Prosedur Implikasi PEMEKARAN KECAMATAN X 1. Urgensi dan Relevansi

merasa semakin mudah dalam melakukan urusan di kecamatan semenjak adanya pemekaran kecamatan tersebut.

IV.3.1.2. Prosedur

Prosedur ini adalah apakah dengan adanya pemekaran kecamatan prosedur yang diberikan oleh pihak kecamatan ini akan berbelit-belit karena rantai birokrasi menjadi cukup panjang. Tabel 4.9 Pendapat Masyarakat Mengenai Persyaratan Yang Diberikan Pihak Kecamatan Untuk Mengurus Keperluan Administrasi No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Tidak berbelit-belit 87 88,776 2 Agak berbelit-belit 11 11,224 3 Sangat berbelit-belit Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 87 dari 98 responden menyatakan bahwa persyaratan yang diberikan untuk mengurus keperluan administrasi tidak berbelit-belit. Jawaban dari responden untuk pertanyaan ini bernilai 2,937 yang termasuk dalam kategori tinggi. Namun ada 11 responden menyatakan kemudahan persyaratan pelayanan tersebut sifatnya tidak bakukonsisten atau agak berbelit-berlit. Artinya, suatu kali dirasakan sangat mudah, tetapi dilain waktu dirasakan agak sulit dan berbelit-belit. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Pendapat Masyarakat Mengenai Rantai Birokrasi Setelah Adanya Pemekaran Kecamatan No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan sebelumnya 83 84,694 2 Sama saja seperti sebelum dimekarkan 15 15,306 3 Proses birokrasinya menjadi sangat panjang Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 Jawaban untuk pertanyaan diatas bernilai 2,85. Nilai tersebut termasuk kategori tertinggi. Artinya sebagian besar dari responden menyatakan bahwa setelah adanya pemekaran kecamatan ini rantai birokrasinya lebih mudah dibandingkan dengan sebelumnya. Namun ada sebagian kecil dari responden menyatakan bahwa rantai birokrasi setelah adanya pemekaran kecamatan sama saja seperti sebelum dimekarkan yaitu sebanyak 15,306.

IV.3.1.3. Implikasi

Implikasi disini berarti sejauhmana pemekaran kecamatan memberi dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat sebagai sesuatu yang dicita-citakan sewaktu akan melaksanakan pemekaran tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Hambatan-Hambatan Yang Justru Menyulitkan Masyarakat Ketika Hendak Berurusan Dengan Pihak Kecamatan Setelah Pemekaran Kecamatan Dilaksanakan No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Tidak 81 82,653 2 Kadang-kadang ada 14 14,286 3 Selalu ada 3 3,061 Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setelah pemekaran tidak terdapat hambatan yang menyulitkan masyarakat ketika hendak berurusan dengan pihak kecamatan, karena justru dengan adanya pemekaran tersebut justru semakin mudah. Jawaban untuk pertanyaan ini bernilai 2,80 yang termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan 14 orang responden lainnya menyatakan kadang-kadang ada dan 3 orang responden menyatakan selalu ada. Hambatan ini disebabkan karena masyarakat kadang tidak melengkapi persyaratan yang diajukan pihak kecamatan dan juga karena keterbatasan jumlah pegawai di kantor kecamatan Lisnawati, 10 Juli 2009 10.45 WIB. Tabel 4.12 Tingkat Ketanggapan Aparat Kecamatan Terhadap Masyarakat Setelah Pemekaran No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Ya, semakin tanggap 82 83,673 2 Sama saja seperti sebelum dimekarkan 16 16,327 3 Lebih cuek dari pada sebelum dimekarkan Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat lebih dominan memilih jawaban yang pertama yaitu “ya, semakin tanggap” dengan persentasenya sebanyak 83,673. Nilai untuk pertanyaan ini bernilai 2,84 yang termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini berarti tujuan dari pemekaran ini sudah mulai tercapai, yaitu dengan sedikitnya jumlah penduduk, berarti semakin sedikit pula yang diurusi, sehingga aparat kecamatan bisa semakin fokus. Namun 16,327 menyatakan sama saja seperti sebelum dimekarkan. Berdasarkan observasi peniliti di lapangan, hal ini terjadi dikarenakan ketika responden tersebut ada keperluan mengurus sesuatu, diwaktu yang sama pegawai melaksanakan urusan yang lain pula sehingga keperluan responden tersebut agak terabaikan. Tabel 4.13 Tingkat Pelayanan Yang Diberikan Oleh Pihak Kecamatan Setelah Dilaksanakannya Pemekaran Kecamatan No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Ya, pelayanan yang diterima semakin membaik 87 88,776 2 Sama saja seperti sebelum dimekarkan 11 11,224 3 Lebih buruk dari sebelum dimekarkan Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 87 dari 98 responden menyatakan pelayanan yang diterima oleh responden dari pihak kecamatan semakin membaik, karena semakin mudah. Bernilai 2,89 termasuk dalam kategori tinggi. Namun, sisanya yaitu sebanyak 11 responden menyatakan sama saja seperti sebelum dimekarkan. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14 Tingkat Kemudahan Masyarakat Menyampaikan Aspirasi Setelah Adanya Pemekaran No Karakteristik Frekuensi Persentase 1 Ya, lebih mudah 80 81,633 2 Sama saja seperti sebelum dimekarkan 18 18,367 3 Sangat sulit Total 98 100 Sumber: Kuisioner Penelitian 2009 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa setelah adanya pemekaran masyarakat lebih mudah menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah kecamatan. Jika sebelum dimekarkan masyarakat agak sulit untuk menyampaikan aspirasinya maka setelah adanya pemekaran ini masyarakat merasakan lebih mudah menyampaikan aspirasinya. Pernyataan ini bernilai 2,82 yang termasuk dalam kategori tinggi. Namun 18 responden menyatakan bahwa untuk menyampaikan aspirasi sama seperti sebelum dimekarkan. IV.3.2. EFEKTIFITAS PELAYANAN PUBLIK Y IV.3.2.1. Transparansi

Dokumen yang terkait

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Kecamatan Pesanggrahan sebagai Kecamatan Induk dan Kecamatan Siliragung sebagai Pemekaran Wilayah di Kabupaten Banyuwangi)

0 5 2

DAMPAK PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK (Studi Pada Kecamatan Kangayan, Sebagai Hasil Pemekaran Dari Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep)

0 6 3

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH PADA PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO

2 18 63

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK PASCA PEMEKARAN KECAMATAN (Studi di Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung)

5 36 94

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK DAN KESEJAHTERAAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten J

0 4 19

PENGARUH PEMEKARAN KECAMATAN TERHADAP PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN PUBLIK Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang Jawa Timur.

0 2 13

PENDAHULUAN Pengaruh Pemekaran Kecamatan Terhadap Persepsi Masyarakat Tentang Pelayanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat : Studi di Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang Jawa Timur.

0 2 30

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA TENTANG PENENGANAN DIARE DI DESA KUBANG KECAMATAN DEPATI VII KABUPATEN KERINCI.

0 0 11

DAMPAK PEMEKARAN WILAYAH KECAMATAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK : STUDI KASUS PEMEKARAN KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 12

Telaah Hukum Kelayakan Pemekaran Kecamatan (Studi Kasus: Pemekaran Calon Kecamatan Danau Kerinci Barat Kabupaten Kerinci) - Repository Unja

0 0 21