4.2.3 Apresiasi siswa terhadap media yang digunakan dalam pembelajaran sejarah
Menurut Sanjaya 2008:9 berpendapat bahwa salah satu komponen pembelajaran adalah siswa. Proses pembelajaan pada
hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat dari segala kegiatan. Artinya, keputusan-keputusan yang
diambil dalam perencanaan dan desain pembelajaran disesuaikan dengan kondisi siswa yang bersangkutan, baik sesuai dengan kemampuan dasar,
minat, dan bakat, motivasi belajar dan gaya belajar siswa itu sendiri. Sebagaimana dari pendapat tersebut diatas, terkait dengan penggunaan
media pembelajaran sejarah oleh guru, memuculkan berbagai apresiasi dari siswa. Di SMA Negeri 10 Semarang apresiasi siswa menunjukan
bahwa guru kurang mengoptimalkan penggunan media, karena dalam pembelajarannya guru jarang menggunakan LCD yang terpasang disetiap
kelas. Pembelajarannya pun terkesan monoton karena guru lebih sering menggunakan metode ceramah saja. Oleh karena itu siswa berharap guru
lebih sering untuk menggunakan media pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran, karena dengan media pembelajaran akan lebih membantu
siswa dalam memahami isi materi yang disampaikan. Terlebih melihat materi pelajaran sejarah yang sangat kompleks, sehingga sangat
membutuhkan media dalam penyampaiannya untuk memperjelas isi materi
sehingga tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka.
Sebagaimana menurut pendapat dari Arief 2007:17 dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan secara umum media
pembalajaran salah satu kegunaannya untuk memperjelas penyajian pesanagar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis
atau lisan belaka. Di SMA Islam Hidayatullah Semarang terkait apresiasi siswa
terhadap penggunaan
media, dalam
pembelajaran guru
selalu menggunakan media, baik media modern maupun media konvensional.
Media yang digunakan guru SMA Islam Hidayatullah Semarang juga sangat bervariasi, sehingga siswa merasa senang dan sangat antusias untuk
mengikuti proses pembelajaran sejarah. Sama halnya di SMA Negeri 10 Semarang, media juga sangat membantu siswa SMA Islam Hidayatullah
Semarang dalam memahami isi materi yang disampaikan.
108
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Setelah melalui analisis kualitatif dan dilakukan pembahasan dari hasil penelitian tentang keragaman media yang digunakan guru sejarah dalam
pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Semarang dan SMA Islam Hidayatullah Semarang Tahun Ajaran 20132014. Maka dapatlah mengambil kesimpulan
sebagai berikut : 1.
Media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 10 Semarang yaitu LCD proyektor, tape recorder, foto,
gambar, buku, LKS dan internet, sedangkan di SMA Islam Hidayatullah Semarang media pembelajaran yang digunakan guru yaitu
LCD, soundsystem, teka-teki silang, tebak kata sejarah, peta buta, foto, gambar, film dokumenter, tugas proyek, buku, internet, blog dan LKS.
2. Kendala yang ditemui dalam pemanfaatan media pembelajaran oleh
guru di SMA Negeri 10 Semarang diantaranya adalah LCD yang terpasang di setiap kelas tidak semuanya berfungsi secara optimal,
keadaan fisik guru yang tidak sehat mengakibatkan ruang gerak beliau terbatas, dan juga kreatifitas guru dalam inovasi media pembelajaran
kurang, tidak adanya lagi ruang sejarah, sedangkan kendala yang ditemui guru di SMA Islam Hidayatullah Semarang diantaranya adalah
pemahaman siswa terkait dengan penugasan yang guru inginkan, aktualisasi media pembelajaran sejarah dan pada saat ada pemadaman