c. Aktivitas dan Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku
tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar Anni 2007. Hasil belajar menurut Benjamin Bloom diklasifikasikan secara garis
besar menjadi 3 ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik Suparno 2000. Ketiga ranah ini dapat diperjelas sebagai
berikut. a Ranah Kognitif
Merupakan aspek intelektual, seperti pengenalan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
b Ranah afektif 5 tipe karakteristik afektif yang penting yaitu sikap, minat, konsep diri,
nilai dan moral. Sikap adalah tingkat kecenderungan atau pernyataan gejala senang atau
tidak senang dari seseorang terhadap suatu objek. Sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap mata pelajaran atau materi
pelajaran. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas
tinggi. Konsep diri adalah evaluasi yang dilakukan individu terhadap kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Moral berkaitan dengan
perasaan salah atau benar. c Ranah Psikomotor
Menurut Anni 2007 tujuan pembelajaran ranah psikomotor menunjukan bahwa adanya kemampuan fisik seperti keterampilan motorik
dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah
kognitif dan afektif. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar
setelah mengalami aktivitas belajar Anni 2007. Suradi diacu dalam Sardiman 2007 menyatakan bahwa salah satu ciri terjadinya proses belajar adalah
aktivitas siswa. Maka dalam pembelajaran harus memperhatikan aktivitas siswa agar pembelajaran dapat menyenangkan dan hasil belajar pun dapat
meningkat karena adanya motivasi yang tinggi pada diri siswa dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dapat dilihat dari suasana kelas yang tercipta
dalam proses pembelajaran yang berlangsung, dimana siswa terlibat secara langsung dan berperan aktif selama proses kegiatan belajar mengajar Dimyati
dan Mudjiono 1994. Suradi diacu dalam Sardiman 2007 menyatakan juga bahwa aktivitas siswa tidak hanya mendengarkan dan mencatat seperti yang
lazim terjadi pada pembelajaran pada umumnya, namun hendaknya mencakup aktivitas yang bersifat fisik jasmani dan mental rohani.
Sardiman 2007 menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam belajar dapat digolongkan menjadi visual activities, listening activities, writing activities,
drawing activities, motor activities, mental activities dan emotional activities. Visual activities misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi
maupun percobaan. Listening activities, sebagai contoh yaitu mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, dan interupsi. Writing activities, seperti menulis
laporan, angket dan menyalin. Drawing activities, misalnya menggambar. Motor activities, seperti melakukan percobaan. Mental activities, misalnya
mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan dan mengambil keputusan dan emotional activities, seperti menaruh minat, gembira,
bersemangat, berani dan tenang. Berdasarkan uraian diatas dalam proses pembelajaran dengan
memanfaatkan sampah organik dan anorganik di lingkungan sekolah sebagai sumber belajar siswa pada sub materi daur ulang limbah diharapkan siswa
dapat membedakan jenis sampah, dapat melakukan presentasi dan mampu melakukan pengolahan sampah yaitu membuat pupuk cair dari sampah organik
yang ada di lingkungan sekolah, sehingga siswa akan bisa ikut terlibat dalam kegiatan tersebut seperti berdiskusi, bertanya, berpendapat, dan menulis hasil
diskusi serta melatih keterampilan proses sains siswa melalui pembuatan pupuk cair. Diharapkan dengan melakukan aktivitas tersebut akan diperoleh hasil
belajar yang optimal.
2. Lingkungan sebagai Sumber Belajar