kompleknya pada kondisi internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan pembelajar, seperti variasi dan derajat kesulitan materi stimulus
yang dipelajari direspon, tempat belajar, dan suasana lingkungan. Kesempurnaan dan kualitas kondisi internal dan eksternal yang dimiliki oleh
pembelajar akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses dan hasil belajar Anni 2007.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik siswa dengan pendidik guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahua, penguasaan kemahiran dan tabiat,
serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik Anonim 2008. Menurut Briggs 1992 diacu dalam Sugandi 2007 dijelaskan bahwa
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Proses pembelajaran tidak lepas dari interaksi peserta didik dengan guru
yang merupakan pendidik. Maka peran guru sangat penting dalam proses pembelajaran. Paradigma awal beranggapan bahwa guru adalah orang yang
paling tahu atau guru lebih dahulu tahu. Namun pada era globalisasi sekarang ini bukan saja pengetahuan guru sama dengan pengetahuan murid, bahkan bisa
jadi murid lebih dulu tahu dari pada gurunya. Sikap guru dalam menanggapi perkembangan paradigma pendidikan tersebut, dapat dikelompokan menjadi 3
tiga, yaitu a guru tidak peduli, b guru menunggu petunjuk, c guru cepat menyesuaikan diri. Kelompok ketiga adalah kelompok guru yang perlu
dikembangkan agar peningkatan kualitas guru terus meningkat yaitu guru yang cepat menyesuaikan diri. Kelompok guru yang seperti ini adalah kelompok
guru yang memandang masa depan sebagai sebuah tantangan. Oleh karena itu, meraka akan berusaha memanfaatkan perkembangan tersebut untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalitas dirinya. Pada saat ini guru tidak lagi harus menjadi orang yang paling tahu di kelas. Namun ia harus
mampu menjadi fasilitator belajar bagi siswanya Julianto 2008. Seorang guru biologi seyogianya mampu menjelaskan dan mendemonstrasikan hal-hal yang
dilakukan atau yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, tingkah laku makhluk hidup dalam berinteraksi dengan sesama makhluk hidup atau dengan
lingkungannya Rustaman et al. 2003. Jerry Aldridge dan Renitta Goldman 2002, diacu dalam Rosyada 2007
merekomendasikan bahwa untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran untuk peningkatan hasil belajar, seorang guru harus mengembangkan berbagai
perlakuan sebagai berikut: Guru harus mampu menciptakan situasi kelas yang tenang, bersih, tidak
stres, dan sangat mendukung untuk pelaksanaan proses pembelajaran. Guru harus menyediakan peluang bagi siswa untuk mengakses seluruh
bahan dan sumber informasi untuk belajar. Gunakan model cooperatif learning
Hubungkan informasi baru pada sesuatu yang sudah diketahui oleh siswa, sehingga mudah untuk mereka pahami.
Guru juga harus memiliki catatan-catatan kemajuan dari semua proses pembelajaran siswa.
Adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya merupakan hal yang tidak dapat dikesampingkan dalam pembelajaran biologi. Biologi tidak
hanya sekedar kumpulan fakta atau konsep, namun juga dalam biologi terdapat kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam
kehidupan nyata. Biologi merupakan wahana untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan sikap dan nilai serta tanggung jawab sebagai
seorang warga negara yang bertanggung jawab pada lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara. Misi dari sebuah pembelajaran biologi adalah berupaya
mengenali proses kehidupan nyata di lingkungannya, berupaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk dan diharapkan bermanfaat untuk peningkatan kualitas
manusia dan lingkungan Saptono 2003.
c. Aktivitas dan Hasil Belajar