CSRI
i= Xyi 84
penelitian Nurkhin 2009. Setiap item CSR dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Selanjutnya, skor
dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan. Rumus perhitungan CSRI adalah sebagai berikut:
Keterangan : CSRI
= Skor Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan i.
Xyi = Dummy variable, nilai 1 jika item y diungkapkan; nilai 0 jika item
y tidak diungkapkan.
3.2.2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari ukuran
dewan komisaris, profabilitas, media exposure dan umur perusahaan.
1. Ukuran Dewan Komisaris
Komisaris merupakan organ perseroan yang memegang fungsi pengawasan. Komisaris terdiri dari beberapa orang, sehingga lebih dikenal
dengan dewan komisaris. Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan khusus sesuai dengan anggaran dasar
serta memberi nasehat kepada dewan direksi. Ukuran dewan komisaris dalam penelitian ini adalah konsisten dengan penelitian Sembiring 2005 yaitu dilihat
dari banyaknya jumlah anggota dewan komisaris perusahaan. Adapun
pengukurannya dengan menggunakan rumus :
� � � �
2. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu Anggono dan
Handoko, 2012. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan mencerminkan bahwa semakin tinggi tingkat efesiensi perusahaan dalam menggunakan asetnya untuk
memperoleh laba. Pada penelitian ini indikator yang digunakan untuk mengukur variabel profitabilitas perusahaan adalah Return on Assets ROA, karena
merupakan analisa keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atas total aset yang dimiliki. menurut Albahi 2009
analisis ROA merupakan rasio terpenting diantara rasio profitabilitas dan merupakan teknik analisis yang biasanya digunakan untuk mengukur tingkat
efektivitas dari keseluruhan operasi perusahaan. Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset
kekayaan yang dimiliki perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut. Merujuk penelitian Lovink dan Etna 2013 Return
On Assets ROA diukur melalui perhitungan sebagai berikut : �� � �� � �
Laba Setelah Pajak Total Aset
3. Media Exposure
Perusahaan senantiasa memperhatikan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai bentuk jaminan dan usaha perusahaan untuk
mendapatkan legitimasi dari stakeholder-nya. Hal ini sangat penting untuk membangun reputasi sebagai perusahaan dengan aspek opersional yang tidak
hanya berpusat pada pencapaian laba secara optimal, tetapi juga sebagai perusahaan yang mengutamakan kepentingan stakeholder. Media merupakan alat
bagi perusahaan untuk berkomunikasi dengan para stakeholder-nya, melalui media perusahaan dapat membagikan informasi yang menurut manajer penting
untuk dipubikasikan sehingga akan menguntungkan perusahaan. Sebagimana penelitian yang dilakukan oleh Nur 2012 dalam penelitian ini untuk mengukur
pengungkapan media juga dilakukan dengan variabel dummy, yaitu dengan memberikan nilai 1 untuk perusahaan yang mengungkapkan kegiatan CSR di
website perusahaan dan 0 untuk perusahaan yang tidak mengungkapkan kegiatan CSR di website perusahaan.
4. Umur Perusahaan