Pengertian Remaja Karakteristik Remaja Putri

25 Perbedaan mendasar yang mungkin terlihat antara remaja delinkuen dan non-delinkuen adalah dalam hal ketidakmatangan emosional, ketidakstabilan, dan perasaan frustasi pada remaja delinkuen yang membuat remaja delinkuen tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik di rumah, sekolah dan masyarakat Cole, dalam Gunarsa Gunarsa 2009:273. Dari berbagai teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik remaja delinkuen antara lain: merasakan deprivasi keterasingan, tidak aman, cenderung dengan sengaja berusaha melanggar hukum atau peraturan defiant, bersikap menolak resentful, bermusuhan hostile, penuh curiga, tidak konvensional unconventional, tertuju pada diri sendiri self-centered, tidak stabilnya emosi, mudah dipengaruhi, extrovert, dan suka bertindak dengan tujuan merusak atau menghancurkan sesuatu. Mereka juga menyukai aktivitas bagi mereka penuh tantangan adventurous akan tetapi tidak menyukai kompetisi.

2.2 Remaja Putri

2.2.1 Pengertian Remaja

Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik Hurlock 2002:206. Remaja adalah mereka yang mengalami transisi peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yakni antara usia 12-13 tahun hingga usia 20-an 26 Santrock, 2007:26. Cole dalam Mulyono, 1993:15 membagi remaja menjadi tiga, yakni remaja awal early adolescence usia 13-15 tahun, remaja tengah middle adolescence 16-18 tahun, remaja akhir late adolescence 19-21 tahun. Jadi dapat disimpulkan bahwa remaja adalah suatu masa dalam hidup manusia yang sedang mengalami transisi peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, yakni antara usia 12-20 tahun.

2.2.2 Karakteristik Remaja Putri

Pada remaja baik putra maupun putri akan mengalami mengalami beberapa perkembangan baik fisik, kognitif, sosial dan kepribadian. Karakteristik pada remaja putri GunarsaGunarsa, 1996:196, yakni sebagai berikut: 1. Perkembangan Fisik Remaja putri mengalami percepatan dalam segi pertambahan tinggi dan berat badan pada usia antara 7,5 tahun dan 11,5 tahun dengan umur rata-rata 10,5 tahun. Puncak penambahannya tercapai pada umur 12 tahun, kurang lebih 6-11 cm setahun. Remaja putri mulai mengalami menarche, yaitu menstruasi pertama, mulai tumbuh payudara, muncul pubic hair pada bagian tubuh tertentu, jaringan lemak mulai menebal terutama di bagian lengan, paha, pinggul dan perut. 2. Perkembangan Kognitif Ditandai dengan kemampuan untuk berpikir abstrak, ideal dan logis. Dalam memecahkan masalah mampu melakukan penalaran deduktif, yaitu penalaran terhadap beberapa premis yang kemudian mengambil suatu kesimpulan. Adanya 27 egosentrisme dalam berpikir sehingga pola pikirnya masih berorientasi pada diri sendiri. Adanya imaginery audience yaitu remaja merasa menjadi pusat perhatian orang lain. Adanya personal fable, yaitu merasa memiliki pribadi yang unik berbeda dengan manusia lainnya, sehingga seorang remaja bisa memiliki keyakinan bahwa ia tidak akan mati sekalipun ngebut di jalan raya, tidak akan hamil jika melakukan hubungan seks karena mereka merasa dirinya berbeda dari yang lain. 3. Perkembangan Psikososial Remaja mulai tergugah untuk bergabung dengan teman sebaya atau anggota-anggota kelompok yang lain. Teman sebaya menjadi tempat berbagi perasaan dan pengalamannya. Muncul pula suatu gejala konformitas, yaitu tekanan dari kelompok sebaya peer, baik nyata ataupun tidak hanya persepsi si remaja itu sendiri, sehingga ia mengadopsi sikap atau perilaku orang lain pimpinan kelompok, anggota kelompok tersebut. Jika konformitas positif, remaja akan mengadopsi hal-hal positif pula yang mempengaruhi pembentukan identitasnya. Sebaliknya, jika konformitas bersifat negatif, remaja akan terbawa perilaku yang kurang baik, seperti membolos sekolah, mencuri, menggunakan obat terlarang, dan sebagainya. Maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik remaja putri dilihat dari segi perkembangan fisik, kognitif dan psikososial. Perkembangan fisik ditandai dengan mulai menstruasi, muncul payudara dan tumbuh rambut di bagian tubuh tertentu. 28 Perkembangan kognitif yakni mulai bisa berpikir abstrak, ideal, logis, adanya personal fabel, imaginary audience. Perkembangan psikososial yakni mulai tergugah untuk bergabung dengan sebaya dan terbentuk konformitas.

2.3 Orang Tua Tunggal