khusus yang dimiliki contoh tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
2.7. Analisis Multivariat
Analisis multivariat adalah metode analisis yang digunakan untuk menganalisa peubah yang banyak dan saling interdependen. Analisis
multivariat memiliki kemampuan untuk mengakomodasi peubah yang banyak multivarible dan dapat membantu memahami hubungan yang
kompleks antar peubah. Analisis multivariat merujuk pada metode statistika yang menganalisis perlakuan ganda untuk setiap individu atau objek
berdasarkan hasil investigasi secara simultan Hair, 1998.
2.7.1. Analisis Faktor
Analisis faktor merupakan serangkaian prosedur yang digunakan untuk mereduksi dan menyimpulkan suatu data Maholtra,
1996. Menurut Santoso 2003, proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan interrelationship antar sejumlah variabel-
variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari
jumlah variabel awal. Menurut Santoso 2003, ada beberapa tujuan analisis faktor,
yaitu : 1. Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan
antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar variabel, analisis tersebut dinamakan R Factor
Analysis. Namun, jika korelasi dilakukan antar responden atau sampel, analisis disebut Q Factor Analysis, yang juga populer
disebut Cluster Analysis. 2. Data Reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan
proses membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu.
Menurut Maholtra 1996, ada beberapa aplikasi analisis faktor di bidang pemasaran, yakni :
a. Membantu kegiatan segmentasi pasar, yakni untuk mengidentifikasi peubah yang dapat digunakan untuk
mengelompokkan konsumen; b. Melakukan penelitian mengenai produk, analisis faktor
digunakan untuk menentukan atribut merek yang mempengaruhi pilihan konsumen;
c. Dalam dunia periklanan, analisis faktor dapat digunakan untuk memahami pola konsumsi media dari pasar sasaran;
d. Dalam studi penetapan harga, analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dari konsumen yang peka
terhadap harga.
Menurut Hair 1998, kerangka kerja analisis faktor terdiri dari enam langkah seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10 sebagai
berikut :
Gambar 10. Kerangka kerja analisis faktor Hair, 1998
2.7.2. Analisis Cluster
Menurut Maholtra 1996, analisis cluster gerombol merupakan serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengklasifikasikan obyek atau kasus menjadi grup relatif lebih homogen yang dikenal dengan istilah kelompok.
Menurut Santoso 2003, tujuan utama analisis cluster adalah mengelompokkan obyek-obyek berdasarkan kesamaan karakteristik
di antara obyek-obyek tersebut. Obyek bisa berupa produk barang
Masalah Penelitian
Variabel mana yang dilibatkan? Berapa banyak variabel ?
Bagaiamana variabel diukur ? Ukuran sampel ?
Matriks Korelasi
Ekstraksi Faktor
Jumlah faktor ? Metode ?
Matriks faktor sebelum rotasi Jumlah faktor
Matriks faktor setelah rotasi Jumlah faktor
Skor faktor
Untuk analisis lebih lanjut : Analisis regresi
Analisis determinan Analisis cluster
dan jasa, benda tumbuhan dan lainnya serta orang responden, konsumen, atau yang lain. Obyek tersebut akan diklasifikasikan ke
dalam satu atau lebih cluster kelompok sehingga obyek-obyek yang berada dalam satu cluster akan mempunyai kemiripan satu dengan
yang lain. Menurut Santoso 2003, cluster yang baik adalah yang
mempunyai ciri sebagai berikut : a. Homogenitas kesamaan yang tinggi antar anggota dalam satu
cluster within- cluster b. Heterogenitas perbedaan yang tinggi antar cluster yang satu
dengan cluster lainnya between cluster
2.8. Importance-Performance Analysis IPA