60
D. Bahan dan Peralatan Penelitian
Variabel Bahan Data
Jenis Data Sumber Data
Alat Penelitian
Sebaran RTH 1.
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW
Kota Semarang
2.
Peta Lahan Potensial Kota Semarang
3.
Peta RTH Aktual Kota Semarang
4.
Peta Kebutuhan RTH Kota Semarang
5.
Peta Administrasi Kota Semarang
6.
Peta Penggunaan Lahan Kota Semarang
7.
Peta Sebaran RTH Kota Semarang
Sekunder 1.
Bappeda Provinsi Jawa Tengah 2.
Citra Quickbird Tahun 2010 1.
Softwere Arc GIS 10.1
Cemaran Udara
CO
2
1. Data Hasil Pengukuran Kualitas Udara dari
Instansi terkait 2.
Data Jumlah Kendaraan pada Jam Puncak di Kota Semarang
Sekunder Primer
1. Badan Lingkungan Hidup Kota
Semarang 2.
Pengukuran Lapangan 1.
Alat pengkur jumlah kendaraan pada jam puncak Odocheck
2. Alat konversi untuk menghitung
CO
2
yang dihasilkan
oleh kendaraan
3. GPS Global Positioning System
untuk menentukan lokasi geografis titik pengukuran
4. Kamera sebagai alat dkumentasi
Sistem Informasi RTH
dengan Cemaran Udara
1. Data Luas RTH Aktual
2. Data Penggunaan Lahan
3. Data Lahan Potensial
4. Data Cemaran Udara
5. Data Gambaran Umum Lokasi Penelitian
6. Data Kualitas Udara Ambien Kota
Semarang tahun 2012-2013 7.
Dokumentasi Karakteristik RTH dan Cemaran Udara
8. Data Rencana Aksi Daerah Gas Rumah
Kaca RADGRK Sekunder
1. Dinas
Pertamanan dan
Pemakaman Kota Semarang Tahun 2012
2. BPS, Semarang dalam angka
Tahun 2012 3.
BLH Kota Semarang 1.
Satu unit
komputer untuk
pengolahan data dan program aplikasi Sistem Informasi RTH dan
Cemarang Udara Kota Semarang
60
58
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi sebagai proses pengumpulan data yang digunakan dengan melakukan observasi secara partisipasi pasif, yang dilakukan dengan
pengamatan langsung ke wilayah lahan potensial dan RTH aktual di lokasi penelitian. Selain itu, menghitung lalu lintas sesuai klasifikasi moda
transportasi pada jam puncak guna bahan perhitungan CO
2
yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor di beberapa titik kemacetan pada lokasi penelitian.
Selanjutnya dilakukan pengamatan vegetasi dan penggunaan lahan guna pengecekan kondisi fisik secara spasial di lokasi penelitian. Pada penelitian ini
dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh untuk mengevaluasi kondisi sebaran RTH dengan cemaran udara di lokasi penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan
teknik pengumpulan
data melalui
peninggalan tertulis seperti arsip-arsip, dan juga buku-buku tentang pendapat- pendapat, teori, dalil atau hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan
masalah-masalah penelitian Rachman dalam Manggaraini, 2008. Dalam pengumpulan data peneliti mendatangi instansi terkait untuk mendapatkan
data berupa dokumen kebutuhan RTH, peta RTRW Kota Semarang, kondisi geografis Kota Semarang, RADGRK Rencana Aksi Daerah Gas Rumah
Kaca, lahan potensial, RTH aktual dan kondisi geografis serta peta-peta yang relevan untuk mendukung penelitian ini. Adapun instansi tersebut antara lain
62
BPS, BAPPEDA, Dinas Kebersihan dan Pertanaman dan BLH Kota Semarang.
3. Pengukuran Lapangan
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data primer berupa jumlah kendaraan pada waktu jam puncak guna menghitung cemaran udara hasil
kegiatan transportasi di lokasi penelitian. Pengukuran lapangan dilakukan pada waktu yang ditentukan bersama dengan pihak terkait dan ahli. Pada
penelitian ini pengukuran lapangan dilakukan dengan menghitung kendaraan pada jam puncak berdasarkan klasifikasi moda transportasi yaitu bus, mobil
sedan, taksi, dan truk yang di latar belakangi oleh asumsi konsumsi bbm bahan bakar minyak pada setiap moda transportasi berbeda. Bus, mobil
sedan dan taksi yang menggunakan bensin dan truk menggunakan solar. Penggunaan bbm yang berbeda berdampak terhadap tingkat CO
2
yang dihasilkan oleh pembakaran kendaraam bermotor selain faktor teknis pada
kendaraan. Hasil jumlah kendaraan pada waktu jam puncak akan dihitung rerata yang kemudian dikonversikan jumlah CO
2
yang dihasilkan oleh proses pembakaran.
4. Interpretasi Sistem Informasi RTH dan Cemaran Udara
Metode interpretasi Sistem Informasi RTH dan Cemaran Udara dilakukan secara digital menggunakan softwere yang telah didesain oleh ahli.
Luas RTHa, luas kecamatan, luas lahan potensial, CO
2
laboratorium, CO
2
transportasi merupakan data input yang kemudian diproses dengan sistem
63
informasi RTH dan cemaran udara sehingga menghasilkan data output berupa optimal RTH yang di korelasikan dengan keadaan pencemaran dihitung
dengan perbandingan CO
2
laboratorium dan transportasi. Berdasarkan data output yang dihasilkan oleh sistem mampu menjadi pedoman dalam mengkaji
keberadaan RTH yang optimal dan tingkat pencemaran udara di lokasi penelitian, kemudian keadaan pencemaran udara dikaitkan dengan arahan
vegetasi penyerap gas cemaran CO
2
. Sistem informasi RTH dan cemaran udara tidak hanya menyajikan
aplikasi untuk menghitung optimal RTH saja namun terdapat beberapa informasi berupa kondisi geografis Kota Semarang, RADGRK, peta-peta
terkait, kualitas udara ambien Kota Semarang tahun 2012-2013, dan dokumentasi kenampakan variabel penelitian. Dengan menggunakan sistem
informasi RTH dan cemaran udara diharapkan mampu meningkatkat optimalisasi fungsi RTH dan memonitoring keberadaan RTH di Kota
Semarang. Selain itu mampu menjadi salah satu media pembelajaran dalam mengkaji ilmu lingkungan terkait RTH. Hasil dari interpretasi sistem secara
digital di uji coba menggunakan 5 simulasi dengan hasil yang berbeda. Sistem inforemasi tersebut di validasi oleh beberapa pihak yang ditentukan sebagai
informan dan validator dengan hasil cukup baik.
F. Tahap-Tahap Penelitian