Tugas Pencacah Pengiriman Dokumen dari BPSRI ke BPS Provinsi Pengiriman Dokumen dari BPS Provinsi

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 20 untuk usaha konstruksi peroranganpadasalah satu Kolom 11 s.d.Kolom 13 sesuai jenis pekerjaan utama pada Kolom 10. 8. Selanjutnya pengawas memeriksa Daftar SKP13-P Blok V banyaknya usaha ke dalam baris jumlah dari halaman 1 s.d. halaman terakhir. 9. Mengisi rekapitulasi jumlah usaha konstruksi peroranganper desakelurahan SKP13-RD dari SKP13-P Blok II Rincian 1 populasi usaha konstruksi perorangandan mengisi Blok II Rincian 2 jumlah sampel per bidang pekerjaan utama setelah mendapat target sampel dari BPS KabupatenKota. 10. Berdasarkan target sampel usaha dari BPS KabupatenKota, selanjutnya pengawas bertugas untuk melakukan pemilihan sampel dengan menggunakan Daftar SKP13- P Blok VI Keterangan Penarikan Sampel menurut bidang pekerjaan utama. 11. Pengawas harus segera menyalin sampel usaha dari hasil pemutakhiran ke dalam Daftar SKP13-DS di setiap desakelurahan terpilih. 12. Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan, kebenaran dan konsistensi isian Daftar SKP13-S.

d. Tugas Pencacah

1. Mengamati wilayah kerjanya sebelum melakukan pencacahan dengan acuan Peta SP2010-WA terpilih. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi lewat cacah atau ganda cacah. 2. Memberitahukan dan minta pengesahan aparat desalurah atau yang setara sebelum dan sesudah melakukan pencacahan pada wilayah tersebut. 3. Melakukan pemuktahiran dan pendataan dengan Daftar SKP13-P 4. Melakukan pencacahan usaha terpilih dengan Daftar SKP13-S yang berpedoman pada Daftar SKP13-DS Daftar Sampel. 5. Mengikuti pertemuan dengan pengawas untuk membahas berbagai temuanmasalah yang ditemukan di lapangan, dan cara mengatasinya. 6. Melakukan pencacahan ulang responden yang bermasalah dengan disertai pengawas. 7. Menyerahkan dokumen yang telah selesai kepada pengawas. 8. Menepati jadwal pelaksanaan lapangan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 21 BAB IV TATA CARA PENYUSUNAN PENGIRIMAN DOKUMEN Untuk memudahkan pelaksanaan pelatihan petugas dan pelaksanaan pencacahan di BPS ProvinsiKabupatenKota, maka perlu diatur mekanisme pengiriman dokumen baik dari BPS RI ke BPS Provinsi, BPS Provinsi ke BPS KabKota. Begitu sebaliknya BPS KabKota ke BPS Provinsikemudian dari BPS Provinsi ke BPS RI. Adapun mekanismenya adalah sebagai berikut:

4.1. Pengiriman Dokumen dari BPSRI ke BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 SKP13 akan dikirim melalui ekspedisi. b. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap boxkoli yang dikirim secara rinci. c. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada boxkoli pertama pada setiap pengiriman. d. Pada salah satu sisi boxkoli dibagian kanan atas dicantumkan nomor boxkoli dan banyaknya boxkoli, contoh:Bila pengiriman ada sebanyak 3 tiga boxkoli dokumen yang dikirimkan ke daerah, maka cara penomoran untuk masing-masing boxkoli adalah: Box pertama : [1] [3] Box kedua : [2] [3] Boxketiga : [3] [3]

4.2. Pengiriman Dokumen dari BPS Provinsi

a. Seluruh dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangandikirim ke BPS KabupatenKota terpilih melalui ekspedisi. b. Seluruh dokumen hasil Survei Usaha Konstruksi Perorangandikirim ke BPSRI melalui ekspedisi. c. Surat pengantar dilampiri daftar isi dari setiap boxkoli yang dikirim secara rinci. d. Surat pengantar pengiriman dokumen dikirim pada boxkoli pertama pada setiap pengiriman. e. Pada salah satu sisi boxkoli dan banyaknya boxkoli dibagian kanan atas dicantumkan nomor boxkoli dan banyaknya boxkoli. Contoh: Bila pengiriman 3 Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 22 tiga boxkoli dokumen yang dikirimkan ke BPSRI, maka cara penomoran untuk masing-masing boxkoli adalah: Box pertama : [1] [3] Box kedua : [2] [3] Boxketiga : [3] [3] f. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS RI ditujukan ke alamat berikut: dan diinformasikan melalui alamat email: konstruksibps.go.id

4.3. Pengiriman Dokumen dari BPS KabKota ke BPS Provinsi