3.4.1 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Y
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Tepat waktu diartikan sebagai suatu
informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan Baridwan, 1992:5. Variabel dependen ini diukur berdasarkan tanggal publikasi
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga 90 hari
setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Perusahaan dikategorikan terlambat jika laporan keuangan dilaporkan setelah tanggal 31 Maret,
sedangkan perusahaan yang tepat waktu adalah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan sebelum atau pada tanggal 31 Maret.
Ketepatan waktu ini diukur dengan menggunakan variabel dummy. Kategori 1 untuk perusahaan tepat waktu, sedangkan kategori 0 untuk
perusahaan yang terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya.
3.4.2 Variabel Independen X
1. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan indikator suatu keberhasilan perusahaan didalam menghasilkan keuntungan. Profitabilitas yang tinggi menandakan kinerja
yang baik. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan ROI yaitu rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang
digunakan dalam perusahaan. ROI juga menunjukkan produktivitas dari
seluruh dana perusahaan, baik modal pinjaman maupun modal sendiri. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari keseluruhan
operasi perusahaan. Return on investment
= laba bersih sesudah pajak Total asset
Untuk mengukur variabel profitabilitas, maka dibuat tabel kategori yang disusun dalam perhitungan yaitu menentukan nilai tertinggi, nilai terendah,
banyaknya kelas interval dan menentukan panjang interval setiap kelas. Nilai tertinggi – nilai terendah
Panjang interval
2. Opini Audit
Opini audit merupakan pendapat yang diberikan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan perusahaan yang diauditnya. Opini audit
diukur berdasarkan opini yang diberikan auditor atas laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel ini diukur
dengan menggunakan variabel dummy. Kategori perusahaan yang mendapat pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion diberi
nilai dummy 1 dan kategori perusahaan yang mendapat opini selain unqualified opinion
diberi nilai dummy 0. 3.
Struktur kepemilikan Outsider Ownership Pemilik perusahaan pihak luar atau pemegang saham berkepentingan
untuk mengetahui tingkat kembalian atas investasi mereka. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka akan mengubah
pengelolaan perusahaan dan dengan pengawasan dari pihak luar maka
pihak manajemen dituntut harus mampu untuk menunjukkan kinerja yang baik. Dalam penelitian ini konsentrasi kepemilikan pihak luar diukur
dengan persentase kepemilikan saham terbesar yang dimiliki outsider ownership.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan diukur dari jumlah total aktiva aktiva lancar dan aktiva non lancar. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal
yang ditanam dan semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang, dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar
pula perusahaan tersebut dikenal dalam masyarakat. Perusahaan besar cenderung lebih banyak disorot investor sehingga pihak manajemen
perusahaan akan memiliki kesadaran yang lebih tinggi mengenai pentingnya informasi dalam mempertahankan eksistensi perusahaan.
3.5 Metode Analisis Data