Pengiriman Dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi Surat pengantar harus dilampiri daftar isi setiap boxkoli yang dikirim rinci. Umum Konsep dan Definisi

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 22 tiga boxkoli dokumen yang dikirimkan ke BPSRI, maka cara penomoran untuk masing-masing boxkoli adalah: Box pertama : [1] [3] Box kedua : [2] [3] Boxketiga : [3] [3] f. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS RI ditujukan ke alamat berikut: dan diinformasikan melalui alamat email: konstruksibps.go.id

4.3. Pengiriman Dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi

Adapun tata cara pengiriman dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi, sebagai berikut: a. Pengemasan dokumen SKP13tidak boleh dicampur dengan dokumen lain. b. Pengiriman dokumen tidak perlu menunggu seluruh pencacahan selesai. Pengiriman minimal satu desakelurahanselesai. c. Susunan dokumen harus diurut berdasarkan nomor urut sampel dalam satu desakelurahandan dibendel menjadi satu. Kemudian urutkan masing-masing desakelurahan di setiap kecamatan. Dokumen yang akan dikirim ke BPS Provinsi harus diurutkan berdasarkan kecamatan.

d. Surat pengantar harus dilampiri daftar isi setiap boxkoli yang dikirim rinci.

Subdirektorat Statistik Konstruksi Direktorat Statistik Industri Badan Pusat Statistik BPS Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta Pusat 10010 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 23 BAB V TATA CARA PELAKSANAANPENDATAAN

5.1. Umum

Bab ini dimaksudkan untuk memudahkan petugas dalam memahami berbagai konsep, definisi, tata tertib penulisan daftar, dan mekanisme pendataan survei usaha konstruksi perorangan2013 SKP13. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa SKP13 menggunakan 6 enam jenis daftar yaitu Daftar SKP13-DSDesa, Daftar SKP13-P, Lembar Pembantu, SKP13-RD, SKP13-DS, dan SKP13-S. Mengingat banyaknya daftar yang digunakan dalam SKP13, maka setiap petugas harus memahami jenis dan kegunaan masing-masing daftar, dan berbagai informasi serta tata cara pengisian.

5.2. Tata Tertib Pengisian Daftar

Berikut tata tertib pengisian daftar: a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam. b. Semua isian harus ditulis dengan jelas agar mudah dibaca. Penulisan kata-kata harus menggunakan huruf kapital balok dan tidak boleh disingkat, kecuali kata-kata yang terlalu panjang.Angka harus ditulis dengan angka biasa bukan angka romawi. Contoh:Daftar SKP13-Phasil snowballing Rincian Penulisan salah Penulisan benar Blok V Kolom 2: Calon Responden NamaUsahaPengusahaPemilik 1. Rudi 2. Inggar 1. RUDI 2. INGGAR c. Cara pengisian daftar dilakukan dengan beberapa cara yaitu:

1. Mengisikan keteranganjawaban pada tempat yang tersedia dan tuliskan pada kotak

yang tersedia. Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 24 Contoh: Daftar SKP13-S Blok III Rincian 3 : Umur: 41 tahun 4 1

2. Melingkari salah satu kode jawaban yang sesuai, kemudian pindahkan kode

jawabannya ke dalam kotak yang tersedia. Contoh: Daftar SKP13-S Rincian Penulisan salah Penulisan benar Blok III Rincian 2 : Jenis kelamin Laki-laki - 1 Perempuan - 2 Laki-laki - Perempuan - 2 3. Memindahkan isian ke kotak mengikuti kaidah penuh tepi kanan right justified Contoh: Daftar SKP13-S Rincian Penulisan salah Penulisan benar Blok III Rincian 5 : b. Penyelenggara bimbingan pelatihan penyuluhan di bidang konstruksi adalah: Instansi Pemerintah Perusahaan Swasta YayasanLSM Lainnyatuliskan ………………… 1 2 4 8 3 0 3

4. Bila keteranganjawaban responden tidak terdapat pada pilihan jawaban yang tersedia,

tuliskan jawaban di lainnya. Contoh: Daftar SKP13-S Rincian Penulisan salah Penulisan benar Blok III Rincian 5 : b. Penyelenggara bimbingan pelatihanpenyuluhan di bidang konstruksi adalah: Instansi Pemerintah Perusahaan Swasta YayasanLSM Lainnyatuliskan……………… 1 2 4 Lainnyatuliskan …….. Lainnya.Luar Negeri 5. Referensi waktu survei: a. Bulan April 2013 . 1 1 1 1 2 8 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 25 b. Selama setahun yang lalu 12 bulan terakhir yaitu: Mei 2012- April 2013.

5.3. Konsep dan Definisi

Konstruksi adalahsuatukegiatanyang hasil akhirnya berupa bangunankonstruksi yang menyatu dengan lahan tempat kedudukannya. Kegiatan konstruksi mencakup pekerjaan baru, perbaikan, penambahan dan perubahan, pendirian prafabrikasi bangunan atau struktur di lokasi proyek, konstruksi yang bersifat sementara , dan juga pembongkaran bangunan. Hasil kegiatan antara lain: gedung, jalan, jembatan, rel dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara, jaringan listrik dan telekomunikasi, dan lain-lain. Usaha adalah suatu badan yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barangjasa, terletak di suatu bangunan fisik pada lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri. Usahakonstruksi perorangan adalah usaha rumahtangga dibidang konstruksi yang modal usahanyatidak dipersyaratkan dan batas nilai satu pekerjaan hingga Rp. 50 juta. Bidang Pekerjaan adalah pengelompokan kegiatan konstruksi berdasarkan golongan pokok2 digit KBLI 2009, yaitu: Konstruksi Gedung 41, Konstruksi Sipil 42, dan Konstruksi Khusus 43. Bouwheer adalah pemilikinvestor pemberi perintah untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pemborong Umum adalah usaha yang bergerak di bidang pembangunan, perubahanperombakan, perbaikandan pembongkaran yang pekerjaannya berdasarkan atas dasar borongan langsung dengan pemilikbouwheerinvestor. Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: gedung, jalan, jembatan, rel KA dan jembatan kereta api, terowongan, bangunan air dan drainase, bangunan sanitasi, bandara. Pemborong Khusus adalah perusahaan yang khusus mengerjakan sebagian dari satu pekerjaan proyek pembangunan. Jenis-jenis pekerjaannya meliputi: pemasangan alat pendingin AC; alat pemanas ruangan heater; pemasangan batu hias, ubin, batu marmer, pintu, jendela, atap; pengerjaan lantai; dekorasi instalasi listrik; fasilitas sanitasi; pondasi; pembongkaran; perbaikan dan pemeliharaan rumahgedung dsb. Borongan adalah perjanjian antara pemilik pekerjaan bouwheer dengan pemborong umum yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan seluruh kegiatan proyek Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 26 pembangunan. Sub-borongan adalah perjanjian antara pemborong dengan pemborong lain atau pemilik yang biasanya mengerjakan sebagian dari suatu proyek pembangunan. Nilai Borongan adalahnilai nominal pekerjaan yang disepakati antara pemborong dengan pemilik atau pemborong lain. Nilai Pekerjaan adalah nilai fisik proyekyang telah diselesaikan oleh pihak pemborong menurut realisasi proyek yang telah diselesaikan dalam jangka waktu tertentu, ber- dasarkan nilai borongan antara pemilik dengan pemborong. Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia KBLI merupakan klasifikasi baku statistik mengenai kegiatan ekonomi yang terdapat di Indonesia. KBLI hanya mengelompokkan unit produksi menurut kegiatan ekonomi, tidak membedakan unit produksi menurut kepemilikan, jenis badan hukum, formal atau informal.KBLI 2009 menggunakan kode angka 5 digit yang menunjukkan struktur klasifikasi. KBLI untuk sektor konstruksi ada pada bagian Lampiran.

5.4. Penyiapan Dokumen Pendataan