Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013
3
1.5. Data dan Keterangan yang Dikumpulkan
Adapun data dan keterangan yang dikumpulkan dalam SKP13
: a. Daftar
SKP13-P terdiri dari 6 enam blok, yaitu:
Blok I : Keterangan Tempat
Blok II : Ringkasan
Blok III : Keterangan Petugas dan Pengesahan
Blok IV : Catatan
Blok V : Daftar RumahtanggaUsaha Konstruksi
Blok VI : Keterangan Penarikan Sampel
b. Daftar SKP13-S
terdiri dari 11 sebelas blok, yaitu: Blok I
: Keterangan Tempat Blok II
: Keterangan Usaha Blok III
: Keterangan Umum dan BimbinganPelatihan Blok IV
: Pekerja, Hari Kerja, Balas Jasa, dan Upah Blok V
: BiayaPengeluaran Selama Setahun yang Lalu Blok VI
: Pendapatan Selama Setahun yang Lalu Blok VII
: Ringkasan Blok VIII
: Permodalan Blok IX
: Kendala dan Prospek Usaha Blok X
: Keterangan Responden dan Petugas Blok XI
: Catatan
1.6. Jadwal Kegiatan dan Pelaksanaan SKP13
Adapun jadwal kegiatan dan pelaksanaan SKP13
yang dilaksanakan pada tahun 2013 seperti tabel di bawah ini:
No. Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
1 2
4
1. Penyusunan Metodologi, Kuesioner dan Buku Pedoman Januari 2013
2. Pencetakan Kuesioner dan Buku Pedoman Pebruari 2013
3. Pengiriman Dokumen ke BPS ProvinsiKabupatenKota Maret 2013
4. Listing dan Pengambilan Sampel Mei 2013
5. Pencacahan Sampel Daftar S Juni 2013
6. Pemeriksaan di BPS KabupatenKota Juni
– Juli 2013 7. Pengiriman dokumen hasil pencacahan ke BPS Provinsi
Juli 2013 8. Pemeriksaan di BPS Provinsi
Juli –Agustus 2013
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013
4
9. Pengiriman dokumen hasil pencacahana ke BPS Agustus 2013
10. Pengolahan Data Entri Pasca Konputer di BPS RI Agust
–Sept 2013 11. Finalisasi Tabulasi Hasil di BPS RI
1 – 15 Oktober 2013
12. Penulisan Naskah Publikasi di BPS RI 16
– 30 Oktober 2013 13. Pencetakan Publikasi di BPS RI
1 – 14 Nopember 2013
14. PenyebaranDiseminasi Publikasi 15
– 31Nopember 2013
1.7. Jenis Dokumen dan Buku yang Digunakan
1 Peta SP2010-WA Satuan pengamatan SKP13 adalah desakelurahan. Oleh karena itu, salinan peta
desakelurahan SP2010-WA sangat dibutuhkan oleh pencacah sebagai panduan dalam mengenali wilayah tugasnya agar tidak terjadi lewat cacah maupun cacah ganda. Hal ini
sekaligus untuk memberikan keyakinan bahwa pencacahan yang dilakukan tidak akan melewati batas wilayah kerjanya.
Dokumen SP2010-WA berisi informasi batas wilayah desakelurahan dan muatannya. Sebelah kiri atas berisi tulisan SP2010-WA, sebelah kanan atas berisi kode
wilayah. Bagian sebelah kanan adalah kotak keterangan legenda yang antara lain berisi informasi nama wilayah mulai desakelurahan hingga pulau, arti garis dan arti simbol-
simbol lain yang tertera pada gambar sketsa peta. Dalam Gambar 1, Sketsa SP2010-WA berisi informasi di Desa Limboro dengan
kode wilayah 7204082005.Desa ini terdiri dari 6 blok sensus dan 8 rukun tetangga, BS berkode 001B dan 005B berasosiasi masing-masing dengan RT 7 dan RT 8. Kode BS
002B berasosiasi dengan gabungan RT 6 dan RT 5, kode BS 003B berasosiasi dengan gabungan RT 3 dan RT 4, dan kode BS 004B berasosiasi dengan gabungan RT 1 dan RT
2. Simbol tempat kedudukan kantor camat, kantor desakelurahan, masjid, sekolah, dan lain-lain tergambar di dalam sketsa peta akan memudahkan proses pencarian respon
kegiatan SKP13. Beberapa hal yang harus disiapkan berkaitan dengan peta SP2010-WA adalah
sebagai berikut: BPS KabupatenKota menyediakan peta DesaKelurahansampel SP2010-WA terpilih.
Apabila ada peta yang tidak lengkap, maka BPS KabupatenKota mencetak print
file image peta SP2010-WA pada kertas ukuran A3 menggunakan tinta berwarna.
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013
5
Bila pendataan dalam 1 satu desakelurahanharus diselesaikan oleh 2 dua orang pencacah, maka SP2010-WA harus di print dalam ukuran A3 menggunakan tinta
warna untuk petugas kedua. Pembagian tugas kerja di lapangan harus jelas dengan memperhatikan batas SLS dan
BS dalam peta SP2010-WA. Sketsa peta SP2010-WA dipinjamkan kepada pencacah pada saat pelatihan untuk
digunakan dalam pendataan.
Gambar 1. Contoh peta DesaKelurahan SP2010-WA
2 Daftar SKP13-P Daftar SKP13-P digunakan untuk pemutakhiran pengusahausaha konstruksi
perorangan. Daftar ini dicetak print pada kertas ukuran A4 bolak-balik di BPS KabupatenKota.
Untuk 1 satu desakelurahanyang menggunakan 2 dua orang pencacah, maka Daftar SKP13-P Konstruksi harus diprint rangkap 2 dua.
Pada lembar SKP13-P ini disediakan baris kosong untuk diisi berdasarkan hasil snowballing.
Pedoman Survei Usaha Konstruksi Perorangan 2013
6
3 Daftar SKP13-RD Daftar SKP13-RD diisi oleh pengawas dan digunakan untuk merekap jumlah usaha
konstruksi perorangan per desakelurahan. Daftar SKP13-RD sebagai dasar BPS kabupatenkota mengalokasikan target sampel
usaha konstruksi peroranganper DesaKelurahan per bidang pekerjaan utama. 4 Daftar SKP13-DS
Daftar SKP13-DS adalah daftar nama dan alamat sampel usaha konstruksi perorangan terpilih per desakelurahan.
5 Daftar SKP13-S Daftar SKP13-S digunakan pada saat melakukan pendataan karakteristik pada usaha
konstruksi perorangan terpilih. 6 Lembar Pembantu
Lembar Pembantu digunakan untuk mencatat semua informasi dari narasumber tentang keberadaan calon responden hasil snowballing.
7 Buku Pedoman
Buku ini dibuat sebagai pedoman teknis untuk Pimpinan BPS Propinsi dan Pimpinan BPS KabupatenKota, untuk Pencacah dan Pengawas dalam melakukan pencacahan
maupun petunjuk bagi para Pengawas dalam melakukan pengawasanpemeriksaan.
Alur pendistribusian dokumen Survei Usaha Konstruksi Perorangan2013SKP13 seperti pada gambar di bawah ini:
1.8. Arus Dokumen Pelaksanaan SKP13