Unsur- Unsur Corporate Social Responsibility

Pada lingkungan bisnis masa sekarang CSR masih bersifat normatif, karena belum ada hukum yang secara jelas memberlakukan CSR sebagai sebuah kewajiban kepada semua perusahaan. Selain itu, konsep yang bervariasi membuat beberapa penginterpretasian akan definisi CSR yang berbeda-beda. Corporate Social Responsibilty CSR yang juga dikenal sebagai corporate responsibility, corporate citizenship, responsible business, sustainable responsible business SRB, ataupun corporate social perfomance merupakan bentuk dari regulasi perusahaan yang diintegrasikan dalam suatu model bisnis. Secara idealnya, kebijakan CSR akan mempunyai fungsi built-in, mekanisme self-regulating, pengendalian akan bisnis, dan memastikan kepatuhan akan hukum yang berlaku, standar etik serta norma internasional. CSR mencakup pertanggungjawaban sebagai dampak pada aktivitas mereka pada lingkungan, pelanggan, pekerja, komunitas, stakeholders, dan pemakai lainnya. Pada dasarnya, CSR merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam upaya untuk menaikkan ketertarikan publik dengan memperhatikan tiga garis dasar triple bottom line yaitu People, Planet, Profit. Selama ini belum ada satu teori tunggal yang diterima untuk menjelaskan akuntansi sosial dan lingkungan, sehingga masih banyak terdapat variasi dalam hal perspektif teoritis yang dapat diadopsi Belkaoui dan Karpik, 1989 dalam Reverte, 2008.

1. Unsur- Unsur Corporate Social Responsibility

Mengacu pada CSR Asia www.csr-asia.com terdiri dari 3 “bottom line” yaitu: 1. Evironmental lingkungan Aspek lingkungan pada saat ini dimana makin meningkatnya peraturan peraturan dan secara luas telah diatur atau diregulasi di sebagian besar negara, termasuk di Asia. Peraturan-peraturan dibuat oleh pemerintah karena semakin pesatnya industri di asia sehingga muncul banyak perusahaan-perusahaan. Kegiatan operasi yang dilakukan oleh perusahaan terkadang menurunkan standar kualitas lingkungan. Peraturan lingkungan yang dibuat oleh pemerintah mengharuskan perusahaan untuk bertanggung jawab dengan lingkungan tempat perusahaan tersebut beroperasi. Tanggung jawab dilakukan perusahaan berupa pemeliharaan lingkungan, penggunaan bahan baku produksi yang aman bagi lingkungan, perbaikan setelah pemanfaatan dari lingkungan, dan peraturan- peraturan lingkungan yang ditetapkan. 2 . Social sosial . Masalah sosial dan banyaknya tantangan yang dihadapkan oleh perusahaan telah banyak diatur atau diregulasi dan peraturan-peraturan tersebut menjadikan perusahaan tidak berdaya dan menimbulkan insiatif perusahaan untuk mematuhi peraturan tersebut. Tepatnya karena aspek sosial tidak diatur, perusahaan tidak membuka kreativitasnya dalam CSR. Tanggung jawab sosial perusahaan digambarkan melalui kondisi, hak asasi, masyarakat serta tanggung jawab terhadap produk dan jasa. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan sebagian besar terkait dengan kepentingan masyarakat atau sosial dan lingkungan. 3. Economic Ekonomi Peraturan yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai garis ekonomi belum tersedia. Pada sektor ekonomi perusahaan hanya melakukan tanggung jawabnya untuk menjalankan kegiatan operasi dengan baik untuk perkembangan perekonomian perusahaan. Praktik bisnis yang sehat akan menimbulkan dampak yang baik bagi kemajuan perusahaan itu sendiri. Pendekatan ekonomi dapat dilihat dari pelaporan keuangan perusahaan yang disajikan dengan transparant dan realiable. Prinsip-Prinsip dari Pelaporan Corporate Social Responsibility.

2. Prinsip-Prinsip Pelaporan CSR

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indosesia )

0 12 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)

1 17 24

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT , KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

1 5 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NKEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 42

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

8 83 65

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DALAM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 6 14