faktor-faktor yang penting dalam penetapan tujuan pelaporan keuangan. Oleh karena itu, proses penyusunan tujuan merupakan langkah penting
dalam perekayasaan pelaporan keuangan. Suwardjono 2005:145 memaparkan bahwa tujuan pelaporan
keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-
prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Untuk menurunkan tujuan pelaporan
keuangan, pihak yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sehingga informasi yang dihasilkan dapat memuaskan
kebutuhan informasional pihak yang dituju. Pada gilirannya, pihak yang dituju akan melakukan tindakan atau mengambil keputusan yang mengarah
ke pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dengan demikian, diharapkan tujuan yang lebih luas tujuan ekonomik dan sosial Negara akan tercapai
pula.
2.1.3 Teori yang mendasar
2.1.3.1 Teori Keagenan Agency Theory
Teori keagenan adalah teori yang menyatakan adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang principle yaitu investor
dengan pihak yang menerima wewenang agent yaitu manajer dalam bentuk kontrak kerjasama. Di dalam hubungan keagenan terdapat suatu
kontrak di mana satu orang atau lebih principle memerintah orang lain agent untuk melakukan suatu jasa atas nama principle dan memberi
wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi principle
Jensen Meckling, 1976 dalam Saleh, 2004. Informasi keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan tepat waktu
kepada pemakainya principle. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan penting bagi tingkat kemanfaatan laporan tersebut. Sebaliknya,
manfaat laporan keuangan akan menjadi berkurang apabila laporan tersebut tidak disampaikan dengan tepat waktu.
Pemisahan fungsi antara manajemen dan pemilik ini memiliki dampak negatif yaitu keleluasaan manajemen pengelola perusahaan untuk
memaksimalkan laba. Hal ini akan mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan manajemen sendiri dengan biaya yang harus ditanggung oleh
pemilik perusahaan dan biasanya sering bertentangan dengan kepentingan pemilik sehingga muncul konflik yang dinamakan konflik keagenan
agency conflict Jensen Meckling 1976 dalam Masdupi 2005. Konflik keagenan juga dapat muncul dalam hal luasnya
pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan. Manajemen sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik. Oleh karena itu pihak manajemen dituntut harus mampu untuk menunjukkan
kinerja yang baik, sebab dengan kinerja yang baik maka pemegang saham akan mendukung keberadaan manajemen sehingga dengan tuntutan tersebut
perusahaan akan menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu.
Jensen dan Meckling 1976 dalam Masdupi 2005 menyatakan bahwa laporan keuangan diharapkan dapat meminimalkan konflik antara
pihak-pihak yang berkepentingan. Melalui laporan keuangan yang dilaporkan oleh agen sebagai pertanggungjawaban kinerjanya, principle
dapat menilai mengukur, dan mengawasi sampai sejauh mana agen tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya serta memberikan
kompensasi kepada agen.
2.1.3.2 Teori Signal Signalling Theory