Perubahan Fungsi Permukiman moh faizun dampak perkembangan kawasanwisaa pantai

40 penduduk menjadi sangat tergantung pada kunjungan wisatawan. Hal ini mengingat pariwisata sangat rentan terhadap perubahan dari dalam seperti kerusuhan politik di daerah tujuan wisata dan perubahan dari luar seperti krisis ekonomi global. Kemudian migrasi juga dampak negatif pariwisata karena masuknya pendatang bekerja di sektor pariwisata menyebabkan ketidakberdayaan masyarakat lokal dalam hal persaingan ekonomi dengan investor dari luar daerah Wiranatha 2008.

2.4 Perubahan Fungsi Permukiman

Pengertian permukiman secara terminologis adalah ruang space bertemunya beragam komunitas community untuk berinteraksi dan suatu sosialisasi masyarakat Sukanti, 1979: 39. Permukiman dapat dilihat sebagai ruang dimana keseluruhan interaksi sistem sosial yang meliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya berlangsung. Permukiman merupakan kawasan yang difungsikan sebagai tempat hunian untuk melakukan kegiatan menjalani kehidupan bersama dalam pembentukan keluarga komunitas. Selain itu dalam suatu permukiman terjadi proses saling mengenal baik antar penghuni sosialisasi maupun dengan masyarakat di sekitarnya bermasyarakat. Di dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 dinyatakan bahwa permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan 41 tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Berbeda dengan rumah di negara maju yang memang merupakan tempat hunian semata- mata, rumah kebanyakan penduduk kota di Indonesia berfungsi ganda sebagai wahana menambah penghasilan. Kegiatan usaha non formal seperti warung, kios, tempat jahit, urut, cukur, persewaan buku, lazim disebut usaha emper depan front-porch business. Dalam pemintakatan zoning tata ruang kota, pola tataguna bangunan campuran semacam ini wajib diperhitungkan dan diabsahkan Budihardjo, 1994:39. Kemudian Turner 1972: 212-213 menyatakan bahwa rumah dapat diartikan dalam beberapa pendekatan yaitu dalam arti fisik, ekonomi dan sosial. Dalam arti fisik adalah rumah dipandang sebagai tempat berlindung dari perubahan iklim dan cuaca, penyakit, ataupun serangan musuh yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti air bersih, tempat pembuangan kotoran, ventilasi, jumlah ruang tidur dan lain sebagainya. Rumah dalam arti ekonomi adalah rumah dipandang sebagai investasi sehingga dapat dipergunakan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan ekonomi serta merupakan pendorong kegiatan ekonomi lainnya seperti perdagangan dan industri. Sedangkan rumah dalam arti sosial adalah rumah dipandang sebagai tempat melakukan proses sosialisasi baik bagi keluarga atau pergaulan dengan masyarakat. Fungsi- fungsi yang terbentuk dalam suatu permukiman ditentukan oleh dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Permukiman maupun kota adalah merupakan suatu konsentrasikumpulan elemen-elemen fisik spasial yang selalu 42 tumbuh dan berkembang. Elemen-elemen fisik tersebut terbentuk karena adanya fungsi- fungsi yang berlangsung dalam suatu lingkungan. Perubahan sebuah kotapermukiman sangat dipengaruhi oleh perubahan aktivitas masyarakat yang mendiami Rossi, 1982. Dalam hal ini permukimankota terbentuk sebagai akibat adanya fungsi dari aktivitas manusia yang luas dan kompleks dan disisi lain juga dapat dilihat sebagai hasil dari bentukan fisik buatan manusia yang terbentuk dari waktu ke waktu dan tumbuh tidak hanya secara fisik namun tumbuh bersama masyarakatnya Spreiregen, 1985. Adapun Prianto, ed. 2005 menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan kota pada dasarnya merupakan konsekuensi dari berbagai perubahan sosial budaya, sosial ekonomi dan politik. Salah satu faktor yang sangat kuat berpengaruh adalah karena perubahan kegiatan usaha dan kehidupan penduduk kota tersebut. Akivitas pariwisata yang berkembang dan permukiman masyarakat dalam sebuah kawasan, akan mempengaruhi fungsi permukiman yang terbentuk di kawasan tersebut. Masyarakat di kawasan wisata yang menjadi pelaku ekonomi pariwisata, dimana rumah disamping fungsi fisik sebagai hunian dan fungsi sosial untuk bermasyarakat permukiman juga memiliki fungsi ekonomi yaitu untuk melakukan kegiatan usaha.

2.5 Masyarakat Pesisir