Profil Sudu Pembentuk Nosel Mencari Momen Perlawanan W

Pada sudu pengarah tingkat pengatur tidak terjadi ekspansi tekanan dengan kata lain tekanan sebelum dan sesudah sudu pengarah adalah sama yaitu 4 bar sehingga dianggap tidak ada lendutan sudu. Bahan yang dipakai untuk sudu pengarah adalah baja nikel chrom yang mempunyai modulus elastisitas E = 171,16 GPa.

4.2. Profil Sudu Pembentuk Nosel

Susunan sudu yang berurutan akan membentuk laluan nosel. Nosel yang dipakai adalah nosel konvergen. Nosel konvergen mempunyai bentuk penampang yang besar pada sisi masuknya, kemudian mengecil secara bertahap sampai dengan luas penampang terkecil pada sisi keluarnya. Gambar 4.3. Profil sudu pembentuk nosel konvergen dalam mm

4.3. Mencari Momen Perlawanan W

x Sudu Pembentuk Nosel Momen perlawanan W x dapat ditentukan dengan metode grafik. Gambar 4.4.Metode grafik untuk mencari momen perlawanan Universitas Sumatera Utara 4.3.1. Luas Penampang Sudu Pembentuk Nosel Sudu pembentuk nosel dibagi dalam beberapa segmen pada arah sejajar sumbu x. Luas setiap segmen didekati dengan luas jajaran genjang atau trapesium. Sudu dibagi ke dalam 21 segmen dimana tinggi setiap segmen adalah 1 mm. l i adalah jarah antara sumbu x dengan titik berat setiap segmen, b adalah tebal nosel = 21 mm. Tabel 4.1. Luas sudu pembentuk nosel dan jarak 1 i tiap segmen Segmen Luas Satuan Jarak l i Satuan 1 7.3 mm 2 0,5 mm 2 7.3 mm 2 1,5 mm 3 7.3 mm 2 2,5 mm 4 7.3 mm 2 3,5 mm 5 7.3 mm 2 4,5 mm 6 7.3 mm 2 5,5 mm 7 7.3 mm 2 6,5 mm 8 7.2 mm 2 7,5 mm 9 6.35 mm 2 8,5 mm 10 4.75 mm 2 9,5 mm 11 3.55 mm 2 10,5 mm 12 3 mm 2 11,5 mm 13 2.65 mm 2 12,5 mm 14 2.45 mm 2 13,5 mm 15 2.35 mm 2 14,5 mm 16 2.235 mm 2 15,5 mm Universitas Sumatera Utara 17 2.135 mm 2 16,5 mm 18 2.08 mm 2 17,5 mm 19 2.04 mm 2 18,5 mm 20 2.015 mm 2 19,5 mm 21 2.005 mm 2 20,5 mm Luas penampang sudu pembentuk nosel adalah penjumlahan dari luas setiap segmennya, dimana luasnya adalah 95,91 mm 2. 4.3.2. Momen Luas Sudu Pembentuk Nosel terhadap Sumbu x. Momen luas tiap segmen adalah luas tiap segmen x jarak l i Tabel 4.2. Momen luas sudu pembentuk nosel tiap segmen Segmen Momen luas Satuan 1 3.65 mm³ 2 10.95 mm³ 3 18.25 mm³ 4 25.55 mm³ 5 32.85 mm³ 6 40.15 mm³ 7 47.45 mm³ 8 54 mm³ 9 53.975 mm³ 10 45.125 mm³ Universitas Sumatera Utara 11 45.275 mm³ 12 34.5 mm³ 13 33.125 mm³ 14 33.075 mm³ 15 34.075 mm³ 16 34.6425 mm³ 17 35.2275 mm³ 18 36.4 mm³ 19 37.74 mm³ 20 39.2925 mm³ 21 41.1025 mm³ Total momen luas = penjumlahan momen luas tiap segmen = 728,4 mm³ 4.3.3. Jarak Titik Berat Sudu Pembentuk Nosel terhadap Sumbu x L o = 2 3 91 , 95 4 , 728 mm mm luas luas momen = = 7,6 mm 4.3.4. Momen Inersia Sudu Pembentuk Nosel terhadap Sumbu x Momen inersia tiap segmen : I xi = luas segmen ke-i . l i – l o 2 Hasil perhitungan nilai moemn inersia tiap segmen dapat ditampilkan dalam tabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Momen inersia sudu pembentuk nosel tiap segmen Segmen Momen inersia Satuan 1 367.4409 mm 4 2 271.1587 mm 4 3 189.4765 mm 4 4 122.3943 mm 4 5 69.91207 mm 4 6 32.02985 mm 4 7 8.747641 mm 4 8 0.064532 mm 4 9 5.204578 mm 4 10 17.2438 mm 4 11 29.9653 mm 4 12 45.75476 mm 4 13 63.76494 mm 4 14 85.4386 mm 4 15 112.0564 mm 4 16 139.6746 mm 4 17 169.3159 mm 4 18 204.0803 mm 4 19 242.6094 mm 4 20 285.5997 mm 4 21 333.9277 mm 4 Universitas Sumatera Utara Momen inersia penampang sudu = penjumlahan momen inersia setiap segmen = 2795,9 mm 4 W x = mm mm I b I o x 6 , 7 21 9 , 2795 4 − = − = 208,6 mm³ Universitas Sumatera Utara

BAB V PERANCANGAN SUDU GERAK DAN CAKRAM