perusahaan melaksanakan apa yang telah ditetapkan. Namun, dalam kenyataannya banyak perusahaan yang belum mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan tersebut, termasuk mengenai batas waktu pelaporan keuangan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pada pelaporan keuangan, seperti profitabilitas, opini audit, struktur kepemilikan
maupun ukuran perusahaan yang dianggap sebagai variabel yang diduga berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2.1.5.1 Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan Kasmir, 2008:196. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang
terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal lainnya. Dengan memperoleh laba maksimum seperti yang
telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan
investasi baru. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan di dalam
menghasilkan keuntungan sehingga dapat dikatakan bahwa profit merupakan berita baik good news bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan
menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Dengan demikian perusahaan yang mampu manghasilkan laba akan cenderung lebih tepat
waktu dalam pelaporan keuangannya dibandingkan perusahaan yang mengalami kerugian.
Terdapat berbagai macam pengukuran profitabilitas, yaitu: profit margin, return on investment ROI dan return on equity ROE.
a Net profit margin
Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan
dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.
Net profit margin = laba bersih sesudah pajak
Penjualan b
Return on investment ROI Return on investment merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas
jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Semakin kecil rendah rasio ini, semakin kurang baik, demikian juga sebaliknya.
Return on investment = laba bersih sesudah pajak
Total asset c
Return on equity ROE Return on equity merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah
pajak dengan modal sendiri. Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik.
Artinya posisi pemilik perusahaan semakin kuat, demikian juga sebaliknya.
Return on equity = laba bersih sesudah pajak
Modal sendiri
Penelitian Luciana 2006 menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur dengan menggunakan proksi profit margin, yaitu mengukur tingkat
keuntungan yang dapat dicapai oleh perusahaan dihubungkan dengan penjualannya, menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh
signifikan. Hasil ini mendukung penelitian Oktorina 2005 yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas yang diproksi dengan ROI tidak
berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan atau dengan kata lain tidak ada kecenderungan bagi perusahaan yang mengalami keuntungan
untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Sebaliknya, hasil kedua penelitian tersebut tidak konsisten dengan hasil penelitian
Respati 2004 dan Utari 2008 bahwa profitabilitas yang diukur dengan ROA secara signifikan mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan
keuangan.
2.1.5.2 Opini Audit