19 Pengolahan data uji ranking dilakukan dengan menggunakan
Friedman test, sedangkan pengolahan data uji hedonik menggunakan uji
Analysis of Variance ANOVA. Jika hasil uji ANOVA menyatakan
bahwa sampel yang diujikan berbeda nyata terhadap skor kesukaan pada taraf kepercayaan 0.05, maka dilakukan uji lanjutan post hoc. Uji
lanjutan untuk skala hedonik menggunakan uji Duncan. Uji ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan yang nyata diantara ketujuh sampel
yang diujikan.
4. Analisis Kimia
a. Kadar Air AOAC, 1984
Cawan alumunium dikeringkan dalam oven pada suhu 100
o
C selama ± 15 menit. Kemudian dinginkan dalam desikator selama 10
menit. Setelah didinginkan timbang dengan timbangan analitik, catat beratnya a gram. Sampel ditimbang ± 5 gram x gram, lalu
dimasukkan ke dalam cawan dan keringkan dalam oven pada suhu 100
o
C selama 3 jam, kemudian dinginkan desikator dan timbang sampai beratnya tetap y gram.
100 x
a y
x basah
basis air
Kadar ×
− −
=
100 a
y a
y x
ing ker
basis air
Kadar ×
− −
− =
b. Kadar Abu AOAC, 1984
Cawan porselin dikeringkan pada temperatur 500
o
C selama 1 jam dalam tanur, dinginkan dalam desikator kemudian timbang secara
analitik w gram dimasukkan dalam cawan, panaskan bakar dengan pemanas listrik dalam ruang asap sampai dengan sampel tidak berasap
dan menjadi arang, Kemudian arang diabukan dalam tanur sampai menjadi abu berwarna putih ± 500
o
C selama 3 jam, dinginkan dalam desikator selam 10 – 15 menit, timbang x gram.
20 100
w a
x basah
basis abu
Kadar ×
− =
c. Kadar Protein AOAC, 1984
Mula-mula bahan ditimbang dalam labu Kjedahl kemudian ditambahkan 1.9 ± 0.1 g K
2
SO
4
, 40 ± 10 mg HgO, 2.0 ± 0.1 ml H
2
SO
4
. Selanjutnya dengan penambahan batu didih, larutan didihkan 1-1.5 jam sampai cairan jadi jernih. Setelah larutan didinginkan dan
diencerkan dengan akuades, sampel didestilasi dengan penambahan 8- 10 ml larutan NaOH-Na
2
S
2
O
3
. Hasil destilasi ditampung dengan erlenmeyer yang telah berisi 5 ml H
3
BO
3
dan 2-4 tetes indikator merah metil dan alkohol dengan perbandingan 2 : 1. Destilat yang
diperoleh kemudian dititrasi dengan larutan HCl 0.02 N hingga terjadi perubahan warna dari hijau menjadi abu-abu. Hasil yang diperoleh
adalah dalam total N, yang kemudian dinyatakan dalam faktor konversi 6.25.
sampel mg
25 .
6 100
007 .
14 HCl
N Blanko
ml HCl
ml otein
Pr ×
× ×
× =
d. Kadar Lemak AOAC, 1984
Disiapkan lima gram sampel yang sudah dibungkus dengan kertas saring di alat Soxhlet, kemudian dietil eter dituang ke dalam
labu lemak. Selanjutnya direfluks selama 5 jam sampai pelarut yang turun kembali kedalam labu lemak berwarna jernih. Pelarut yang ada
pada labu lemak didestilasi, labu yang berisi hasil ekstraksi dipanaskana dalam oven pada suhu 100ºC sampai pelarut menguap
semua biasanya 1 jam. Setelah didinginkan dalam desikator, labu lemak tersebut ditimbang sampai memperoleh berat yang konstan.
Berat lemak dapat dihitung dengan rumus : 100
g sampel
Bobot g
lemak Bobot
Lemak ×
=
21
e. Kadar Karbohidrat