Menilai Model Fit Koefisien Determinasi

3.5.2.1 Menilai Model Fit

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu model data diuji dengan menilai kelayakan model regresi yaitu menilai keseluruhan model overall model fit. Model fit digunakan untuk menilai overall model fit terhadap data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: H o : model dihipotesiskan fit dengan data H 1 : model dihipotesiskan tidak fit dengan data Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesakan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatife, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Output SPSS memberikan dua nilai -2LogL yaitu satu untuk model yang hanya memasukkan konstanta, yang kedua adalah untuk model dengan konstanta dan variabel bebas. Jika -2LogL untuk model dengan konstanta dan variabel bebas yang tidak signifikan pada alfa 5 berarti hipotesis nol tidak dapat ditolak dan model fit dengan data Ghozali, 2006:232. Dalam menilai model regresi logistic, kelayakan model regresi dinilai dengan Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit. Jika nilai Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test statistics sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Statistics Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya Ghozali, 2006:233.

3.5.2.2 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen. Hal itu dapat dilihat pada nilai Nagelkerke’s r square yang merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 nol sampai 1 satu. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R 2 dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R 2 dapat diinterpretasikan seperti nilai R 2 pada multiple regression Ghozali, 2006:233.

3.5.2.3 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas (Roa), Opini Audit Dan Umur Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 112 91

Pengaruh karakteristik komite audit dan mekanisme good corporate governance terhadap ketetapan waktu pelaporan keuanganan

0 10 112

PENGARUH PROFITABILITAS, UMUR PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

0 5 83

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Publik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di...

0 2 27

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR KEPEMILIKAN DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN

0 4 14

PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN.

0 0 15

PENDAHULUAN PROFITABILITAS DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN.

0 0 6

PENGARUH AUDIT DELAY, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA.

0 0 14

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN OPINI AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

0 0 10

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN OPINI AUDIT SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

0 2 102