Profil Sudu Gerak Tingkat Pengatur Dua Baris Profil Sudu Gerak Tingkat Tekanan Metode Pemasangan Sudu Gerak Mencari Momen Perlawanan

BAB V PERANCANGAN SUDU GERAK DAN CAKRAM

Sudu gerak dimaksudkan untuk mengkonversikan energi kinetik uap yang mengalir menjadi kerja mekanis pada poros turbin. Kerja yang dilakukan oleh uap ditransmisikan ke poros melalui cakram yang padanya sudu gerak dipasang.

5.1. Profil Sudu Gerak Tingkat Pengatur Dua Baris

Sudu gerak tingkat pertama terdiri dari dua baris dalam satu cakram yang ukuran sudutnya berbeda satu dengan yang lain tergantung dari sudut kecepatan relatif uap masuk dan keluar sudu gerak. Bentuk penampang sudu gerak ditentukan oleh sudut kecepatan relative uap masuk sudu gerak. β 1 = 22,7° untuk baris pertama dan 75° untuk baris kedua dan sudut kecepatan relatif uap keluar sudu gerak β 2 = 19° untuk baris pertama dan 72° untuk baris kedua. Lebar sudu gerak b b ditentukan sebesar 15 mm. Maka dari data yang tersedia dapat digambarkan sudu gerak : 5a.Sudu gerak baris pertama 5b.Sudu gerak baris kedua Gambar 5.1.Dimensi sudu gerak tingkat pengatur dua baris Universitas Sumatera Utara

5.2. Profil Sudu Gerak Tingkat Tekanan

Bentuk penampang sudu gerak tingkat tekanan ditentukan oleh sudut kecepatan relative uap masuk sudu gerak β 1 = 27° dan sudut kecepatan relative uap keluar sudu gerak β 2 = 24°. Lebar sudu gerak b b ditentukan sebesar 21 mm. Lebar sudu yang disarankan diantara 20 – 25 mm untuk turbin – turbin kapasitas menengah dan besar, dan dalam sembarang hal lebih dari 12 – 14 mm P.Shlyakhin, 1990. Maka dari data yang tersedia dapat digambarkan sudu gerak: Gambar 5.2. Dimensi sudu gerak tingkat tekanan dalam mm

5.3. Metode Pemasangan Sudu Gerak

Penampang yang paling berbahaya menahan tegangan adalah pada akar sudu, karena penampang ini diperlemah oleh adanya lubang paku keling. Oleh sebab itu, penampang sudu dibuat lebih besar pada akarnya untuk mengurangi konsentrasi tegangan seperti yang terlihat pada gambar 5.3. Cara pemasangan sudu gerak pada cakram adalah dengan menggunakan akar bergerigi. Susunan yang demikian membantu dalam menjaga tegangan dukung dalam batas-batas yang diizinkan, baik pada tangkai sudu maupun pada cakram. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. Pemasangan dengan akar bergerigi dalam mm

5.4. Mencari Momen Perlawanan

Wy Sudu Gerak Momen perlawanan W y dapat ditentukan dengan metode grafik. Gambar 5.4.Metode grafik untuk mencari momen perlawanan 5.4.1. Luas Penampang Sudu Gerak Sudu gerak dibagi beberapa segmen sejajar dengan sumbu poros turbin. Luas setiap segmen didekati dengan luas trapesium dan segitiga. Tinggi masing- masing segmen adalah 1 mm. Tabel 5.1. Luas sudu gerak dan jarak 1 i tiap segmen Segmen Luas Satuan Jarak Satuan 1 0.61 mm2 0.5 mm Universitas Sumatera Utara 2 1.55 mm2 1.5 mm 3 2.34 mm2 2.5 mm 4 3.52 mm2 3.5 mm 5 5.4 mm2 4.5 mm 6 8.82 mm2 5.5 mm 7 15.44 mm2 6.5 mm 8 14.31 mm2 7.5 mm 9 13.28 mm2 8.5 mm 10 12.3 mm2 9.5 mm 11 10.955 mm2 10.5 mm 12 8.985 mm2 11.5 mm 13 5.515 mm2 12.5 mm Luas sudu gerak = 103.03 mm² Untuk tingkat pengatur baris I = 61,9 mm² dan baris II = 32,1 mm² 5.4.2. Momen Luas Sudu Gerak Momen luas tiap segmen adalah luas tiap segmen x jarak 1 i Tabel 5.2. Momen luas sudu gerak tiap segmen Segmen Momen Luas Satuan 1 0.305 mm³ 2 2.325 mm³ 3 5.85 mm³ Universitas Sumatera Utara 4 12.32 mm³ 5 24.3 mm³ 6 48.51 mm³ 7 100.36 mm³ 8 107.325 mm³ 9 112.88 mm³ 10 116.85 mm³ 11 115.0275 mm³ 12 103.3275 mm³ 13 68.9375 mm³ Total momen luas = penjumlahan momen luas tiap segmen = 738.1 mm³ Untuk tingkat pengatur baris I = 364,5 mm³ dan baris II = 106,3 mm³ 5.4.3. Jarak Titik Berat Sudu Gerak l y Untuk tingkat tekanan : l y = = mm mm 33 . 115 1 . 738 2 = 6,4 mm Untuk tingkat pengatur baris : l y = 2 3 89 . 61 5 . 364 mm mm = 5,9 mm dan baris II : l y = 2 3 1 . 32 3 . 106 mm mm = 3,3 mm Universitas Sumatera Utara 5.4.4. Momen Inersia Sudu Gerak Momen inersia tiap segmen : l yi = luas segmen ke-I l i - l y 2 Hasil perhitungan dari momen inersia tiap segmen dapat ditampilkan dalam tabel dibawah ini : Tabel 5.3. Momen inersia sudu gerak tiap segmen Segmen Momen Luas Satuan 1 33.7920439 mm 4 2 64.34203274 mm 4 3 69.32293161 mm 4 4 69.48261771 mm 4 5 64.00930832 mm 4 6 52.63574197 mm 4 7 32.14556712 mm 4 8 2.807083458 mm 4 9 4.121553571 mm 4 10 29.82200846 mm 4 11 71.63199657 mm 4 12 113.6867081 mm 4 13 114.5307787 mm 4 Momen inersia penampungan sudu = penjumlahan momen luas tiap segmen = 722.3 mm 4 Untuk tingkat pengatur baris I = 221.5 mm 4 dan baris II = 41.6 mm 4 Momen perlawanan W y : Universitas Sumatera Utara Untuk tingkat tekanan : W y = y y I I = mm mm 9 . 7 3 . 722 4 = 90.9 mm 3 Untuk tingkat pengatur baris I : W y = y y I I = mm mm 9 . 5 3 . 221 4 = 37.6 mm 3 Untuk tingkat pengatur baris II : W y = y y I I = mm mm 3 . 3 6 . 41 4 = 12.6 mm 3

5.5. Tegangan yang Bekerja Pada Sudu Gerak