29
Far = furthest
Many = most
2.2 Landasan Teori
Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Teori dengan unsur ilmiah inilah yang akan
mencoba menerangkan fenomena-fenomena sosial yang menjadi pusat perhatian peneliti Singarimbun Efendi, 1989:37. Menurut Kerlinger 1973:9, “teori adalah
serangkaian asumsi, konsep, konstrak, definisi dan proposisi untuk menerangkan fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar variabel.”
Dalam menyusun kerangka teori menurut Muhadjir, dalam makalahnya yang berjudul ” Proses Mengkonstruksi Teori dan Hipotesis”, bagian teori harus menampilkan bagian
yang bulat yang disajikan secara holistik, tetapi juga bukan sekedar penyajian konsep yang terpilah dan terpecah-pecah, sehingga konsep tersebut akan lebih menarik untuk
dikaji. Dua bahasa yang berbeda rumpun dapat dianalisis dengan menggunakan
pendekatan analisis kontrastif. Namun untuk melihat penggunaan kata didalam kalimat secara benar, pendekatan sintaksis juga dapat digunakan. Berikut adalah landasan teori
yang digunakan penulis dalam menganalisis rumusan masalah yang dikemukakan didalam penelitian ini.
2.2.1 Analisis Kontrastif
Tarigan 1992: 4 menjelaskan bahwa,
Universitas Sumatera Utara
30
Analisis kontrastif, berupa prosedur kerja, adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk
mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. Perbedaan- perbedaan antara dua bahasa yang diperoleh dan dihasilkan melalui
Analisis kontrastif, dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan atau kendala-kendala belajar
berbahasa yang akan dihadapi oleh para siswa di sekolah, terlebih-lebih dalam belajar B2.
B1 yang dimaksud di sini adalah bahasa pertama atau bahasa asal, sedangkan B2 adalah bahasa kedua atau bahasa target.
Herawaty 2012: 1 dalam makalahnya yang berjudul “Apa Itu Analisis Kontrastif?” mengatakan bahwa “Analisis Kontrastif Contrastive Analysis adalah
sebuah metode yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama B1 dan bahasa target B2 yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami
kesulitan dalam memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut.” Dengan adanya analisis kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami bahasa
kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah. Lebih lanjut dijelaskan pula bahwa analisis kontrastif membandingkan dua bahasa dari segala komponennya secara
sinkronik sehingga ditemukan perbedaan-perbedaan dan kemiripan-kemiripan yang ada. Dari hasil temuan itulah, dapat ditemukan adanya penyimpangan, pelanggaran, atau
kesalahan yang mungkin dilakukan oleh para dwibahasawan. Ridwan 1998: i mendeskripsikan “Linguistik atau Analisis Kontrastif LK, AK
sebagai suatu metode penganalisisan linguistik yang berusaha mendeskripsikan, membuktikan, dan menguraikan perbedaan atau persamaan aspek-aspek kebahasaan
dari dua bahasa atau lebih yang dibandingkan. ”Bahasa-bahasa yang dibandingkan tersebut disebut sebagai bahasa-bersentuhan languages-in-contact. Tujuan atau
Universitas Sumatera Utara
31
sasaran analisis kontrastif sendiri adalah untuk menemukan prinsip-prinsip kebahasaan yang bermanfaat untuk diterapkan dalam tujuan-tujuan praktis khususnya bagi
keperluan pengajaran, pembelajaran, dan penerjemahan. Kemudian dijelaskan lebih mendalam oleh Ridwan 1998: 17 bahwa,
Analisis atau Linguistik komparatif mempunyai beda dan persamaan dengan analisis atau linguistik kontrastif. Namun keduanya saling mendukung.
Analisis atau linguistik kontrastif akan lebih kuat dan mendalam apabila didukung data yang diperoleh melalui studi komparatif. Analisis komparatif
mengacu pada kemiripan “resemblances” dan sumber atau asal “origins” bahasa tertentu, sedangkan, analisis kontrastif mengacu pada korespondensi
antara aspek-aspek dalam bahasa-bahasa yang dibandingkan. Sifat-sifat keuniversalan kebahasaan diperlukan untuk analisis komparatif maupun
kontrastif. Aspek keterkaitan historis diperlukan untuk analisis komparatif tetapi kurang diperlukan untuk analisis kontrastif.
Jadi, berdasarkan pendapat Ridwan di atas dapat disimpulkan perbedaan analisis kontrastif dan analisis komparatif dalam tabel berikut.
Karakteristik Analisis Kontrastif Karakteristik Analisis Komparatif
Membandingkan struktur dua bahasa yang tidak serumpun
Membandingkan struktur dua bahasa yang serumpun
Membandingkan dua bahasa yang sezaman bersifat sinkronis
Membandingkan dua bahasa dari zaman ke zaman bersifat diakronis
Dilakukan demi kepentingan pengajaran bahasa
Dilakukan demi kepentingan penemuan bahasa awal origin language serta
penentuan arah penyebaran bahasa Tabel 1
Di dalam penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kontrastif Tingkat Perbandingan dalam kalimat bahasa Mandarin dan bahasa Inggris”. Penulis
Universitas Sumatera Utara
32
menggunakan pendekatan teori analisis kontrastif untuk melihat perbedaan dan persamanaan kedua bahasa yang berbeda asal atau rumpun. Sehingga diharapkan
melalui penemuan akan perbedaan dan persamaan tersebut, akan ditemukan jalan untuk mengantisipasi kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari kedua bahasa tersebut.
2.2.2 Tata Bahasa