35 yaitu: ekonomi, sosial dan lingkungan. Demikian pula Pitana dan
Gayatri 2005:109 memperkuat dengan menyatakan bahwa pariwisata sebagai suatu kegiatan yang secara langsung
menyentuh masyarakat membawa berbagai dampak. Dampak pariwisata terhadap masyarakat dan daerah tujuan wisata, yaitu:
dampak terhadap sosial ekonomi, dampak terhadap sosial budaya dan dampak terhadap lingkungan fisik.
Dampak pariwisata adalah perubahan-perubahan yang terjadi terhadap lingkungan hidup sebelum adanya kegiatan
pariwisata dan setelah adanya kegiatan pariwisata baik langsung maupun tidak langsung yang berupa dampak fisik dan non fisik.
Adapun masyarakat sebagai salah satu komponen lingkungan hidup juga mengalami perubahan-perubahan. Dampak non fisik
terhadap masyarakat yang ditimbulkan yaitu perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Kemudian dampak fisik terhadap
masyarakat yang terjadi yaitu perubahan lingkungan fisik dan fungsi permukiman.
2.3.1 Dampak Ekonomi Pariwisata
Menurut Sujarto 1993:135 dampak ekonomi adalah pengaruh suatu aktivitaskegiatan terhadap kondisi peningkatan
taraf hidup dan kesejahteraan serta produktifitas masyarakat. Adanya pariwisata mendatangkan devisa negara dan terciptanya
kesempatan kerja yang berarti mengurangi jumlah pengangguran serta adanya kemungkinan bagi masyarakat di daerah wisata
untuk meningkatkan pendapatan dan standar hidup mereka De
36 Kadt, 1979:11 dalam Tashadi, Ed., 1994.
Secara lebih rinci Cohen 1984 dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 110 mengkategorikan dampak sosial ekonomi pariwisata
terhadap masyarakat kedalam delapan kelompok besar, yaitu: dampak
terhadap penerimaan devisa, dampak terhadap
pendapatan masyarakat, dampak terhadap kesempatan kerja, dampak terhadap harga-harga, dampak terhadap distribusi
manfaatkeuntungan, dampak terhadap kepemilikan dan kontrol, dampak terhadap pembangunan pada umumnya, dan dampak
terhadap pendapatan pemerintah. Adapun dampak terhadap kesempatan kerja diindikasikan
dari munculnya sumber-sumber mata pencaharian baru bagi masyarakat Suratmo, 2007. Kemudian dampak terhadap harga-
harga seperti dinyatakan Sari 2004: 80, bahwa pariwisata berdampak terhadap kenaikan inflasi dan harga lahan. Kenaikan
inflasi disebabkan para penduduk menawarkan dan menjual barang-barang kepada wisatawan dengan harga mahal. Kemudian
minat investor untuk menguasai lahan- lahan di daerah tujuan wisata telah mememicu kenaikan harga lahan.
2.3.2 Dampak Sosial Pariwisata
Kuntowijoyo 1991
menyebutkan bahwa
industri pariwisata sebenarnya merupakan bagian dari
cultural industry
yang melibatkan seluruh masyarakat, sekalipun dikelola hanya oleh sebagian kecil masyarakat. Meskipun hanya sebagian
masyarakat yang terlibat, namun dampak sosial pariwisata lebih
37 luas seperti dinyatakan Cohen 1984 dalam Pitana dan Gayatri,
2005: 117, secara teoritis dapat dikelompokkan kedalam sepuluh kelompok besar dampak sosial budaya pariwisata. Salah satu
diantara dampak sosial pariwisata yaitu dampak terhadap tingkat otonomi atau ketergantungan pada pariwisata.
Kemudian Martin 1998:171 dalam Pitana dan Gayatri, 2005:115 menyatakan dampak sosial pariwisata selama ini lebih
cenderung mengasumsikan bahwa akan terjadi perubahan sosial akibat kedatangan wisatawan. Pariwisata berdampak terhadap
stratifikasi dan mobilitas sosial Cohen, 1984 dalam Pitana dan
Gayatri, 2005: 117 dengan terjadinya ketimpangankesenjangan sosial dalam
masyarakat. Sebagaimana disebutkan oleh Wiranatha 2008 bahwa dampak pariwisata terhadap masyarakat
termasuk terjadinya
kesenjangan pendapatankesejahteraan
masyarakat antara pelaku pariwisata dengan masyarakat lain yang tidak bersentuhan dengan pariwisata secara langsung. Begitu juga
kawasan wisata sebagai daerah tujuan wisata memunculkan aktivitas ekonomi yang menjadi faktor daya tarik penduduk yang
menurut Cohen 1984 dalam Pitana dan Gayatri, 2005: 117 berdampak terhadap migrasi dari dan ke daerah pariwisata.
2.3.3 Dampak Pariwisata Te rhadap Lingkungan Fisik