Penentuan diameter poros dengan mengabaikan berat poros Penentuan diameter poros dengan memperhitungkan berat poros.

M b4 = 1040,7 x 90 – 328,2 x 24 – 326,3 x 12 – 321 x 6 = 79943 kg cm M b5 = 1040,7 x 96 – 328,2 x 30 – 326,3 x 18 – 321 x 12 – 315,75 x 6 = 78439,43 kg cm M b6 = 1164,6 x 66 – 298,3 x 6 = 75072,83 kg cm M b7 = 1164,6 x 60 = 69875,1 kg cm

6.3. Penentuan diameter poros dengan mengabaikan berat poros

6.3.1. Diameter poros pada bagian cakram-cakram diletakkan ASME merekomendasikan bahwa M b dan M 1 dikalikan dengan factor kombinasi kejut dan lelah C m dan C 1 . Gitin M. Maitra, L.V. Prased, Handbook of mechanical design. Dengan perkiraan bahwa selama operasi poros akan menderita beban kejut kecil tiba-tiba maka harga C m = 2 dan C t = 1,5 momen puntir ekuivalen maksimum yang bekerja pada poros dimana cakram- cakram diletakkan :T e7 = 2 7 7 t t b m xM C xM C + = 2 2 359063 5 , 1 1 , 69875 2 x x + = 556429,7 kg cm Bahan yang akan dipakai untuk bahan poros adalah baja karbon JIS S30C yang mempunyai tegangan lulus σ yp = 29 kgmm² dan modulus elastisitas E = 2,1 x 10 6 kgcm². ASME memberikan hubungan sebagai berikut : τ p = 0,3 x σ yp = 0,3 x 29 kgmm² = 8,7 kgmm². Karena poros mempunyai alur pasak, fillet maka τ p harus dikurangi sebesar 25 Gitin M. Maitra, L.V. Prasad, Handbook of mechanical design. τ p = 0,75 x 8,7 kgmm² = 6,525 kgmm² = 652,5 kgmm² Diameter poros d p Universitas Sumatera Utara d p ≥ 3 . 16 c p xT τ π ≥ 3 7 , 556429 5 , 652 . 16 x π ≥ 16,3 cm Perhitungan ekspansi kalor dilakukan dengan mengasumsikan diameter poros sebesar 28 cm, maka diameter poros turbin diambil sebesar 28 cm. 6.3.2. Diameter poros pada bagian penghubung-singkatkan generator. Bila generator dihubung-singkatkan momen putar pada poros akan naik dalam waktu sesaat melebihi sepuluh kali dari momen putar maksimum pada operasi penuh P. Shlyakhin, 1988 Momen putar maksimum M t = M t7 = 359062,9 kg cm M t maks = 10 x M t = 10 x 359062,9 kg cm = 3590629kg cm momen lentur pada kopling antara generator dan turbin dapat dianggap sama dengan nol sehingga d p ≥ 3 . . 16 all tmaks M τ π ≥ 3 1943 . 3590629 . 16 π = ≥ 21,1 cm dengan τ all = 0,67 x 29 kgmm² = 19,43 kgmm² = 1943 kgcm² Diameter poros pada bagian penghubung-singkatkan generator diambil sebesar 22 cm. Universitas Sumatera Utara

6.4. Penentuan diameter poros dengan memperhitungkan berat poros.

Gambar 6.2.Dimensi poros turbin Berat poros dengan diameter 28 cm W p = 4 1 π . 28² . 58 x γ baja = 4 1 . Π . 28² . 58 x 0,0078 = 336 kg beban terdistribusi merata Q = 336 kg 58 cm = 4,8 kgcm berat poros dengan diameter 22 cm : W p = 4 1 π . 22² . 60 + 50 x 0,0078 = 326 kg beban terdistribusi merata Q = 326 kg 110 cm = 3 kgcm Gambar 6.3.Skema gaya yang bekerja pada poros ΣM A = 0 3 x 60 x 30 + 336 x 89 + 3 x 50 x 143 + 328,2 x 66 + 326,3 x 78 + 321 x 84 + 315,7 x 90 + 310,5 x 96 + 305,2 x 102 + 298,3 x 108 – RB x 168 =0 R B = 1502,4 kg Universitas Sumatera Utara ΣF V = 0 R A – 328,2– 326,3– 321 – 315,7 – 310,5 – 305,2 – 298,3 + 180 – 336 – 150 + 1502,4 = 0 R A = 1368,8 kg momen lengkung pada poros cakram tingkat ke : M b1 = 1368,8 x 66 – 3 x 60 x 36 – 4,8 x 6 x 3 = 83857,1 kg cm M b2 = 1368,8 x 78 –3 x 60 x 48 –4,8 x 18 x 9 –328,2 x 12 = 93520,3 kg cm M b3 = 1368,8 x 84 – 3 x 60 x 54 – 4,8 x 24 x 12 – 328,2 x 18 – 326,3 x 6 = 96134,8 kg cm M b4 = 1368,8 x 90 – 3 x 60 x 60 – 4,8 x 30 x 15 – 328,2 x 24 – 326,3 x 12 - 321 x 6 = 96650,2 kg cm M b5 = 1368,8 x 96 – 3 x 60 x 66 – 4,8 x 36 x 18 – 328,2 x 30 – 326,3 x 18 – 321 x 12 – 315,75 x 6 = 95098,3 kg cm M b6 = 1502,4 x 66 – 150 x 41 – 4,8 x 16x 8-298.2922x 6 = 91510,6 kg cm M b7 = 1502,4 x 60 – 3 x 50 x 35 – 4,8 x 10 x 5 = 85918,9 kg cm Momen puntir ekuivalen maksimum terjadi pada poros cakram tingkat ketujuh yaitu : T e7 = 2 7 7 t t b m xM C xM C + = 2 2 9 , 359062 5 , 1 9 , 85918 2 x x + = 565342,6 kg.cm Diameter poros d p d p ≥ 3 7 . 16 e p xT τ π ≥ 3 3 , 548418 5 , 652 . 16 x π = ≥ 16,4 cm Universitas Sumatera Utara

6.5. Putaran kritis poros