a. Skor untuk kategori tertinggi = 2,34 – 3,00
b. Skor untuk kategori sedang = 1,67 – 2,33
c. Skor untuk kategori rendah = 1,00 – 1,66
II.6. Teknik Analisa Data
a. Untuk mengetahui adakah pengaruh variabel pemekaran kecamatan terhadap efektifitas
pelayanan publik di Kecamatan Depati VII, maka digunakan rumus Product Moment. Teknik Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua
variabel tersebut. Sugyono, 2006:212
r
xy
}
{ }
{
2 2
2 2
. .
.
i i
i i
i i
i i
y y
n x
x n
y x
y x
n Σ
− Σ
Σ −
Σ Σ
Σ −
Σ
=
Dimana:
r
xy
n
= Jumlah sampel uji coba = Indeks Validitas yang dihitung
Σ
X
i
Σ
X = Jumlah produk skor butir
i 2
Σ
Y = Jumlah kuadrat produk skor butir
i
Σ
Y = Jumlah skor butir total
i 2
Σ
X = Jumlah kuadrat produk skor butir total
i
Y
i
b. Untuk menghitung kontribusi seberapa besar pengaruh pemekaran kecamatan terhadap
efektivitas pelayanan publik di Kecamatan Depati VII, digunakan perhitungan determinansi yaitu dengan mengkuadratkan hasil korelasi Product Moment lalu dikali seratus persen,
seperti berikut: = Jumlah poduk skor X dikali dengan jumlah produk skor Y
D = r
xy 2
x 100
Universitas Sumatera Utara
c. Untuk melihat hubungan bagaimana pengaruh antara variabel X dan Y digunakan rumus
regresi linier sederhana. Y =
a
+
bx
Y = Subyek nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X sama dengan 0 nol
b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b +
maka terjadi penaikkan terhadap kualitas pelayanan. Dan bila b - maka terjadi penurunan kualitas pelayanan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertetntu. Nilai a dan b dapat dihitung dengan rums sebagai berikut:
a
=
2 2
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
− −
X X
n Y
X X
Y
b
=
2 2
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
n Y
X XY
Universitas Sumatera Utara
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
III.1. GAMBARAN UMUM KECAMATAN DEPATI VII III.1.1. Sejarah terbentuknya Kecamatan Depati VII
Kecamatan Depati diresmikan pada tahun 2006 tepatnya pada tanggal 30 Juni. Kecamatan Depati VII ini terdiri atas 14 empat belas desa yaitu:
1. Desa Koto Lanang,
2. Desa Ladeh,
3. Desa Lubuk Suli,
4. Desa Baru Kubang,
5. Desa Kubang Gedang,
6. Desa Koto Panjang,
7. Desa Koto Payang,
8. Desa Koto Tuo,
9. Desa Tebat Ijuk,
10. Desa Belui,
11. Desa Simpang Belui,
12. Desa Belui Tingg i,
13. Desa Semumu, dan
14. Desa Sekungkung.
Sejarah terbentuknya Kecamatan Depati VII ini peniliti dapatkan dari hasil wawancara dengan bapak Wirnadi S.E pada Tanggal 17 Juli tahun 2009. Sebelumnya 14 empat belas desa
diatas bergabung dalam Kecamatan Air Hangat. Selama bergabung dengan Kecamatan Air Hangat, masyarakat merasa pelayanan yang diberikan oleh aparat kecamatan kurang begitu
memuaskan. Karena terlalu banyak masyarakatnya dalam satu kecamatan ini jadi aparat terkesan
Universitas Sumatera Utara