Pengertian Orang Tua Tunggal Peran dan Hubungan Ayah dengan Remaja Putri

28 Perkembangan kognitif yakni mulai bisa berpikir abstrak, ideal, logis, adanya personal fabel, imaginary audience. Perkembangan psikososial yakni mulai tergugah untuk bergabung dengan sebaya dan terbentuk konformitas.

2.3 Orang Tua Tunggal

2.3.1 Pengertian Orang Tua Tunggal

Orang tua tunggal adalah orang tua mungkin ibu atau mungkin ayah yang bertanggung jawab atas anak setelah kematian pasangannya, perceraian atau karena kelahiran anak diluar nikah Hurlock, 2002:199. Hurlock menambahkan sebab pertama, disebabkan karena kematian salah satu orang tua, ayah atau ibu. Pada kasus kematian ini, awalnya remaja akan mengalami pergolakan hebat, tetapi lama kelamaan mereka akan menyadari bahwa kematian adalah sesuatu yang wajar dan mereka berusaha menghadapinya dengan tabah, beserta harapan untuk memperoleh perlindungan dan rasa aman dari orang tua yang masih hidup. Penyebab ketidak lengkapan orang tua yang kedua adalah perceraian, yang akibatnya lebih parah bagi anak dibanding karena disebabkan kematian. Alasannya adalah penyesuaian terhadap perceraian lebih lama daripada penyesuaian yang menyertai kematian orang tua. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orang tua tunggal adalah orang tua mungkin ibu atau mungkin ayah yang bertanggung jawab atas anak setelah kematian pasangannya, perceraian atau karena kelahiran anak diluar nikah.

2.3.2 Peran dan Hubungan Ayah dengan Remaja Putri

Peran orang tua sangatlah penting dalam membentuk pribadi anak. Menurut 29 Brooks 2011:13 orang tua membawa serangkaian kebutuhan dan kualitas kompleks dalam proses pengasuhan serta bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Menurut Brooks 2011:616 pada saat remaja beranjak dewasa dan lebih mengenal dunia, orang tua harus memberikan otonomi yang lebih besar pada remaja dalam bertindak dan membuat keputusan. Dua kualitas untuk mewujudkan kerjasama orang tua dan remaja, ialah: 1 kemampuan komunikasi dengan remaja dan 2 kemampuan untuk membiarkan remaja mencari kemandirian dengan tetap memiliki hubungan yang kuat dengan orang tua. Brooks juga mengatakan orangtua yang bersedia mendengarkan remaja memiliki pemahaman yang lebih besar pada anak mereka dan kepekaan yang lebih besar pada kebutuhan mereka remaja merasakan dukungan dan keamanan yang lebih besar. Sebagai hasilnya, remaja akan bersedia membuka diri dan berkomunikasi dengan orang tua mengenai kecemasan dan perasaan mereka sehingga proses interaksi yang sangat positif terbangun. Menurut Brooks 2011:508-509 ibu lebih bersifat mengarahkan mengarahkan pada anak dan lebih positif dalam bereaksi terhadap anak. Ayah meski lebih netral pengaruhnya namun terus terlibat dalam permainan fisik dan memberi kasih sayang yang lebih banyak baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan. Ketika ayah memiliki pekerjaan dengan status tinggi, mereka memiliki lebih sedikit waktu bersama anak, sehingga status pekerjaan yang rendah terkait dengan pengasuhan dan permainan yang diberikan ayah. Santrock 2007:201 mengungkapkan terlebih pada ibu tunggal yang 30 bercerai dan miskin cenderung lebih tertekan dibandingkan para ibu yang berasal dari kelas menengah, mereka seringkali kurang memberikan dukungan, pengasuhan dan keterlibatan dalam kehidupan anak-anaknya sehingga memungkinkan anaknya untuk menjadi nakal. Berdasarkan teori diatas dapat dikemukakan bahwa hubungan antara ayah dengan remaja putri sangat bergantung pada komunikasi antar kedua belah pihak, sikap dan pengasuhan dari orang tua tunggal tersebut. Orangtua yang bersedia mendengarkan remaja memiliki pemahaman yang lebih besar pada anak mereka dan kepekaan yang lebih besar pada kebutuhan mereka sehingga remaja akan merasakan dukungan dan keamanan yang lebih besar.

2.4 Kajian Pustaka