PENGARUH GAYA NORMAL KONTROL TEKUK PADA PERENCANAAN PLASTIS Balok WF yang mengalami regangan melewati batas elastisitas, bagian flens Untuk mencegah bahaya tekuk pada web, AISC juga memberikan syarat Oleh karena dasar perencanaan berdasarkan metode plasti

d D = tinggi dimensi profil WF T = tebal flens t = tebal web badan Z py = plastic modulus tanpa pengaruh gaya lintang Z p = plastic modulus dengan pengaruh gaya lintang

II.7 PENGARUH GAYA NORMAL

Gambar 2.11 Diagram tegangan normal Misalkan beban axial normal P bekerja pada garis netral tampang dan mmen plastis M p M menyebabkan tampang plastis penuh. py = bd = momen plastis penuh tanpa normal 2 σ y P plastis modulus dikali dengan tegangan leleh y = 2bdσ y luas dikali dengan tegangan leleh b d d σ y σ y 2σ y + = Universitas Sumatera Utara P = 2βbdσ y = β P M y p = M = momen plastis dengan pengaruh normal py – P ½ βd = 1 – β 2 M ½ β py 2 d P y = ½ β 2 d 2 b d σ y = β 2 bd 2 σ y = β 2 M py M p = M py – β 2 t D 2 σ P = 2 βt D σ y n = p σ y p = PA y maka, Z p = Z py - β 2 t D Z 2 p = Z py – A 2 4t n 2 Mp σ dimana : y P = gaya aksial normal A = luas penampang P = tegangan normal Universitas Sumatera Utara σ y Z = tegangan leleh p Z = plastic modulus dengan oengaruh normal py = plastic modulus tanpa pengaruh normal

II.8 KONTROL TEKUK PADA PERENCANAAN PLASTIS

a. Balok WF yang mengalami regangan melewati batas elastisitas, bagian flens

atau web nya akan tertekuk buckle. AISC memberikan syarat harus lebih kecil dari 8.5 Dimana : b = lebar profil baja cm t f = tebal flens cm

b. Untuk mencegah bahaya tekuk pada web, AISC juga memberikan syarat

tambahan yaitu : Universitas Sumatera Utara

c. Oleh karena dasar perencanaan berdasarkan metode plastis ialah

mengembangkan kekuatan plastis struktur, maka tekuk puntir lateral tidak diijinkan terjadi sebelum kekuatan plastis tercapai. Dengan kata lain reduksi kekuatan penampang berdasarkan panjang sokongan samping tidak dapat diterima. Sokongan samping harus diberikan. Peraturan AISC menyatakan batang harus memiliki sokongan yang memadai untuk menahan perpindahan lateral dan puntir di tempat sendi plastis yang berkaitan dengan mekanisme keruntuhan. Ketentuan perencanaan plastis untuk balok kolom dapat diterapkan untuk semua kasus pembebanan. c.1. Untuk kondisi di titik sokongan, dimana ketidakstabilan dicegah AISC menetapkan : : c.2. Untuk kondisi dimana ketidakstabilan menentukan, AISC menetapkan : Universitas Sumatera Utara Dimana ; P = beban kerja aksial tekan kali faktor beban M i P = momen lentur utama beban kerja kali faktor beban cr = kekuatan batas dari batang dengan tekanan aksial, yang diambil sekitar 1,70 F a A M g m  Jika tekuk puntir lateral dicegah dengan memberi sokongan = daya tahan momen maksimum jika beban aksial tidak bekerja, yang harus diambil sebagai berikut : M m = M  Jika tidak disokong sepanjang L p C m = 0,85 untuk portal bergoyang

d. Menentukan klasifikasi kolom