Keterangan : F
= Frekuensi relatif angka presentase f
= Frekuensi yang sedang dicari presentasenya N
= Jumlah seluruh data 100 = Konstanta
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untuk memperoleh kesimpulan data. Pada table 3.6 akan disajikan klasifikasi persentase.
Table 3.6 Klasifikasi Persentase Persentase
Klasifikasi Makna
0 - 20 20,1 - 40
40,1 - 70 70,1 - 90
90,1 - 100 Tidak Baik
Kurang Baik Cukup Baik
Baik Sangat Baik
Dibuang Diperbaiki
digunakan bersyarat Digunakan
Digunakan
Sumber Guilford dalam Martin Sudarmono, 2010: 56
57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Proses pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah tentunya memiliki tujuan. Dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran tersebut akan muncul
permasalahan yang akan menghambat ketercapaian tujuan pembelajaran. Untuk mengetahui permasalahan dalam pembelajaran yang terjadi di lapangan terutama
berkaitan dengan proses pembelajaran Penjasorkes, serta bagaimana bentuk pemecahan dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan.
Kegiatan analisis ini diantaranya dilakukan dengan cara melakukan observasi proses pembelajaran Penjasorkes, melakukan studi pustaka maupun dengan kajian
literatur. Tujuan Penjasorkes di sekolah salah satunya adalah memberikan
keterampilan gerak untuk peserta didik, dengan harapan keterampilan gerak yang sudah dimiliki untuk dapat dikembangkan dan ditingkatkan ke dalam
pengembangan spesialisasi gerak cabang olahraga tertentu sesuai bakat, minat dan potensi yang dimiliki peserta didik. Penjasorkes di SMP berorientasi kepada
berbagai macam kegiatan olahraga yang sifatnya mengarah pada peningkatan penampilan gerak yang pernah dicapai dimasa anak-anak.
Pembelajaran gerak peserta didik SMP pada umumnya memiliki harapan dengan munculnya hasil berupa penguasaan keterampilan gerak kompleks. Gerak
kompleks pada anak usia SMP diwujudkan dalam kemampuan gerak memainkan suatu benda gerak manipulatif. Kemampuan manipulatif dikembangkan ketika
anak menguasai berbagai macam gerak. Bentuk kemampuan gerak manipulatif terdiri dari 1 gerakan mendorong melempar dan menendang, 2 gerakan
menerima menangkap, dan 3 gerakan memantul-mantulkan bola menggiring bola.
Kompetensi dasar permainan dan olahraga khususnya untuk peserta didik SMP kelas VIII, disebutkan bahwa peserta didik dapat mempraktikkan teknik
dasar permainan dan olahraga beregu bola besar. Ruang lingkup materi permainan bola besar meliputi Bolabasket, bolavoli, dan sepakbola. Ketiga jenis permainan
tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda terkait dengan tujuan pembelajaran koordinasi gerak baik koordinasi mata tangan dan koordinasi mata
kaki melalui aktivitas bermain. Terutama pada cabang permainan Bolabasket yang di dominasi oleh gerakan melempar bola.
Implementasinya dalam pembelajaran Bolabasket, peserta didik tidak bisa mempelajarinya secara optimal karena keterbatasan waktu yang tersedia.
Faktor utamanya adalah alokasi waktu yang tersedia untuk pembelajaran permainan Bolabasket hanya satu kali pertemuan 1 x 2 x 40 menit dalam satu
semester. Sementara itu, kurangnya pemahaman peserta didik tentang gerakan- gerakan teknik dasar Bolabasket dengan baik dan benar, karena guru tidak
menyampaikan secara jelas tahapan-tahapan mempraktikkan tugas gerak dalam pembelajaran teknik dasar Bolabasket.
Dengan adanya keterbatasan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran serta permasalahan-permasalahan yang ada di lapangan, membuat
peneliti mempunyai gagasan untuk mengembangkan suatu produk media pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan-tahapan mempraktikkan tugas
gerak dalam pembelajaran teknik dasar Bolabasket menggunakan kartu tugas khususnya teknik dasar passing. Penggunaan metode pembelajaran passing
Bolabasket menggunakan kartu tugas tersebut diharapkan dapat 1 meningkatkan minat
peserta didik
dalam mengikuti
pembelajaran Bolabasket
2 mengoptimalkan
perkembangan koordinasi
gerak peserta
didik 3
mengoptimalkan aspek kognitif peserta didik terhadap pengetahuan gerak dasar dalam permainan Bolabasket 4 dapat sebagai solusi untuk mengatasi
keterbatasan waktu yang tersedia dalam proses pembelajaran permainan Bolabasket di SMP.
4.1.2 Deskripsi Draf Produk Awal
Draf produk awal disusun setelah menentukan produk yang akan dikembangkan berupa media pembelajaran passing Bolabasket menggunakan
kartu tugas sebagai media pembelajaran Penjasorkes di SMP, tahap berikutnya adalah membuat produk dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1 Analisis tujuan dan karakteristik permainan Bolabasket di SMP kelas VIII, 2 Analisis karakteristik peserta didik SMP kelas VIII, 3 Mengkaji literatur tentang
prinsip-prinsip pengembangan permainan Bolabasket, 4 menetapkan prinsip- prinsip untuk mengembangkan materi pembelajaran permainan Bolabasket, 5
menetapkan tujuan, isi dan strategi pengelolaan proses pembelajaran teknik dasar