24
2.1.5 Karakteristik Remaja Delinkuen
Menurut Turner Helms dalam Gunarsa Gunarsa, 1996:272 Ada beberapa karakteristik yang terlihat pada remaja yang delinkuen, diantaranya adalah
bahwa remaja yang delinkuen merasakan deprivasi keterasingan, tidak aman, dan cenderung dengan sengaja berusaha melanggar hukum atau peraturan defiant.
Penggunaan obat-obatan terlarang dan putus sekolah merupakan beberapa hal yang dapat meningkatkan munculnya kenakalan remaja. Penelitian mengindikasikan bahwa
remaja delinkuen memiliki tingkat intelegensi yang lebih rendah dibandingkan dengan remaja non-delinkuen yang mungkin menunjukkan bahwa mereka tidak
mampu memikirkan dengan baik konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka ambil. Santrock 2002 menambahkan bahwa kegagalan akademis sendiri merupakan salah
satu kontributor dari delinkuensi. Beberapa ciri kepribadian yang tampak menonjol pada remaja delinkuen
menurut Cole Rice dalam Gunarsa Gunarsa 2009:272, yaitu bersikap menolak resentful, bermusuhan hostile, penuh curiga, tidak konvensional unconventional,
tertuju pada diri sendiri self-centered, tidak stabilnya emosi, mudah dipengaruhi, extrovert, dan suka bertindak dengan tujuan merusak atau menghancurkan sesuatu.
Banyak remaja delinkuen juga impulsif dan excitable. Mereka memiliki tingkat perkembangan moral yang rendah dan nilai-nilai yang menyimpang. Para delinkuen
juga menyukai aktivitas bagi mereka penuh tantangan adventurous akan tetapi tidak menyukai kompetisi.
25 Perbedaan mendasar yang mungkin terlihat antara remaja delinkuen dan
non-delinkuen adalah dalam hal ketidakmatangan emosional, ketidakstabilan, dan perasaan frustasi pada remaja delinkuen yang membuat remaja delinkuen tidak bisa
menyesuaikan diri dengan baik di rumah, sekolah dan masyarakat Cole, dalam Gunarsa Gunarsa 2009:273.
Dari berbagai teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik remaja delinkuen antara lain: merasakan deprivasi keterasingan, tidak aman, cenderung
dengan sengaja berusaha melanggar hukum atau peraturan defiant, bersikap menolak resentful, bermusuhan hostile, penuh curiga, tidak konvensional
unconventional, tertuju pada diri sendiri self-centered, tidak stabilnya emosi, mudah dipengaruhi, extrovert, dan suka bertindak dengan tujuan merusak atau
menghancurkan sesuatu. Mereka juga menyukai aktivitas bagi mereka penuh tantangan adventurous akan tetapi tidak menyukai kompetisi.
2.2 Remaja Putri