Standar Corporate Social Responsibility

5. Standar Corporate Social Responsibility

Ketidakseragaman dalam penerapan CSR diberbagai negara menimbulkan adanya kecenderungan yang berbeda dalam proses pelaksanaan CSR di masyarakat, oleh karena itu diperlukan suatu pedoman umum dalam penerapan CSR di manca negara, dengan disusunnya ISO 26000 sebagai panduan guideline atau dijadikan rujukan utama dalam pembuatan pedoman CSR yang berlaku umum, sekaligus menjawab tantangan kebutuhan masyarakat global termasuk di Indonesia. ISO 26000 merupakan pedoman yang dapat dipakai oleh perusahaan dalam melaksanakan kegiatan CSR, pedoman kegiatan CSR sendiri menggunakan ISO 26000 Guidance Standard on Social Responsibility yang telah diluncurkan oleh ISO International Organization for Standardization pada tanggal 1 November 2010 setelah disetujui oleh 93 negara anggota ISO yang memilih termasuk Indonesia. ISO sebagai induk organisasi standarisasi internasional berinisiatif untuk membentuk dan menciptakan panduan dan standarisasi tanggung jawab sosial perusahaan yang diberi nama ISO 26000 : Guidance Standard on Social Responsibility. lahirnya ISO 26000 dikarenakan adanya ketidak seragaman penerapan CSR di berbagai negara yang menimbulkan adanya kecendrungan perbedaan dalam pelaksanaan proses pelaksanaan CSR di masyarakat. ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela mengenai tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor badan publik ataupun badan privat baik di negara berkembang maupun negara maju. ISO 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan dengan cara: 1. Mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan isunya. 2. Menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-kegiatan yang efektif. 3. Memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk kebaikan komunitas atau masyarakat internasional. Apabila hendak menganut pemahaman yang digunakan oleh para ahli yang merumuskan ISO 26000 Guidance Standard on Social responsibility yang secara konsisten mengembangkan tanggung jawab sosial maka masalah CSR akan mencakup 7 isu pokok yaitu:

1. Pengembangan Masyarakat

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DEWAN KOMISARIS, DAN LEVERAGE TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indosesia )

0 12 22

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, KOMISARIS INDEPENDEN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, LEVERAGE DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 27 24

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014)

1 17 24

PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN KOMITE AUDIT , KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

1 5 20

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

0 8 22

PENGARUH PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

2 28 21

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Tambang yang Terdaftar di BEI)

0 4 25

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NKEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 10 42

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN: (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI)

8 83 65

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DALAM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 6 14