Kadar Karbohidrat Kadar Serat Kasar AOAC, 1984 Total Fenol AOAC, 1984

21

e. Kadar Karbohidrat

Kadar karbohidrat ditentukan by difference

f. Kadar Serat Kasar AOAC, 1984

Serat kasar ditentukan dengan metode gravimetri. Sampel dihaluskan dan aduk merata. Sebanyak 2 gram sampel, diekstraksi lemaknya dengan sokhlet. Pindahkan sampel ke dalam erlenmeyer 600 ml, tambahkan 200 ml larutan H 2 SO 4 mendidih. Tutup dengan pendingin balik. Didihkan selama 30 menit dengan kadang-kadang digoyang-goyangkan. Saring suspensi melalui kertas saring. Residu yang tertinggal dalam Erlenmeyer dicuci dengan air mendidih. Cuci residu dalam kertas saring sampai air cucian tidak bersifat asam lagi uji dengan kertas lakmus. Pindahkan secara kuantitatif residu dari kertas saring ke dalam Erlenmeyer kembali dengan spatula. Sisanya dicuci lagi dengan 200 ml larutan NaOH mendidih sampai semua residu masuk ke dalam Erlenmeyer. Didihkan dengan pendingin balik sambil kadang-kadang digoyang-goyangkan selama 30 menit. Saring kembali melalui kertas saring yang diketahui beratnya sambil dicuci dengan larutan K 2 SO 4 10. Cuci lagi residu dengan air mendidih kemudian dengan alkohol 95 sekitar 15 ml. Keringkan kertas saring dengan isinya pada 110 o C sampai berat konstan 1-2 jam, dinginkan dalam desikator dan timbang. 100 × − = W b a kasar serat Kadar Keterangan : W : bobot sampel g b : bobot kertas saring kosong g a : bobot residu kertas saring yang telah dikeringkan g

g. Total Fenol AOAC, 1984

Sebagian besar antioksidan dalam bahan tanaman merupakan senyawa polifenol. Senyawa fenolik memiliki aktivitas antioksidan karena mampu mendonorkan atom H dari gugus hidroksil kepada 22 senyawa radikal. Pengukuran total antioksidan bahan pangan dapat dilakukan dengan mengukur total fenolik menggunakan reagen Folin. Pada tahap persiapan sampel, 0.2 gram bahan kering sampel ditambah 200 ml metanol lalu dikocok selama satu jam dengan menggunakan shaker. Setelah itu dimasukkan ke tabung sentrifus dan disentrifus selama 15 menit, 3000 rpm. Supernatan diambil dan disaring dengan kertas Whatman no.1 untuk mendapatkan filtrat. Larutan standar dibuat dari asam tanat dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm Dua mililiter filtrat atau larutan standar ditambah 1 ml folin dan didiamkan lima menit di suhu ruang. Kemudian campuran tersebut ditambah 2 ml Na 2 CO 3 dan divorteks lalu didiamkan 30 menit di suhu ruang. Sebelum diabsorbansi pada panjang gelombang 760 nm, sampel divorteks dahulu. Setelah didapat nilai absorbansi sampel, diplotkan ke kurva standar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

METODE PRODUKSI SORGHUM FLAKES Tahap awal pembuatan makanan sarapan ini adalah pembuatan sorghum flakes serpihan sorghum. Pada intinya, sorghum flakes dibuat dengan cara memipihkan biji sorghum, akan tetapi diperlukan teknik-teknik khusus untuk mendapatkan biji sorghum pipih yang dapat menjadi instan. Pada penelitian ini terdapat tiga metode untuk membuat sorghum flakes, yaitu metode A, B, dan C. Biji sorghum ↓ Dicuci bersih ↓ Direndam ↓ Dikukus ↓ Sorghum kukus ↓ Dipipihkan ↓ Sorghum pipih ↓ Dikeringkan ↓ Sorghum flakes Gambar 2. Pembuatan sorghum flakes metode A Tahap awal pembuatan sorghum flakes metode A setelah biji sorghum dicuci bersih adalah perendaman selama 2 jam lalu pengukusan. Perendaman dan pengukusan dimaksudkan untuk mengempukkan biji sorghum sehingga mudah untuk dipipihkan. Sorghum pipih kemudian dikeringkan dengan menggunakan oven pengering bersuhu 70 o C. Diagram alir proses pembuatan sorghum flakes dengan menggunakan metode A dapat dilihat pada Gambar 2. Hasil sorghum flakes dengan menggunakan metode A kurang memuaskan. Flakes cenderung keras, kasar, dan tidak crispy Lihat Gambar