Sayyid Amir Ali. Lahir dari keluarga Syi’ah pada tahun 1849. Meninggal pada Muhammad Iqbal. Lahir pada tahun 1876 di Sialkot, India. Ia belajar Muhammad Ali Jinnah. Ia lahir di Karachi, India, pada tahun 1876. Ia belajar Tahapan Pembaharuan Islam

Buku Siswa Kelas XII 90

5. Rasyid Ridha. Ia adalah murid Muhammad Abduh. Lahir di Qalamun,

Lebanon pada tahun 1865. Rasyid Ridha masih termasuk keturunan Nabi Muhammad Saw. dari jalur Husain bin Ali. Pemikirannya sangat besar dipengaruhi oleh Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh. Meninggal pada bulan Agustus, tahun 1935.

b. Di Turki 1. Sultan Mahmud II. Ia adalah raja Usmani yang lahir pada tahun 1785.

Diangkat menjadi sultan Usmani pada tahun 1807 dan meninggal dunia pada tahun 1839. Sultan Mahmud II adalah pelopor pembaharuan dari kaum raja, sebagaimana juga Muhammad Ali Pasya di Mesir.

2. Mustafa Rasyid Pasya. Lahir di Istanbul pada tahun 1800. Tahun 1834

ia dikirim menjadi Duta Besar Kerajaan Usmani di Paris, Prancis. Mustafa Rasyid Pasya adalah pemuka Tanzimat yaitu pembaharuan lanjutan dari usaha-usaha yang telah dilakukan oleh Sultan Mahmud II.

3. Ziya Pasa. Ia adalah anak pegawai kantor cukai di Istanbul. Lahir pada tahun

1825 dan meninggal pada tahun 1880. Ia adalah pemuka Usmani Muda atau Yeni Osmanlilar atau Young Ottoman. Usmani Muda adalah gerakan rahasia dari golongan intelegensia kerajaan Usmani yang banyak menentang kekuasaan absolut Sultan.

c. Di India-Pakistan 1. Sayyid Ahmad Syahid. Ia lahir pada tahun 1786 di Rae Bareli, Lucknow,

India. Ia adalah pemimpin Gerakan Mujahidin. Gagasan pembaharuannya tertuang dalam sebuah buku karyanya yang berjudul, Shirathi Mustaqim. Ia meninggal pada tahun 1831 di Balekot, dalam sebuah pertempuran dengan pasukan Sikh. Dari situlah, gelar nama Syahid beliau dapatkan.

2. Sayyid Ahmad Khan. Ia lahir di Delhi, India, pada tahun 1817. Ia termasuk

keturunan Nabi Muhammad Saw. dari jalur Husein. Ia adalah cucu daripada Sayyid Hadi, seorang pembesar istana Mughal pada masa pemerintahan Alamgir II 1754-1759 M. Ia adalah tokoh utama dari Gerakan Aligarh. Sebuah gerakan pencerahan yang dimulai dari kampus Universitas Islam Aligarh.

3. Sayyid Amir Ali. Lahir dari keluarga Syi’ah pada tahun 1849. Meninggal pada

tahun 1928 dalam usia 79 tahun. Pendidikannya dimulai dari Perguruan 91 Sejarah Peradaban Islam Kurikulum 2013 Tinggi Muhsiniyya, Kalkuta. Lalu melanjutkan pendidikannya di Inggris, pada tahun 1877.

4. Muhammad Iqbal. Lahir pada tahun 1876 di Sialkot, India. Ia belajar

di Lahore, kemudian meneruskannya ke Inggris pada tahun 1905 di Cambidge University untuk belajar filsafat. Kemudian, pindah ke Jerman dan meneruskan studi di Munich mengambil gelar Ph.D dalam bidang tasawuf.

5. Muhammad Ali Jinnah. Ia lahir di Karachi, India, pada tahun 1876. Ia belajar

di London untuk bidang hukum dan menyelesaikan studinya di sana pada tahun 1896. Ia adalah pemimpin Liga Muslimin yang sangat berpengaruh di India.

5. Tahapan Pembaharuan Islam

Perkembangan pembaharuan Islam paling sedikit melewati tiga tahap. Ketiganya menyajikan model gerakan yang berbeda. Meski demikian, antara satu dengan lainnya saling berpadu dan berkesinambungan. Hal itu karena, gerakan pembaharuan Islam muncul bersamaan dengan fase-fase modernisasi yang sudah cukup lama menggejala di dunia. Yaitu dari sejak abad ke-18 dan hingga sekarang. Tahap-tahap gerakan pembaharuan Islam itu, dapat dideskripsikan sebagai berikut: Pertama, adalah gerakan yang disebut dengan Gerakan Pramodernis. Gerakan ini timbul sebagai reaksi atas merosotnya moral kaum Muslim. Selain itu, kaum Muslim juga diliputi kejumudan berpikir akibat terpenjara dalam tradisi yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Ciri gerakan ini adalah upayanya dalam melakukan perubahan mendasar guna mengatasi kemunduran moral dan sosial masyarakat Islam. Selanjutnya, perubahan ini menuntut adanya dasar, baik dari segi argumentasi maupun budaya. Dasar yang kemudian menjadi slogan gerakan ini adalah, “Kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Saw.” Kedua, dikenal dengan istilah Modernisme Klasik. Pembaharuan Islam pada tahap ini diimplementasikan dalam lembaga-lembaga pendidikan. Karena lembaga pendidikan adalah sarana paling efektif untuk mensosialisasikan gagasan- gagasan baru. Lembaga pendidikan juga media untuk “mencetak” generasi baru yang berwawasan luas dan rasional dalam memahami agama, sehingga mampu menghadapi zaman modern. Model gerakan ini muncul bersamaan dengan penyebaran kolonialisme dan imperialisme barat yang melanda hampir seluruh Buku Siswa Kelas XII 92 dunia Islam. Sehingga, kaum pembaharu pada tahap ini seringkali menggunakan ide-ide barat sebagai ukuran kemajuan. Ketiga, gerakan pembaharuan Islam pada tahap ini disebut Gerakan Pascamodernis. Pada tahap itu kombinasi-kombinasi tertentu antara Islam dan barat masih diuji. Bahkan, ide-ide barat, terutama di bidang sosial politik, sistem politik, maupun ekonomi, dikemas dengan istilah-istilah Islam. Gerakan–gerakan sosial dan politik merupakan tema utama dari tahap pembaharuan ini. Universitas dianggap sebagai lembaga pendidikan modern untuk dibedakan dengan madrasah yang mereka anggap tradisional. Pada tahap ini, kaum terpelajar yang mengikuti pendidikan universitas barat mulai bermunculan. Sehingga, mulai bermunculan pemikiran-pemikiran sekularistik yang merupakan benih bagi munculnya tahap pembaharuan selanjutnya.

6. Pembaharuan Islam Sebelum Pembaharu Modern