Struktur Daftar SKP13-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 31 BAB VI TATA CARA PENGISIAN DAFTAR

6.1. Tata Cara Pengisian Daftar SKP13-P

Daftar SKP13-P digunakan untuk memutakhirkan dan mendata semua usaha konstruksi perorangan yang berada di desakelurahan terpilih.

1. Struktur Daftar SKP13-P BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

, berisi kode dan nama wilayah administrasi Provinsi, KabupatenKota, Kecamatan, DesaKelurahan, Klasifikasi DesaKelurahansertaAngka Random AR. BLOK II. RINGKASAN , berisi hasil rekapitulasi jumlah pengusaha dan jumlah sampel. BLOK III. KETERANGAN PETUGAS DAN PENGESAHAN , berisi identitas petugas, waktu pelaksanaan dan pengesahan oleh Kepala DesaLurah atau yang setara. BLOK IV. CATATAN , berisi keterangan hal-hal yang perlu disampaikan dalam pelaksanaan lapangan. BLOK V. DAFTAR RUMAHTANGGAUSAHA KONSTRUKSI , berisi atas 12 kolom dengan uraian masing-masing kolom adalah sebagai berikut: Kolom 1 : No Urut Nomor yang tercantum pada kolom ini adalah nomor urut rumahtangga dalam desakelurahan. Kolom 2: Calon Responden Nama-nama yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah nama pengusaha yang pada saat pencacahan lengkap SE06 teridentifikasi sebagai pengusaha di sektor konstruksi. Kolom 3: Alamat Lengkap Alamat yang tercetak tercantum pada kolom ini adalah alamat tempat tinggal pengusaha pada saat pencacahanlengkap SE06. Kolom 4: Identifikasi keberadaan calon responden , Ada bila berkode „1‟, Tidak ada bila berkode „0‟.  Ada, adalah kondisi dimana nama pengusaha konstruksi dan alamat pada saat pendataan sama dengan nama kepala rumahtangga dan alamat pada Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 32 saat pencacahan SE06. Termasuk dalam kondisi ini adalah bila nama pengusaha konstruksi berbeda yang diakibatkan karena nama yang tercantum adalah nama panggilan atau alias dan kesalahan dalam penulisan dalam pencacahan SE06, dan perbedaan alamat akibat kesalahan penulisan pada saat pencacahan SE06. Termasuk pengusaha konstruksi yang pindah tetapi masih dalam satu desakelurahan, dan pengusahausaha konstruksi yang baru yaitu pada saat pencacahan SE06 bukan sebagai pengusahausaha konstruksi, tapi pada saat pendataan SKP13merupakan usaha konstruksi.  Tidak ada, adalah kondisi dimana pengusahausaha konstruksi pada saat pendataan tidak dapat ditemukan dan setelah dikonfirmasikan dengan tetangga disekitarnya memang tidak ada yang mengenalnya. Termasuk pengusahausaha konstruksi yang pindah keluardesakelurahan, dan tidak usaha lagi . Kolom 5: Ditanyakan kepada calon responden apabila menurut narasumber usaha ini keberadaannya Adaatau Kolom 4 berkode „1‟. Apakahberusaha di sektor konstruksi selama setahun yang lalu, Ya bila isian berkode „1‟, dan kode „0‟ bila Tidak. Ya , apabila selama setahun yang lalu Mei 2012 s.d. April 2013 usaha ini masih merupakan usaha konstruksi meskipun saat ini tidak aktifberubah sektor usahanya. Tidak , apabila selama setahun yang lalu usaha ini telah Tutup atau berubah sektor usahanya. Kolom 6: Ditanyakan kepada calon responden apabila usaha ini di sektor konstruksi atau Kolom 5 berkode „1‟. Apakah alamat kantor usaha ada di desa ini, Ya bila berkode „1‟, Tidak bila berkode „0‟. Ya , adalah kondisi dimana alamat kantor usaha sama persis di alamat lengkap rumahtanggausaha, atau apabila alamat kantor usaha masih dalam satu desakelurahan meskipun berbeda SLS nya dengan alamat lengkap rumahtanggausaha. Tidak , adalah kondisi dimana alamat kantor usaha tidak berada di desakelurahan alamat lengkap rumahtanggausaha tersebut. Kolom 7: Ditanyakan kepada calon responden: Apakah berusaha dengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu, isian bila Ya kode „1‟, kode Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013 33 „0‟ bila Tidak. Ya , apabila selama setahun yang lalu Mei 2012 s.d. April 2013 berusaha dengan sistem borongan meskipun saat ini tidak aktifberubah sektor usahanya. Tidak , apabila usaha konstruksi ini selama setahun yang lalu order pekerjaannya tidak ada yang menggunakan sistem borongan. Kolom 8: Apakah usaha konstruksi iniPerorangan , Ya bila berkode „1‟, Tidak bila berkode „0‟ Kolom 9 – Kolom 13: ada isian bila Kolom 8 berkode „1‟ Kolom 9: Nomor Urut Usaha Kolom 10: Jenis pekerjaan utama Kolom 11 – 13: Kode bidang pekerjaan utama Kode bidang pekerjaan utama terbagi menjadi 3 jenis:

1. Konstruksi Gedung ; mencakup rumah tempat tinggal, gedung