C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini berjalan dengan efektif maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut:
1. Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu hubungan penerapan metode eksperimen dengan kemampuan mengenal konsep sains.
2. Subjek yang akan diteliti yaitu anak usia dini kelompok B di TK Tunas Harapan Tempuran.
3. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 20152016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah tersebut maka permasalahan yang akan diteliti adalah “Apakah ada hubungan antara
penerapan metode eksperimen dengan kemampuan mengenal konsep sains pada anak usia dini kelompok B di TK Tunas Harapan Tempuran?”
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penerapan metode eksperimen dengan kemampuan mengenal konsep sains
pada anak usia dini kelompok B di TK Tunas Harapan Tempuran.
F. Manfaat Penelitian
Terdapat banyak manfaat dari penelitian ini, baik secara teoritis dan praktis. Manfaat tersebut antara lain:
1. Secara Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menjadi masukan serta referensi bagi pembaca ataupun peneliti
selanjutnya tentang peningkatan dan pengembangan
kemampuan
mengenal konsep sains pada anak usia dini secara khusus melalui metode eksperimen.
2. Secara Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini, baik untuk pendidik, sekolah dan peneliti adalah sebagai berikut:
a Manfaat bagi pendidik
Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi pendidik untuk mengembangkan kemampuan mengenal konsep sains pada anak usia
dini melalui metode eksperimen.
b Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah dalam rangka mengembangkan kemampuan mengenal konsep sains anak
melalui metode eksperimen.
c Manfaat bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan peneliti sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan yang telah didapat saat
perkuliahan.
II KAJIAN PUSTAKA
A. Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan dan pertumbuhan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perkembangan merupakan proses perubahan
secara berkesinambungan secara progresif. Pada masa usia dini, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat baik dari segi
fisik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan aspek-aspek kepribadian lainnya. Meskipun perkembangan setiap bidang dibahas secara terpisah
namun harus dipahami bahwa setiap bidang perkembangan merupakan bagian dari keseluruhan perkembangan dan suatu unit kesatuan yang terdiri atas
banyak aspek perkemabangan. Menurut Hurlock dalam Purwati 2014:17
“Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman”. Artinya perkembangan
terjadi ketika anak sudah memiliki kematangan serta pengalaman yang diperolehnya dari lingkungan. Kemudian perkembangan anak usia dini yang
perlu dikembangan secara optimal salah satunya adalah perkembangan kognitif karena anak belajar dan tumbuh melalui kemampuan mengingat,
mengenal dan memahami berbagai objek.