangan 2 Rata-rata
A1B1 2.90 4.17
3.54 A1B2 6.58
6.35 6.47
A1B3 10.59 3.17
6.88 A2B1 2.15
3.57 2.86
A2B2 2.19 4.58
3.39 A2B3 3.39
3.79 3.59
A3B1 4.25 4.58
4.42 A3B2 2.19
3.77 2.98
A3B3 3.56 3.98
3.77
Hasil sidik ragam pada Lampiran 7, menunjukkan bahwa ukuran rajangan, lama penyulingan dan interaksi antara ukuran rajangan dan lama
penyulingan tidak berpengaruh terhadap bilangan asam minyak sirih. Hal ini mungkin disebabkan karena komposisi asam bebas yang terdapat di dalam
minyak sirih dari setiap kombinasi perlakuan hampir sama, sehingga tidak memberikan nilai yang berbeda nyata.
6. Gas ChromatographyMass Spectrometry GCMS
GCMS merupakan alat gabungan antara Kromatografi Gas dan Spektrometri Massa, yaitu hasil analisis pada GC langsung dihubungkan
dengan sistem pada spektrum massa dari beberapa senyawa yang ada dalam sistem , sehingga akan diperoleh waktu retensi, nama dan struktur senyawa
yang ada dalam sampel yang dianalisis. Dari kromatogram hasil analisis minyak sirih dengan GCMS
Lampiran 10 diperoleh 30 puncak dengan luas puncak terkecil sebesar 0.15 yang diperkirakan merupakan senyawa l-phellandrene. Komponen terbesar
dalam minyak sirih yaitu dengan luas puncak sebesar 24.80 yang diperkirakan merupakan senyawa 2-2 propenyl phenol. Hasil analisis
komponen minyak sirih dengan menggunakan GCMS disajikan dalam Lampiran 11.