Manajemen program imunisasi di Puskesmas kaitannya dengan UCI

dan teknis pelayanan. Apabila pada pengawasan ditemukan adanya penyimpangan, baik terhadap rencana, standar, peraturan perundang-undangan maupun berbagai kewajiban yang berlaku, perlu dilakukan pembinaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran. Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan standar pelayanan. Sumber data yang dipergunakan pada penilaian dibedakan atas dua. Pertama, sumber data primer yakni yang berasal dari SIMPUS dan berbagai sumber data lain yang terkait, yang dikumpulkan secara khusus pada akhir tahun. Kedua, sumber data sekunder yakni data dari hasil pemantauan bulanan dan triwulanan. Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang ditemukan untuk rencana tahun berikutnya Permenkes Nomor 75 Tahun 2014.

2.4 Manajemen program imunisasi di Puskesmas kaitannya dengan UCI

2.4.1 Perencanaan Berdasarkan Permenkes RI No. 42 tahun 2013, perencanaan merupakan bagian yang sangat penting dalam pengelolaan program imunisasi. Kekurangan dalam perencanaan akan mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan program, tidak tercapainya target kegiatan, serta hilangnya kepercayaan masyarakat. Perencanaan imunisasi meliputi: Universitas Sumatera Utara 1. Menentukan jumlah sasaran Jumlah bayi baru lahir dihitung ditentukan berdasarkan angka yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik BPS atau sumber resmi lain. 2. Perencanaan kebutuhan logistik Logistik imunisasi terdiri dari vaksin, Auto Disable Syringe dan Safety Box. Ketiga kebutuhan tersebut harus direncanakan secara bersamaan dalam jumlah yang berimbang. 3. Perencanaan pendanaan Sumber pembiayaan untuk imunisasi dapat berasal dari pemerintah. Pembiayaan yang bersumber dari pemerintah berbeda-beda pada tiap tingkat administrasi yaitu tingkat pusat bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN, tingkat provinsi bersumber dari APBN dan APBD provinsi, tingkat kabupatenkota bersumber dari APBN dan APDB kabupatenkota berupa DAU Dana Alokasi Umum dan DAK Dana Alokasi Khusus. Pendanaan ini dialokasikan berdasarkan jumlah penduduk, kapasitas fiskal, jumlah masyarakat miskin dan lainnya. 2.4.2 Pelaksanaan Pelayanan imunisasi meliputi kegiatan-kegiatan: 1. Persiapan petugas Mencatat daftar bayi yang dilakukan oleh kader, dukun terlatih, dan bidan di desa. 2. Persiapan vaksin dan peralatan rantai vaksin Universitas Sumatera Utara Petugas kesehatan harus mempersiapkan vaksin yang akan dibawa. Jumlah vaksin yang dibawa dihitung berdasarkan jumlah sasaran yang akan diimunisasi dibagi dengan dosis efektif vaksin per vial ampul. Mempersiapkan peralatan rantai dingin yang akan dipergunakan di lapangan seperti termos dan kotak dingin cair. 3. Persiapan ADS Auto Disable Syringe dan Safety Box Jumlah ADS yang dipersiapkan sesuai dengan jumlah sasaran yang akan diimunisasi. Jumlah safety box disesuaikan dengan jumlah ADS. 4. Persiapan masyarakat Untuk mensukseskan pelayanan imunisasi, persiapan dan penggerakan masyarakat mutlak harus dilakukan. 5. Pemberian pelayanan imunisasi Vaksin yang diberikan pada bayi meliputi vaksin Hepatitis B, BCG, polio, DPT, dan campak. Tabel 2.1 Jadwal pemberian imunisasi pada bayi UMUR VAKSIN TEMPAT 0 bulan HB1 Rumah 1 bulan BCG, Polio1 Posyandu 2 bulan DPT1, HB2, Polio2 Posyandu 3 bulan DPT2, HB3, Polio3 Posyandu 4 bulan DPT3, Polio4 Posyandu 9 bulan Campak Posyandu Universitas Sumatera Utara 2.4.3 Monitoring dan evaluasi Monitoring merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk memantau setiap kegiatan berjalan sesuai dengan ketentuan program. Salah satu monitoring yang dapat dilakukan adalah pemantauan wilayah setempat PWS. PWS dilakukan untuk memantau kuantitas program dalam meningkatkan cakupan imunisasi. Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui proses dan tingkat keberhasilan suatu program. Berdasarkan sumber data, ada dua jenis evaluasi yaitu evaluasi dengan data sekunder berupa stok vaksin, indeks pemakaian vaksin, suhu lemari es, dan cakupan per tahun dan evaluasi dengan data primer cakupan imunisasi, dampak imunisasi, potensi dan keamanan dari vaksin serta mengetahui kualitas pengelolaan vaksin Permenkes RI No. 42 tahun 2013.

2.5 Kerangka Pikir