alokasi untuk pelajaran sejarah ditambah karena selama ini 1x 45 menit dalam seminggu dirasa kurang.
“ ya sangat kurang alokasi waktu untuk pelajaran sejarah, kayaknya kalau 1x45 menit kurang mungkin bisa ditambah 2 atau 3x45 menit dalam satu
minggu”wawancara dengan Mazaya, 15 Maret 2014
4.2 Pembahasan
4.2.1 Media yang digunakan guru dalam pembelajaran sejarah
Media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana
pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar siswa. Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media dalam hal-hal tertentu bisa
mewakili guru dalam menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu di desain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi
itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru Agung, 2012:136.
Menurut Wilbur Schramm dalam Daryanto, 2010:7 media digolongkan menjadi media rumit, mahal dan media sederhana. Dia juga
mengelompokkan media menurut kemampuan daya liputan, yaitu liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile, liputan terbatas pada
ruangan, seperti film, video, slide, poster audio tape, media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar dengan computer dan
telpon.
Menurut Widja 1989:61 dalam bukunya yang berjudul Dasar- Dasar pengembangangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, ada
beberapa macam media yang dapat digunakan dalam pembelajaan sejarah salah satunya media modern yang dapat digunakan dalam pengjaran
sejarah adalah overhead projectors OHP, slide projector, movie cameraprojector, tapecassette recorder, video recorder, media
pembelajaran kontekstual
berbasis informasi
teknologi, media
pembelajaran berbasis internet dan lain-lain. Hal yang perlu kita pegang sebelum menggunakan alat-alat bantu mengajar modern adalah mengingat
bahwa fungsinya tetap sebagai alat bantu, sehingga tetap yang utama adalah cara-cara guru dalam mengembangkan strategi serta metode
mengajarnya yang didasarkan pada prinsip-prinsip pokok dari interkasi guru-siswa dalam suatu proses belajar mengajar. Hal lain yang perlu
diperhatikan dalam pemanfaatan media pengajaran modern adalah organisasi atau management penyimpanan serta pengoprasian alat-alat
tersebut. Media yang tersedia di SMA Negeri 10 Semarang antara lain
adalah LCD proyektor, tape recorder, buku, internet dan LKS. Pada proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Semarang guru sejarah masih
terbatas pada penggunaan media modern seperti LCD proyektor dan jika dilihat dari intensitas penggunaannya guru masih kurang mengoptimalkan
media yang ada di SMA Negeri 10 Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dalam proses pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Semarang guru
hanya menggunakan metode ceramah tanpa alat bantu media yang tersedia di setiap kelas. Dalam proses belajar mengajar guru menjelaskan materi
dengan panduan buku ajar dan untuk evaluasi pembelajaran guru menggunakan LKS, selain itu guru juga memanfaatkan media internet
dalam proses pembelajaran walaupun dengan sarana yang terbatas hanya menggunakan gadget yang dimiliki oleh masing-masing siswa. Senada
dengan hal diatas, di SMA Islam Hidayatullah guru juga memanfaatkan media internet dalam pembelajaran sejarah, terlebih lagi didukung dengan
tersedianya wifi yang bisa mengakses internet diseluruh ruang, hal tersebut jelas mempermudah guru dan siswa untuk memanfaatkan media internet
untuk pembelajaran. Selain itu, guru sejarah SMA Islam Hidayatullah juga memanfaatkan media blog pribadinya untuk pembelajaran sejarah, pada
implementasinya guru memposting materi dalam blog dan siswa dapat mengakses kapanpun dan dimana saja.
Media pembelajaran ada beberapa jenisnya, pertama yaitu media grafis seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun,
komik, dan lain-lain Sudjana, 2009:3. Selain penggunaan media tersebut di atas, di SMA Negeri 10 Semarang dan SMA Islam Hidayatullah guru
juga menggunakan media gambar dan foto dalam proses pembelajaran, seperti contoh di SMA Negeri 10 Semarang guru menunjukan gambar
Soeharto dan di SMA Islam Hidayatullah guru menunjukan gambar dan foto jendral-jendral yang terbunuh dalam kudeta peristiwa G 30SPKI
untuk menggali apresiasi dan melatih siswa berfikir kritis terhadap materi.
Pada kepemimpinan kepala sekolah sebelumnya dengan kebijakan moving class di SMA Negeri 10 Semarang pernah ada ruang sejarah yang
dilengkapi dengan sarana dan alat peraga yang membantu guru dalam transformasi materi kepada peserta didik. Sebagaimana menurut Widja
1989:61 dalam bukunya yang berjudul Dasar-Dasar pengembangangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah, ada beberapa macam media
yang dapat digunakan dalam pembelajaan sejarah yaitu salah satunya ruang sejarah yang merupakan suatu ruangan khusus sebagai tempat
peragaan dan pemantapan pelajaran sejarah. Ruang sejarah tersebut tidak hanya berfungsi untuk memperagakan benda-benda sejarah seperti halnya
suatu museum, tapi juga sebagai tempat pemantapan pelajaran sejarah, sebab ruang sejarah tersebut dapat membuat siswa lebih manghayati
sejarah secara lebih mendalam. Ruang sejarah pada dasarnya adalah suatu ruangan untuk mewujudkan oanggung dari sejarah secara mikro dan untuk
mengambil makna abadi dari pelajaran yang diberikan oleh sejarah untuk masa kini dan untuk waktu yang akan datang.
Sama halnya dengan SMA Negeri 10 Semarang, di SMA Islam Hidayatullah dengan sarana pembelajaran yang tersedia seperti LCD
proyektor, sound system di setiap kelas, dalam pembelajaran sejarah guru selalu memanfaatkan media yang sudah disedikan. Selain itu guru
berinovasi mengembangkan media pembelajaran sendiri seperti media TTS teka-teki silang, tebak kata sejarah, peta buta dan tugas proyek
dengan memanfaatkan wifi sekolah, yang dalam penerapannya guru
mengkombinasikan media tersebut dengan media yang sudah tersedia di kelas.
Bertitik tolak pada pendapat Wilbur Schramm dalam Daryanto, 2010:7 mengenai pengelompokkan media menurut kemampuan daya
liputan, di SMA Islam Hidayatullah guru menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran sejarah. Untuk pendalaman materi secara
mandiri guru memanfaatkan media buku yang tersedia di perpustakaan dengan menugaskan siswa untuk melakukan studi pusakan diluar jam
pelajaran.
4.2.2 Kendala-kendala yang ditemui guru dalam pemanfaatan media pembelajaran sejarah